10
Aniek Wirastania, 2012 Program Bimbingan Melalui Permainan Kreasi Plastisin Untuk Meningkatkan Kreativitas
Peserta Didik : Studi Eksperimen Semu pada Peserta Didik Kelas III SD Laboratorium Percontohan UPI
Bandung Tahun Ajaran 20112012 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
B. Batasan dan Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Kreativitas merupakan suatu bagian penting yang harus dikembangkan agar dapat meningkatkan potensi peserta didik. Kreativitas menurut Munandar
2002 memiliki hubungan yang erat dengan proses pengaktualisasian diri yang menurut MaslowAlwisol, 2004 adalah salah satu kebutuhan tertinggi manusia.
Kreativitas yang merupakan bagian dari karakter saat ini masih kurang dikembangkan, hal ini dikarenakan sistem pendidikan di Indonesia yang menurut
Hakim 2011 masih cenderung bersikap pengajaran yaitu hanya mengembangkan kemampuan kognitif seperti pengetahuan, ingatan, penalaran, dan mengabaikan
pengembangan karakter anak. Permasalahan yang akan timbul karena kurangnya kreativitas pada diri peserta didik akan memberikan dampak negatif dalam usaha
untuk meningkatkan kompetensi peserta didik, kondisi ini akan mengakibatkan proses belajar tidak dapat berjalan dengan efektif.
Konselor sekolah mempunyai peran yang penting dalam membantu peserta didik untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Konselor sebagai
pembimbing mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam membina perkembangan peserta didik agar menjadi orang yang memiliki perilaku dan sikap
kreatif. Kurang berkembangnya kreativitas peserta didik akan mengakibatkan kegiatan belajar tidak efektif serta kurangnya kemampuan peserta didik dalam
menghadapi berbagai tantangan dan menyelesaikan berbagai masalah yang terjadi di masa kini dan masa yang akan datang. Solusi untuk mengatasi permasalahan
11
Aniek Wirastania, 2012 Program Bimbingan Melalui Permainan Kreasi Plastisin Untuk Meningkatkan Kreativitas
Peserta Didik : Studi Eksperimen Semu pada Peserta Didik Kelas III SD Laboratorium Percontohan UPI
Bandung Tahun Ajaran 20112012 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
kurangnya kreativitas adalah dengan mengembangkan program bimbingan dan konseling yang khusus digunakan untuk meningkatkan kreativitas peserta didik.
Program bimbingan yang dipandang efektif dan dapat digunakan dalam peningkatan kreativitas adalah melalui media permainan. Program bimbingan
melalui permainan kreasi plastisin. Teknik permainan kreasi plastisin merupakan program bimbingan yang dikembangkan berdasar pada clay therapy. Clay therapy
adalah salah satu teknik dalam proses teraupetik pada terapi pribadi dan kelompok yang dilakukan dengan menggunakan media plastisin sebagai pengganti clay.
Menurut Sholt Gavron 2006 bekerja dengan menggunakan media clay atau plastisin akan dapat memberikan pengalaman terutama pada proses pembentukan
produknya. Produk dan proses akan menjadi suatu hal penting yang akan diperhatikan selama terapi, karena melalui kedua hal inilah para peserta didik
dapat dengan bebas mengekspresikan diri dan melihat bagaimana perkembangan potensi dirinya dalam menuangkan ide kreatifnya dalam menghasilkan suatu
produk kreatif. Hal penting yang harus dicatat dalam hal ini adalah proses pembuatan produk inilah yang memfasilitasi peserta didik dalam perkembangan
kognitif dan afektifnya. Selanjutnya agar clay therapy dapat lebih meningkatkan kreativitas peserta didik maka teknik ini dikombinasikan dengan suatu teknik
pengkreasian. Teknik kreasi ini merupakan bagian dimana plastisin akan dibentuk dan diberikan warna agar menjadi suatu wahana yang dapat memfasilitasi para
peserta didik dalam menyalurkan ide imajinatif dan kreatifnya dalam menciptakan suatu karya.
12
Aniek Wirastania, 2012 Program Bimbingan Melalui Permainan Kreasi Plastisin Untuk Meningkatkan Kreativitas
Peserta Didik : Studi Eksperimen Semu pada Peserta Didik Kelas III SD Laboratorium Percontohan UPI
Bandung Tahun Ajaran 20112012 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
2. Rumusan Masalah
Secara umum penelitian ini difokuskan untuk menjawab “Bagaimana bentuk program bimbingan dengan teknik permainan kreasi plastisin yang dapat
meningkatkan kreativitas peserta didik kelas III SD Laboratorium Percontohan UPI
Bandung Tahun Ajaran 20112012?”. Secara khusus permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini diperinci dalam pertanyaan-pertanyaan berikut.
a. Bagaimana profil kreativitas peserta didik dilihat berdasar pada segi jenis
kelamin dan keadaan sosial ekonomi peserta didik? b.
Bagaimana program bimbingan dengan teknik permainan kreasi plastisin yang dapat meningkatkan kreativitas pada peserta didik?
c. Bagaimana efektivitas program bimbingan dengan teknik permainan plastisin
terhadap peningkatan kreativitas pada peserta didik kelas III SD Laboratorium Percontohan UPI Bandung Tahun ajaran 20112012?
C. Tujuan Penelitian