69
Aniek Wirastania, 2012 Program Bimbingan Melalui Permainan Kreasi Plastisin Untuk Meningkatkan Kreativitas
Peserta Didik : Studi Eksperimen Semu pada Peserta Didik Kelas III SD Laboratorium Percontohan UPI
Bandung Tahun Ajaran 20112012 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
menjadi dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang masing-masing berjumlah 9 orang.
D. Definisi Operasional
1. Kreativitas
Kreativitas adalah kemampuan peserta didik kelas III SD Laboratorium Percontohan UPI Bandung dalam menghasilkan suatu produk kreatif yang
dilakukan melalui sebuah proses kreatif. Kreativitas terbentuk ketika terjadi perpaduan yang baik antara dua dimensi yaitu kogntif dan afektif. Kognitif adalah
cara berpikir kreatif yang terdiri atas pengajuan pertanyaan, secara mandiri mengarahkan diri, pengelolaan sumber, pengembangan produk, penerapan,
analisis, sintesis, evaluasi, ketrampilan metodologis dan penelitian, transformasi, metaphor dan analogi, kelancaran, kelenturan, orisinalitas, pemerincian elaborasi
serta pengenalan dan ingatan. Afektif adalah sikap kreatif yang terdiri atas internalisasi nilai, pengikatan diri terhadap hidup produktif, menuju perwujudan
diri, keterbukaan terhadap perasaan-perasaan majemuk, meditasi dan kesantaian, keselamatan psikologis dalam berkreasi, penggunaan khayalan dan tamsil, rasa
ingin tahu, kesediaan untuk menjawab, keterbukaan terhadap pengalaman, keberanian mengambil resiko, kepekaan terhadap masalah, tenggang rasa terhadap
kesamaan kedwiartian, dan percaya diri.
70
Aniek Wirastania, 2012 Program Bimbingan Melalui Permainan Kreasi Plastisin Untuk Meningkatkan Kreativitas
Peserta Didik : Studi Eksperimen Semu pada Peserta Didik Kelas III SD Laboratorium Percontohan UPI
Bandung Tahun Ajaran 20112012 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
2. Program Bimbingan Melalui Permainan Kreasi Plastisin
Kreasi plastisin adalah plastisin atau clay merupakan bahan polymer yang terbuat dari bahan dasar yang mudah ditemukan sehingga selanjutnya dapat
dibentuk menjadi kerajinan yang unik dengan berbagai fungsi. Program bimbingan melalui permainan kreasi plastisin adalah proses
pemberian bantuan yang dilakukan secara terencana, sistematis, dan terarah. Program bimbingan ini dilaksanakan konselor dengan menggunakan teknik
permainan kreasi plastisin yang berguna dalam meningkatkan kreativitas kepada siswa kelas III SD Laboratorium Bandung. Sistematika pengembangan program
bimbingan melalui permainan kreasi plastisin ini terbagi menjadi dua bagian yaitu sebagai berikut.
1. Pedoman rasional yang didalamnya terdiri atas a rasional; b asumsi; c tujuan
program; d kompetensi konselor; e sasaran bimbingan; f prosedur pelaksanaan intervensi; g indikator keberhasilan; h evaluasi; dan i tabel
pelaksanaan intervensi program bimbingan melalui permainan kreasi plastisin. 2.
Pedoman pelaksanaan program yang isinya terdiri atas: a deskripsi pedoman pelaksanaan program; b tujuan pedoman pelaksanaan program; c syarat
pelaksanaan program bimbingan; dan d Satuan Layanan Kegiatan Bimbingan dan Konseling SKLBK.
E. Pengembangan Instrumen Pengumpulan Data dan Pengembangan