Uji Validitas Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

93 Aniek Wirastania, 2012 Program Bimbingan Melalui Permainan Kreasi Plastisin Untuk Meningkatkan Kreativitas Peserta Didik : Studi Eksperimen Semu pada Peserta Didik Kelas III SD Laboratorium Percontohan UPI Bandung Tahun Ajaran 20112012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Uji Kelayakan Instrumen

Sebelum instrumen ini digunakan, langkah awal yang dilakukan adalah melakukan uji validitas oleh tiga orang ahli expert judgement. Validasi instrumen ini berguna untuk mengetahui kelayakan alat ukur dari segi konstruk, isi dan bahasa yang sesuai dengan kebutuhan, apabila ditemukan butir pernyataan yang tidak sesuai, maka pernyataan tersebut dapat dihilangkan atau direvisi sesuai dengan kebutuhan dan tujuan penelitian.

2. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

a. Uji Validitas

Uji validitas instrumen dilakukan melalui dua tahapan yaitu pengujian validitas konstruksi yang dilakukan oleh pakar. Validitas konstruksi ini berguna untuk mendapatkan masukan dari para pakar agar aspek-aspek yang terdapat dalam konstruk instrumen sesuai dengan landasan teori yang menjadi dasar penelitian. Para pakar yang telah menjudgemen instrumen ini adalah sebagai berikut Dr. Budi Susetyo, M. Pd., Dr. Ipah Saripah, M. Pd., dan Dr. Mubiar Agustin, M. Pd. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini telah melalui tahap penimbangan pakar, yaitu Dr. Ipah Saripah, M. Pd., Dr. Budi Susetyo, M. Pd., dan Dr. Mubiar Agustin, M. Pd.. Para pakar menyatakan bahwa item-item yang telah 94 Aniek Wirastania, 2012 Program Bimbingan Melalui Permainan Kreasi Plastisin Untuk Meningkatkan Kreativitas Peserta Didik : Studi Eksperimen Semu pada Peserta Didik Kelas III SD Laboratorium Percontohan UPI Bandung Tahun Ajaran 20112012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu dibuat guna mempermudah dalam pelaksanaan penelitian telah memadai dan sudah dapat diujikan di lapangan setelah dilakukan beberapa perbaikan. Masukan yang diberikan para pakar adalah sebagai berikut. Dr. Ipah Saripah, M. Pd. menyatakan bahwa instrumen perlu dilakukan perbaikan tata kalimat guna memperjelas hasil dari observasi yang dilakukan, hal ini telah ditindak lanjuti dengan perbaikan pada kalimat pernyataan yang tertulis pada instrumen dan telah diperiksa ulang oleh penimbang. Dr. Budi Susetyo, M. Pd. menyatakan bahwa instrumen yang dibuat masih kurang memiliki kejelasan sehingga perlu dibuat rubrik atau keterangan penilaian yang dapat digunakan untuk mempermudah observer dalam menilai. Masukan ini telah ditindak lanjuti dengan perbaikan tata kalimat dan pembuatan rubrik instrumen guna mempermudah observer dalam melakukan penilaian. Sedangkan Dr. Mubiar Agustin, M. Pd. menyatakan bahwa instrumen masih membutuhkan kedetailan lebih guna mendapatkan data yang dapat menunjang dalam penelitian. Masukan ini telah ditindak lanjuti dengan perbaikan pada tata kalimat dan lebih memperinci kalimat pernyataan agar dapat lebih mendapatkan data penelitian. Tahap selanjutnya adalah dengan mengujicobakan instrumen secara langsung ke lapangan. Setelah mendapatkan data dari lapangan, langkah selanjutnya adalah mentabulasikan data. Data yang telah ditabulasi selanjutnya dilakukan validitas konstruksi dengan menggunakan analisis faktor. Analisis faktor adalah pengkorelasian antar skor item instrumen dalam suatu faktor, serta mengkorelasikan skor faktor dengan skor total. Sugiyono, 2011: 125 95 Aniek Wirastania, 2012 Program Bimbingan Melalui Permainan Kreasi Plastisin Untuk Meningkatkan Kreativitas Peserta Didik : Studi Eksperimen Semu pada Peserta Didik Kelas III SD Laboratorium Percontohan UPI Bandung Tahun Ajaran 20112012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Langkah selanjutnya adalah membandingkan t hitung dengan t tabel untuk mengetahui tingkat signifikansi dengan ketentuan t hitung t tabel . Dalam penelitian ini, proses di atas dilakukan dengan bantuan SPSS, sebuah program komputer statistik dengan tingkat akurasi yang tinggi. Penentuan signifikansi dapat dilihat dari nilai p 0,05. Proses pengolahan dan hasil uji validitas dibantu dengan software komputer terpercaya dalam menghitung statistik yaitu program SPSS versi 17. Software tersebut mempermudah peneliti untuk menyingkat proses perhitungan secara akurat dalam waktu yang singkat dengan hasil yang diyakini kebenarannya. Butir pernyataan kreativitas yang telah diujicobakan, diperoleh bahwa semua pernyataan valid. Instrumen di ujicobakan kepada 35 peserta didik SD Darul Hikam Bandung tidak ada ketetapan tentang jumlah sampel uji coba. Uji coba instrumen bertujuan untuk mengetahui kesahihan validitas instrumen. Berikut kisi-kisi instrumen setelah uji coba. Tabel 3.6 Kisi-kisi Instrumen Kreativitas Setelah Uji Coba Variabel Aspek Indikator Nomor Item Jumlah Kreativitas 1. Kognitif 1.1 Pengajuan Pertanyaan 1.2 Mandirimengarahkan diri 1.3 Pengelolaan sumber 1.4 Pengembangan produk 1.5 Penerapan 1.6 Analisis 1.7 Sintesis 1.8 Evaluasi 1.9 Ketrampilan 1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 16 96 Aniek Wirastania, 2012 Program Bimbingan Melalui Permainan Kreasi Plastisin Untuk Meningkatkan Kreativitas Peserta Didik : Studi Eksperimen Semu pada Peserta Didik Kelas III SD Laboratorium Percontohan UPI Bandung Tahun Ajaran 20112012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Variabel Aspek Indikator Nomor Item Jumlah metodologis dan penelitian 1.10 Transformasi 1.11 Metafor dan analogi 1.12 Kelancaran 1.13 Kelenturan 1.14 Orisinalitas 1.15 Pemerincian elaborasi 1.16 Pengenalan dan ingatan 10 11 12 13 14 15 16 2. Afektif 2.1 Pempribadian nilai 2.2. Pengikatan diri pada hidup produktif 2.3 Menuju Perwujudan diri 2.4 Keterbukaan terhadap perasaan-perasaan majemuk 2.5 Meditasi dan Kesantaian 2.6 Keselamatan psikologis dalam berkreasi. 2.7 Penggunaan khayalan dan tamsil. 2.8 Rasa ingin tahu 2.9 Keberanian mengambil resiko. 2.10 Kepekaan terhadap masalah. 2.11 Tenggang rasa terhadap kesamaan kedwiartian. 2.12 Percaya diri 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 12 Total 28

b. Uji Reliabilitas