Penginventarisasian Sarana dan Prasarana Pendidikan

26 prasarana yang dimiliki oleh suatu sekolah. Secara khusus, inventarisasi dilakukan dengan tujuan sebagai berikut 1 tertib administrasi, 2 efisiensi biaya, 3 pendataan aset, 4 pengawasan dan pengendalian. Darmawan:100. Menurut Sulistyowati 2006:34, kegiatan yang harus dilakukan berkenaan dengan inventarisasi adalah sebagai berikut. 1. Pencatatan sarana dan prasarana sekolah dalam buku-buku sarana dan prasarana,antara lain buku golongan barang inventaris, buku catatan barang noninventaris, daftar laporan triwulan mutasi barang inventaris, dan daftar rekap barang inventaris. 2. Klasifikasi dan pemberian kode Coding terhadap sarana dan prasarana yang selesai dicatat dalam buku-buku sarana dan prasarana. Maksud dan tujuan mengadakan penggolongan barang ialah agar terdapat cara yang cukup mudah dan efisien untuk mencatat dan sekaligus mencari dan menemukan kembali barang tertentu, baik secara fisik maupun melalui daftar catatan ataupun didalam ingatan orang. 3. Pelaporan sarana dan prasarana kepada pihak-pihak yang selayaknya stakeholder sekolah dan sebagainya. Setiap sekolah dan unit pelaksana teknis wajib membuat laporan barang inventaris untuk disampaikan kepada pihak-pihak terkait. Laporan tersebut terdiri dari : laporan triwulanan mutasi barang inventaris dan laporan tahunan inventaris. Berdasarkan kutipan-kutipan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa inventarisasi adalah kegiatan pencatatan dan pendataan barang-barang yang dimiliki oleh sekolah secara tertib dan teratur menurut ketentuan dan tata cara yang berlaku yang bertujuan untuk menciptakan tertib administrasi barang milik negara yang menjadi aset sekolah.

2.2.3.4 Penggunaan Sarana dan Prasarana Sekolah

Penggunaan adalah kegiatan memakai sarana prasarana pendidikan untuk kepentingan pembelajaran. Sarana dan prasarana perlu diatur penggunaannya seoptimal mungkin. Kepala sekolah beserta dewan guru perlu menyosialisasikan 27 pemanfaatan sarana dan prasarana yang ada di sekolah. Bafadal 2003 menjelaskan bahwa dari segi penggunaan terutama penggunaan sarana dapat dibedakan menjadi dua, yaitu penggunaan barang habis pakai dan barang yang tidak habis pakai. Penggunaan barang habis pakai harus secara maksimal dan dapat dipertanggungjawabkan setiap triwulan sekali. Sedangkan dalam penggunaan barang tidak habis pakai, maka akan dipertanggungjawabkan pada periode satu tahun sekali. Menurut Sulistyowati 2006:26, sebelum guru menggunakan sarana dengan kegiatan yang hendak dilaksanakan perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut. 1. Melihat RPP yang dibuat. 2. Memperhatikan metode yang akan dipakai. 3. Memperhatikan pengorganisasian kelas. 4. Menentukan sarana sekolah yang akan dipakai sesuai dengan kebutuhan. 5. Menyiapkan atau mengadakan sarana yang telah ditentukan. Selanjutnya, dalam penggunaan sarana sekolah beberapa yang perlu diperhatikan adalah berikut ini. a. Disesuaikan dengan metodeteknik penyajian. b. Seandainya sarana prasarana yang digunakan dapat membahayakan keselamatan anak, guru harus mengawasinya. Menurut Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan 2003:56, beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan sarana dan prasarana pendidikan sebagai berikut. 1. Penyusunan jadwal harus dihindari benturan dengan kelompok lain. 2. Hendaknya kegiatan-kegiatan pokok sekolah merupakan prioritas utama. 3. Waktujadwal penggunaan hendaknya diajukan pada awal tahun ajaran. 4. Penugasan atau penunjukan personil sesuai dengan keahlian. 5. Penjadwalan dalam penggunaan sarana dan prasarana sekolah antara kegiatan intrakulikuler dan ekstrakulikuler harus jelas.