intelegency dan kemampuan komunikasi verbal dan berkurangnya keterampilan psikomotor serta perubahan psikososial pada lansia Nugroho, 2008.
Perubahan status gizi pada lansia lebih disebabkan pada perubahan lingkungan maupun faali tubuh dan status kesehatan lansia. Perubahan tersebut
semakin nyata pada kurun usia 70-an. Faktor lingkungan meliputi perubahan kondisi ekonomi akibat pensiun, isolasi sosial karena hidup sendiri setelah
pasangan meninggal dunia dan rendahnya pemahaman gizi akan memperburuk keadaan gizi lansia. Faktor kesehatan yang mempengaruhi status gizi adalah
timbulnya penyakit degeneratif dan non generatif yang berakibat pada perubahan dalam asupan makanan dan perubahan penyerapan zat gizi Darmojo, 2004.
4. Posyandu lansia
4.1 Pengertian posyandu lansia
Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut disuatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh
masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Sementara menurut Pedoman Pelaksanaan Posyandu Lanjut Usia, Komisi Nasional Lanjut
Usia 2010 disebutkan bahwa Pos Pelayanan Terpadu Posyandu Lanjut Usia adalah suatu wadah pelayanan kepada lanjut usia di masyarakat, yang proses
pembentukan dan pelaksanaannya dilakukan oleh masyarakat bersama lembaga swadaya masyarakat LSM, lintas sektor pemerintah dan non-pemerintah, swasta,
organisasi sosial dan lain-lain, dengan menitik beratkan pelayanan kesehatan pada upaya promotif dan preventif. Disamping pelayanan kesehatan, di Posyandu lanjut
Universitas Sumatera Utara
usia juga dapat diberikan pelayanan sosial, agama, pendidikan, ketrampilan, olah raga dan seni budaya serta pelayanan lain yang dibutuhkan para lanjut usia dalam
rangka meningkatkan kualitas hidup melalui peningkatan kesehatan dan kesejahteraan mereka. Selain itu mereka dapat beraktifitas dan mengembangkan
potensi diri. Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat UKBM yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat guna memberdayakan masyarakat dengan menitikberatkan
pelayanan pada upaya promotif dan preventif. Pemberdayaan masyarakat dalam menumbuhkembangkan posyandu lansia merupakan upaya fasilitas agar
masyarakat mengenal masalah yang dihadapi, merencanakan dan melakukan upaya pemecahannya dengan memanfaatkan potensi setempat sesuai situasi,
kondisi kebutuhan setempat Dinkes Provinsi Sumatera Utara, 2007. Beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam pembentukan posyandu lansia, misalnya
mengembangkan kelompok-kelompok yang telah ada seperti kelompok arisan lansia, kelompok pengajian, kelompok jemaat gereja, kelompok senam lansia dan
lain-lain Depkes RI, 2004. Selain itu posyandu lansia merupakan perwujudan pelaksanaan program
pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia, sebagai suatu forum komunikasi dalam bentuk peran serta masyarakat usia
lanjut, keluarga,
tokoh masyarakat
dan organisasi
sosial dalam
penyelenggaraannya, dalam upaya peningkatan tingkat kesehatan secara optimal.
Universitas Sumatera Utara
4.2 Tujuan dan sasaran posyandu lansia