1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.
Latar belakang
Upaya kesehatan telah dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat mencakup kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan dalam
pembangunan nasional. Salah satu hasil pembangunan kesehatan tersebut adalah meningkatnya angka harapan hidup life expectancy. Akibatnya jumlah penduduk
yang berusia lanjut meningkat dan cenderung bertambah lebih cepat Notoatmodjo, 2007. Dalam pasal 1 ayat 2 UU No. 13 tahun 1998 dinyatakan
bahwa yang dimaksud dengan lanjut usia adalah seseorang yang berusia 60 tahun keatas.
Biro Pusat Statistik menggambarkan proyeksi penduduk bahwa antara 2005-2010 jumlah penduduk usia lanjut sekitar 19 juta jiwa atau 8,5 dari
seluruh jumlah penduduk. World Health Organization WHO telah memperhitungkan bahwa di tahun 2025, Indonesia akan mengalami peningkatan
jumlah warga lanjut usia sebesar 41,4 dan ini merupakan peningkatan tertinggi di dunia. Di Sumatera Utara jumlah populasi lansia mencapai 820.990 jiwa Data
Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara, 2008, dan populasi lansia di wilayah kerja Puskesmas Helvetia sebanyak 12.369 jiwa.
Pesatnya pertumbuhan penduduk membawa Indonesia tergolong dalam era penduduk berstruktur tua. Hal ini diperkuat oleh Menteri Kependudukan Kepala
BKKBN 1999 yang menyatakan bahwa Indonesia telah memasuki era penduduk berstruktur tua aging population. Semakin panjangnya usia harapan hidup
1
Universitas Sumatera Utara
tersebut, disamping sebagai suatu kebanggaan tetapi di pihak lain juga merupakan tantangan yang sangat berat Mubarak, 2006. Peningkatan jumlah penduduk
lanjut usia ini akan berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan terkait dengan penurunan pada kondisi fisik, psikis dan sosial. Masalah yang kompleks
pada lansia baik dari segi fisik, mental, dan sosial berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan mereka, sehingga menyebabkan kebutuhan terhadap pelayanan
kesehatan meningkat Suardiman, 2010. Pelayanan kesehatan yang diperlukan oleh lansia tidak hanya rehabilitatif
dan kuratif saja melainkan secara komprehensif terpadu yang mencakup pelayanan preventif, promotif, rehabilitatif, dan kuratif. Departemen Kesehatan RI
2005 mempunyai tiga program kesehatan bagi lansia berupa Puskesmas Santun Usia Lanjut, Pembinaan Kelompok Usia Lanjut, dan Posyandu Usia Lanjut
Notoatmodjo, 2007. Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut disuatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang
digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan.
Berdasarkan Riset Fasilitas Kesehatan Rifaskes tahun 2011 secara nasional persentase puskesmas yang memiliki Posyandu lansia adalah 78,8 dan
jumlah Posyandu lansia di Puskesmas Helvetia sebanyak 10 Posyandu lansia Laporan Tahunan Puskesmas Helvetia, 2013. Posyandu lansia memiliki sasaran
langsung dan sasaran tidak langsung. Sasaran langsungnya adalah pra-usia lanjut 45-59 tahun, usia lanjut 60-69 tahun, usia lanjut risiko tinggi, yaitu usia lebih
dari 70 tahun atau usia lanjut berumur 60 tahun atau lebih dengan masalah
Universitas Sumatera Utara
kesehatan. Sasaran tidak langsung Posyandu lansia adalah keluarga dimana usia lanjut berada, masyarakat di lingkungan usia lanjut berada, oranisasi sosial yang
begerak dalam pembinaan kesehatan usia lanjut dan masyarakat luas Notoatmodjo, 2007.
Berdasarkan penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan posyandu lansia Wahyuni Dwi Handayani 2012 yang berjudul
“Hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan lansia dalam mengikuti posyandu lansia di Posyandu
lansia Jetis Desa Krajan Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo”, dilakukan penelitian pada 100 orang dan dari hasil analisis terdapat 71 lansia tidak patuh
dalam menghadiri posyandu lansia. Ini dimungkinkan karena sebagian besar lansia tidak diingatkan oleh keluarga kapan jadwal posyandu lansia dan kesibukan
dari para lansia. Hal ini menunjukkan bahwa penting mengetahui persepsi keluarga tentang posyandu lansia yang menjadi landasan dalam mendukung dalam
kegiatan kesehatan. Keluarga merupakan salah satu sasaran tidak langsung posyandu lansia
yang merupakan unit terkecil dari masyarakat yang dipengaruhi dan mempengaruhi lingkungan. Tugas kesehatan keluarga adalah mengenal masalah
kesehatan, membuat keputusan tingkat kesehatan yang tepat, memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit, memodifikasi lingkungan, dan merujuk pada
fasilitas kesehatan masyarakat Bailon dan Maglaya dalam Efendi dan Makhfudli, 2009. Potter dan Perry 1993 menyatakan peranan persepsi penting dalam
perilaku yang berkaitan dengan kesehatan sehingga, tugas kesehatan yang
Universitas Sumatera Utara
dilakukan keluarga sangat dipengaruhi oleh persepsi keluarga tersebut tentang kesehatan.
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti persepsi keluarga lansia tentang posyandu lansia di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Helvetia
Medan. Wilayah kerja Puskesmas kecamatan Helvetia merupakan wilayah dengan penduduk mayoritas lansia dan program Puskesmas Helvetia bagi lansia berjalan
rutin setiap bulannya.
2. Pertanyaan penelitian
Bagaimanakah persepsi keluarga lansia tentang Posyandu Lansia di wilayah kerja Puskesmas Helvetia Kecamatan Medan Helvetia?
3. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui persepsi keluarga lansia tentang Posyandu lansia di wilayah kerja Puskesmas Helvetia Kecamatan Medan
Helvetia.
4. Manfaat penelitian
4.1.Pendidikan Keperawatan Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi bagi institusi
pendidikan keperawatan tentang pelayanan Posyandu lansia dan persepsi keluarga lansia tentang Posyandu lansia, dalam meningkatkan dan memperbaiki pendidikan
keperawatan komunitas. Penelitian ini juga dapat dijadikan bahan referensi untuk pengembangan ilmu dalam bidang pelayanan Posyandu lansia.
Universitas Sumatera Utara
4.2. Pelayanan Keperawatan Hasil penelitian diharapkan dapat memberi informasi tentang persepsi
keluarga lansia tentang Posyandu lansia sehingga hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam memberikan perhatian pada pelayanan
Posyandu lansia. 4.3. Penelitian Keperawatan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi awal untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan pelayanan Posyandu lansia.
Universitas Sumatera Utara
6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA