Tempat dan Waktu Penelitian Pengumpulan Data Metode Pengolahan dan Analisis Data Pembuatan Kurva Pertumbuhan

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2007 di KPH Bojonegoro Perum Perhutani Unit II Jawa Timur.

B. Alat dan Bahan 1.

Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Alat hitung komputer Microsoft Excel, Kalkulator dan Tabel tegakan normal jati Wolff von Wulfing.

2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah : a. Rencana Pengaturan Kelestarian Hutan RPKH Kelas Perusahaan Jati jangka berjalan, yang tahun ini menggunakan RPKH 2002- 2011 yang memuat luas, bonita, kerapatan bidang dasar KBD b. Harga jual kayu jati, c. Biaya pengelolaan hutan, d. Jumlah penjualan kayu jati, e. Letter A LA yang memuat laporan kejadian gangguan hutan.

C. Pengumpulan Data

Penelitian ini memanfaatkan data yang telah ada di perusahaan, sehingga kemantapan hasil penelitian ini sangat tergantung dari keakuratan data perusa- haan. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah luas, bonita, kerapatan bi- dang dasar KBD, harga jual kayu jati, biaya pengelolaan hutan, daftar pencurian kayu jati, jumlah penjualan kayu jati

D. Metode Pengolahan dan Analisis Data Pembuatan Kurva Pertumbuhan

Pembuatan kurva pertumbuhan dibutuhkan data tentang riap pertumbuhan tegakan. Tetapi, KPH Bojonegoro tidak memiliki Petak Ukur Permanen PUP yang selalu memantau pertumbuhan diameter tegakan. Oleh karena itu, untuk membuat model pertumbuhan tegakan digunakan tabel tegakan normal jati Wolff von Wulfing. Dari tabel tersebut akan diperoleh volume normal yang kemudian dikalikan dengan KBD rata-rata sehingga akan diperoleh volume tegakan. Keterangan : KBDi : Kerapatan Bidang Dasar rata-rata Kelas Umur ke-i Li : Luas Tegakan dengan KBDi dalam Kelas Umur ke-i Keterangan : a. Untuk volume normal disini ialah volume yang diperoleh dari tabel tegak- an normal jati Wolff von Wulfing b. KBD yang dipergunakan adalah KBD rata-rata yang diperoleh dengan rumus diatas. Dari tabel tegakan normal jati Wolff von Wulfing akan diperoleh volume tegakan per lima tahunan sehingga dari data riap tersebut dapat diketahui juga riap per tahun. Perhitungan Kehilangan Tegakan Penghitungan kehilangan tegakan jati dilakukan dengan melihat data dari register Letter A LA . Dari data pencurian kayu jati tersebut dapat diketahui jumlah kayu yang hilang dalam satuan tunggak. Kemudian kayu yang telah hilang tersebut disusun berdasarkan kelas umur KU untuk mengetahui hubungan pelu- ang pencurian dengan kelas umur. Penghitungan proporsi kehilangan tegakan menggunakan rumus sbb : Volume tegakan = Volume normal x KBD Li LixKBDi rata KBDrata Σ Σ = − NT TC P = , dengan NT = N x KBD x L Keterangan : P = Proporsi kehilangan tegakan TC = Jumlah batang tercuri NT = Perkiraaan jumlah pohon total dalam umur tersebut batang N = Jmh pohon per Ha dalam tabel normal Wolff von Wulfing batangHa KBD = Kerapatan Bidang Dasar rata-rata L = Luas total tegakan dalam umur tersebut Reliability Reliability adalah suatu keadaan pada hutan setelah terkena gangguan pen- curian atau dengan kata lain tegakan yang tersisa setelah terjadi pencurian. Dalam penelitian ini reliability di lambangkan dengan Re dan diformulasikan dengan Re= β α t e − , dimana t adalah umur tegakan dan α dan β adalah konstanta. Reliability ini digunakan untuk menduga berapa persen volume kayu yang akan kita panen nantinya dari volume normal. Perhitungan Pendapatan dan Pengeluaran Pendapatan yang diperoleh perhutani berasal dari hasil penjualan kayu jati baik melalui penebangan penjarangan maupun penebangan di akhir daur. Pen- dapatan yang diperoleh dari hasil penjualan merupakan hasil penjualan per sortimen yaitu sortimen AI, AII dan AIII. Biaya yang harus dikeluarkan dihitung mulai dari kegiatan persemaian hingga pemanenan. Penentuan Daur Optimal Penentuan daur optimal menggunakan faktor finansial dengan memper- hitungkan faktor gangguan hutan berupa pencurian kayu. Penentuan daur ini menggunakan kriteria investasi yaitu Net Present Value NPV yang diformulasikan sebagai berikut: max NPV = max ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ T H [ VT pe − r t - c ] R Hutan dalam kondisi aman max NPV = max ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ T H [ VT pe − r t e β α t − - c ] R Hutan terkena gang- guan pencurian dimana, R= 1 + 1 1 r + + 2 1 1 r + + 3 1 1 r + + … Keterangan : H : Luas Hutan T : Daur Optimal yang di cari VT : Volume tegakan per hektar pada umur daur p : Harga kayu c : Biaya pembangunan hutan per hektar r : Tingkat suku bunga α : Konstanta β : Konstanta Daur optimal diperoleh dengan cara menurunkan persamaan NPV terhadap T dan memiliki nilai sama dengan nol. Solusi terhadap turunan tersebut bagi T adalah daur optimal yang dicari. E. Asumsi Dasar Perhitungan Asumsi –asumsi yang akan digunakan pada penelitian ini adalah : 1. Penanaman akan selalu berhasil. 2. Semua komponen biaya selama periode perhitungan daur adalah konstan dan menggunakan biaya tahun 2007 serta tidak ada pengeluaran yang tidak terduga irregularly. 3. Harga Jual Dasar yang dipergunakan merupakan Harga Jual Dasar kayu bundar jati dan rimba KBM Pemasaran Kayu II Bojonegoro tahun 2007. 4. Semua produksi yang dihasilkan merupakan kayu perkakas. 5. Produksi yang dihasilkan dapat dijual habis. 6. Suku bunga yang digunakan adalah konstan pada 2. KEADAAN UMUM LOKASI Keadaaan umum lokasi ini dikutip dari Rencana Pengaturan Kelestarian Hutan RPKH KPH Bojonegoro Jangka Perusahaan 1 Januari 2002 – 31 Desember 2011.

A. Letak Geografis dan Luas