Data Kualitatif TEKNK ANALISIS DATA

Nilai ketuntasan adalah nilai yang menggambarkan proporsi dan kualifikasi penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah dikontrakkan dalam pembelajaran Poerwanti, 2008: 6.16. Ketuntasan belajar dapat dilihat dari hasil belajar siswa baik pada aspek sikap, pengetahuan, maupun keterampilan. Ada dua kategori ketuntasan belajar, yaitu ketuntasan individu dan ketuntasan klasikal. Penetapan ketuntasan klasikal ditentukan sendiri oleh peneliti. Penetapan ketuntasan klasikal ini merupakan indikator keberhasilan dalam penelitian yang dilakukan..Untuk mengetahui persentase ketuntasan belajar klasikal siswa dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Keterangan : p = persentase ketuntasan belajar klasikal siswa Aqib, 2009: 41 Berikut ini adalah kriteria ketuntasan individual dan ketuntasan klasikal: Tabel 3.4 Kriteria Ketercapaian Hasil Belajar Kriteria Ketuntasan Minimal KKM Kualifikasi Individu Klasikal ≥63 ≥75 Tuntas 63 75 Tidak Tuntas Sumber: SK KKM MI Al Iman Gunungpati Kota Semarang

3.7.2. Data Kualitatif

Data kualitatif berupa data hasil observasi dalam proses pembelajaran serta hasil catatan lapangan dan wawancara dianalisis dengan analisis deskriptif kualitatif, dengan cara diorganisasikan berdasarkan aspek-aspek yang menjadi fokus analitis menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan. Adapun data keterampilan guru dan aktivitas siswa dianalisis berdasarkan kategori sangat baik, baik, cukup, dan kurang sesuai dengan skor yang telah ditetapkan. Adapun langkah-langkah untuk menentukan klasifikasi berdasarkan skor menurut Poerwanti 2008: 6.9 adalah sebagai berikut : 1. Menentukan skor terendah 2. Menentukan skor tertinggi 3. Mencari median nilai tengah 4. Membagi rentang nilai menjadi 4 kategori, yaitu sangat baik, baik, cukup, dan kurang. Selanjutnya untuk menghitung data skor dilakukan dengan cara sebagai berikut Widoyoko, 2014: 110. Jika: T = skor tertinggi R = skor terendah t = jumlah kelas interval i = jarak interval maka: i = Untuk mencari empat kriteria keterampilan guru dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut. Skor tertinggi T : 48 Skor terendah R : 12 i = i = i = = 9 Dari perhitungan tersebut maka tabel klasifikasi untuk keterampilan guru adalah sebagai berikut: Tabel 3.5 Kriteria Ketuntasan Keterampilan Guru Sedangkan untuk mencari empat kriteria aktivitas siswa, dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut. Skor tertinggi T : 40 Skor terendah R : 10 i = i = i = = 7,5 Dari perhitungan tersebut maka tabel klasifikasi untuk aktivitas siswa adalah sebagai berikut: Tabel 3.6 Kriteria ketuntasan Kategori Tingkat Keberhasilan 39 ≤ skor 48 Sangat baik A Berhasil 30 ≤ skor 39 Baik B Berhasil 21 ≤ skor 30 Cukup C Tidak berhasil 12 ≤ skor 21 Kurang D Tidak berhasil Kriteria Ketuntasan Aktivitas Siswa Untuk mencari kriteria hasil belajar ranah afektif, dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut: Skor tertinggi T : 16 Skor terendah R : 4 Jumlah kelas interval : 4 karena menggunakan 4 kategori i = i = i = = 3 Dari perhitungan tersebut maka tabel klasifikasi untuk kriteria ketuntasan ranah afektif adalah sebagai berikut: Tabel 3.7 Tabel Kriteria Ketuntasan Ranah Afektif Untuk mencari kriteria hasil belajar ranah psikomotorik, dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut: Skor tertinggi T : 8 Skor terendah R : 2 Kriteria ketuntasan Kategori Tingkat Keberhasilan 32,5 ≤ skor 40 Sangat baik A Berhasil 25 ≤ skor 32,5 Baik B Berhasil 17,5 ≤ skor 25 Cukup C Tidak berhasil 10 ≤ skor 17,5 Kurang D Tidak berhasil Kriteria ketuntasan Kategori 13 ≤ skor 16 Sangat baik A 10 ≤ skor 13 Baik B 7 ≤ skor 10 Cukup C 4 ≤ skor 7 Kurang D Jumlah kelas interval : 4 karena menggunakan 4 kategori i = i = i = = 1,5 Dari perhitungan tersebut maka tabel klasifikasi untuk kriteria ketuntasan ranah psikomotorik adalah sebagai berikut: Tabel 3.8 Tabel Kriteria Ketuntasan Ranah Psikomotorik Kriteria Ketuntasan Skala Penilaian Nilai 6,5 ≤ skor ≤ 8 Sangat baik A 5 ≤ skor 6,5 Baik B 3,5 ≤ skor 5 Cukup C 2 ≤ skor 3,5 Kurang D

3.8. Indikator Keberhasilan

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VA SDN WONOSARI 03 SEMARANG

0 8 436

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COURSE REVIEW HORAY BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V A SDN KARANGAYU 02 KOTA SEMARANG

0 20 267

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL GROUP INVESTIGATION BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL DI KELAS IV SDN PAKINTELAN 03 KOTA SEMARANG

0 13 233

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VA SDN GISIKDRONO 03 SEMARANG

0 17 254

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL ARIAS BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IIA SD Hj. ISRIATI BAITURRAHMAN 1 KOTA SEMARANG

0 6 320

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL ROLE PLAYING DENGAN MEDIA VIDEO SISWA KELAS V SDN KANDRI 01 KOTA SEMARANG

1 7 270

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL THINK TALK WRITE (TTW) BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VB MI AL IMAN BANARAN SEMARANG

0 12 276

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL ROLE PLAYING BERBANTUAN MEDIA BONEKA TANGAN PADA SISWA KELAS V SDN TUGUREJO 01 KOTA SEMARANG

1 24 287

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TWO STAY TWO STRAY BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN TUGUREJO 01 KOTA SEMARANG

0 24 337

Peningkatan Kualitas pembelajaran IPS Melalui Model Pembelajaran Role Playing Pada Siswa Kelas V SDN Gunungpati 02 Kota Semarang.

0 1 1