69
dan sumbangan efektif SE. Variabel metode mind mapping memberikan sumbangan relatif sebesar 26,3 dan sumbangan efektif
18,3 terhadap prestasi belajar IPS. Variabel keaktifan belajar IPS memberikan sumbangan relatif sebesar 73,7 dan sumbangan efektif
51,5 terhadap prestasi belajar IPS Lampiran 12. Secara keseluruhan variabel metode mind mapping dan keaktifan belajar IPS memberikan
sumbangan sebesar 69,8 terhadap prestasi belajar IPS. Selanjutnya diantara kedua variabel tersebut dapat diketahui bahwa keaktifan belajar
IPS memberikan sumbangan lebih besar terhadap prestasi belajar IPS 51,5, sehingga keaktifan belajar IPS memberikan pengaruh yang lebih
dominan terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta.
E. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana metode mind mapping X
1
, keaktifan belajar IPS X
2
terhadap prestasi belajar IPS Y, baik secara bersama-sama maupun parsial maka digunakan alat analisis regresi
linier berganda. Adapun dari hasil penelitian diketahui bahwa faktor keaktifan belajar IPS yang paling berpengaruh terhadap prestasi belajar IPS, hal ini
terbukti ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi β untuk variabel keaktifan
belajar IPS paling besar dibandingkan dengan variabel-variabel yang lain yaitu sebesar 0,654.
70
Hasil pengujian regresi membentuk suatu persamaan garis regresi linier Y = 34,405 + 0,407X
1
+ 0,654X
2
, nilai konstanta sebesar 34,405 berarti jika tidak mempertimbangkan metode mind mapping dan keaktifan belajar
IPS, maka prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhamadiyah 5 Surakarta sebesar 34,405 satuan, nilai variabel metode mind mapping X
1
sebesar 0,407 artinya apabila variabel metode mind mapping meningkat sebesar 1 satuan, maka prestasi belajar IPS akan meningkat sebesar 0,407
satuan dengan asumsi bahwa variabel lain dalam kondisi konstan. dan variabel keaktifan belajar IPS X
2
sebesar 0,654 yang artinya apabila variabel keaktifan belajar IPS meningkat sebesar 1 satuan, maka prestasi belajar IPS
akan meningkat sebesar 0,654 satuan dengan asumsi bahwa pada variabel lain dalam kondisi konstan.
Hasil uji hipotesis pertama dengan uji t memperoleh t
hitung
variabel metode mind mapping X
1
sebesar 3,642 lebih besar dari t
tabel
2,01 pada taraf signifikansi 5. Artinya hipotesis pertama dinyatakan diterima, yaitu
bahwa metode mind mapping berpengaruh positif terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta. Hal ini
menunjukkan bahwa dengan penerapan metode mind mapping yang digunakan pada saat pembelajaran, memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap prestasi belajar IPS. Mind mapping merupakan suatu metode bagi guru sebagai pendidik
untuk memberikan kemudahan dalam melaksanakan tugasnya yaitu memberikan materi pelajaran agar mudah dicerna oleh akan didiknya. Dari
71
hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode mind mapping memberikan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Banyak siswa yang
mudah belajar IPS dengan metode mind mapping, siswa akan lebih mudah belajar dengan membuat peta ringkasan tentang gagasan atau ide-ide secara
aktif sehingga siswa akan lebih mudah didalam menjelaskan dan menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan permasalahan materi
ilmu pengetahuan sosial. Dalam menerapkan metode mind mapping sangat membutuhkan semangat dan motivasi belajar yang tinggi dan membutuhkan
interaksi yang lebih aktif dengan siswa lain sehingga akan memperoleh hasil yang optimal. Hal ini sependapat dengan Tony Buzan 2009 : 6, yang
menyatakan bahwa metode mind mapping akan mempermudah siswa dalam perencanaan, berkomunikasi, siswa menjadi lebih kreatif, siswa mudah
menyelesaikan masalah, memusatkan perhatian, siswa mampu menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran, mengingat dengan lebih baik, belajar lebih cepat
dan efisien, dan melatih “gambar keseluruhan”. Kelebihan metode Mind Mapping dalam pendidikan IPS ini adalah
siswa dapat mengemukakan pendapat secara bebas, dapat bekerjasama dengan teman lainnya, catatan lebih padat, jelas lebih terfokus pada inti materi, lebih
mudah mencari catatan jika diperlukan, mudah melihat gambaran keseluruhan, membantu Otak untuk : mengatur, mengingat, membandingkan dan
membuat hubungan, memudahkan penambahan informasi baru, pengkajian ulang bisa lebih cepat. http:mahmmudin.wordpress.com20091201
pembelajaran-berbasis-peta-pikiran-mind-mapping. sedangkan kelemahan
72
metode mind mapping diantaranya adalah : hanya siswa yang aktif yang terlibat, tidak sepenuhnya murid yang belajar dan mind map siswa bervariasi
sehingga guru akan kewalahan memeriksa mind map siswa. Hasil uji hipotesis kedua dengan uji t memperoleh t
hitung
variabel keaktifan belajar IPS X
2
sebesar 7,544 lebih besar dari t
tabel
2,01 pada taraf signifikansi 5. Artinya hipotesis kedua dinyatakan diterima, yaitu bahwa
keaktifan belajar IPS berpengaruh positif terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta. Hal ini menunjukkan
bahwa semakin tinggi keaktifan belajar IPS siswa, maka semakin tinggi pula prestasi belajar IPS siswa. Sebaliknya semakin rendah keaktifan belajar IPS,
maka semakin rendah prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhamadiyah 5 Surakarta.
Dari hasil penelitian tentang keaktifan belajar IPS siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta menunjukkan bahwa siswa telah aktif
didalam kelompok saat memecahkan masalah materi IPS, siswa juga selalu bertanya kepada teman bila ada yang kurang paham saat mengerjakan soal-
soal IPS, selalu aktif didalam mengeluarkan pendapatnya baik dalam diskusi maupun saat pelajaran berlangsung dan apabila ada permasalahan yang kurang
tahu maka siswa berusaha untuk mencari tahu, melalui bertanya kepada guru maupun mencari materi tambahan dari buku paket yang diberikan. Hal ini
sependapat dengan Sudjana 1988 : 72, yang menyatakan bahwa keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar meliputi : turut serta dalam
melaksanakan tugas belajarnya, terlibat dalam pemecahan masalah, bertanya
73
kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya, berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk
memecahkan masalah, melatih diri dalam memecahkan masalah atau soal dan menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperoleh.
Keaktifan belajar dalam siswa dapat dilihat dari perhatian siswa terhadap penjelasan guru, kkerjasamanya dalam kelompok, kemampuan siswa
mengemukakan pendapat dalam kelompok ahli, kemampuan siswa mengemukakan pendapat dalam kelompok asal, memberi kesempatan
berpendapat kepada teman dalam kelompok, mendengarkan dengan baik ketika teman berpendapat, memberi gagasan yang cemerlang, membuat
perencanaan dan pembagian kerja yang matang, keputusan berdasarkan pertimbangan anggota yang lain, memanfaatkan potensi anggota kelompok
dan saling membantu dan menyelesaikan masalah http:ardhana12. wordpress.com 2009 01 20indikator-keaktifan-siswa-yang-dapat-dijadikan-
penilaian-dalam-ptk-2. Pengujian uji F dengan menggunakan bantuan SPSS 15.0 for windows
menunjukkan bahwa nilai F
hitung
sebesar 54,355 dengan tingkat signifikansi 0,00 dan diketahui besar F
tabel
3,20, dikarenakan nilai F
hitung
lebih besar dibandingkan dengan F
tabel
F
hitung
= 54,355 F
tabel
= 3,20 berarti bahwa variabel metode mind mapping X
1
dan keaktifan belajar IPS X
2
secara bersama-sama berpengaruh terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII
SMP Muhammadiyah 5 Surakarta.
74
Nilai koefisien determinasi sebesar 69,8 berarti variasi dari prestasi belajar IPS dapat dijelaskan oleh variabel metode mind mapping dan keaktifan
belajar IPS. Sedangkan sisanya sebesar 30,2 dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Metode mind mapping memberikan sumbangan relatif sebesar
26,3 dan sumbangan efektif 18,3 terhadap prestasi belajar IPS. Variabel keaktifan belajar IPS memberikan sumbangan relatif sebesar 73,7 dan
sumbangan efektif 51,5 terhadap prestasi belajar IPS. Selanjutnya diantara kedua variabel tersebut dapat diketahui bahwa keaktifan belajar IPS
memberikan sumbangan lebih besar terhadap prestasi belajar IPS 51,5, sehingga keaktifan belajar IPS memberikan pengaruh yang lebih dominan
terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta.
75
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian pengaruh metode mind mapping dan keaktifan belajar IPS terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP
Muhammadiyah 5 Surakarta, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1.
Hasil pengujian regresi membentuk suatu persamaan garis regresi linier Y = 34,405 + 0,407X
1
+ 0,654X
2
, dengan nilai F
hitung
dari hasil analisis data sebesar 54,355 dan taraf signifikan 0,05 diperoleh F
hitung
sebesar 3,20 diketahui bahwa F
hitung
lebih besar dari F
tabel
54,355 3,20, maka dapat diketahui bahwa secara bersama-sama metode mind mapping X
1
dan keaktifan belajar IPS X
2
berpengaruh terhadap prestasi belajar IPS Y pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta.
2. Secara individu metode mind mapping berpengaruh terhadap prestasi
belajar IPS, karena nilai t
hitung
= 3,642 t
tabel
= 2,01 sedangkan keaktifan belajar IPS menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi
belajar IPS, yaitu ditunjukkan bahwa nilai t
hitung
= 7,544 t
tabel
= 2,01 3.
Pengujian koefisien determinasi diperoleh nilai R
2
sebesar 0,698, yang artinya bahwa metode mind mapping X
1
dan keaktifan belajar IPS X
2
berpengaruh terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta Y sebesar 69,8 sedangkan sisanya sebesar
30,2 dapat dijelaskan oleh variabel lain diluar model. 75