PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010.

(1)

i

TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 (S1) Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

Disusun oleh :

DHIDA DWI KURNIAWATI A210 060 103

PROGRAM PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


(2)

ii

SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH

PERTAMA MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010

Dipersiapkan dan Disusun Oleh: DHIDA DWI KURNIAWATI

A210 060 103

Telah Disetujui dan Disyahkan oleh Pembimbing I dan Pembimbing II untuk Dipertahankan Dihadapan Dewan Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta

Mengetahui, Pembimbing I

Dr. Suyatmini, SE. M.Si. Tanggal:

Pembimbing II

Drs.Sudarto HS, MM. Tanggal:


(3)

iii

PADA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010

Yang Dipersiapkan dan Disusun Oleh: DHIDA DWI KURNIAWATI

A210 060 103

Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Pada Tanggal: ………

Dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat

Susunan Dewan Penguji

1. Dr. Suyatmini, SE. M.Si. (………) 2. Drs.Sudarto HS, MM. (………)

3. (……….)

Surakarta, Februari 2010 Universitas Muhammadiyah Surakarta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dekan,

Drs. H. Sofyan Anif, M. Si NIK. 547


(4)

iv

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila ternyata kelak di kemudian hari terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas, maka saya akan bertanggung jawab sepenuhnya.

Surakarta, Juli 2010

DHIDA DWI KURNIAWATI A210 060 103


(5)

v

Masalah bukan untuk dihindari tapi dicari solusinya

dan harus dihadapi dengan sabar jadi tetap semangat.

Jadilah diri sendiri jangan meniru orang

(Penulis)

Kita hanya cukup yakin dan benar-benar

menginginkannya maka semua akan terjadi


(6)

vi

Atas segala nikmat dan kemudahan yang telah diberikan-Nya

persembahan kecil ini teruntuk:

1.

Ayah dan Ibunda tercinta, sebagai ungkapan rasa hormat dan

baktiku, terima kasih atas kasih sayang, do’a, perhatian dan

pengorbanan yang tiada pernah lekang oleh waktu, rangkaian

yang tidak pernah putus dalam setiap langkahku, serta

perjuanganmu untuk membesarkan dan mendidikku dengan

penuh kasih sayang agar aku dapat gapai cita dan impianku,

Engkau tak akan pernah tergantikan karena engkau tiada

duanya didunia ini.

2.

Kakakku (Ms Eko), Adikku (De’ Kiki) tersayang yang telah

mewarnai hari-hariku dengan kasih sayang dan selalu memberiku

semangat.

3.

46 Kasih Ibu, Baki Community, Si item kasih ibu, dan Spin Abot

yang selalu setia mengantarkan aku kemana pun aku pergi.

4.

Djarot, atas perhatian, dukungan dan kebersamaan yang

membuatku selalu bahagia.

5.

Sahabat-sahabatku, Ipee (Arifah), Ndul (Elyy), Ndaa (Ingga), Emi,

Lia, Dewi, Agung n’ The ganx, terima kasih atas dukungan selama

ini dan mendengarkan keluh kesahku. Aku telah menemukan arti

sahabat sejati, kebersamaan kita adalah hal yang terindah.

Jangan pernah melupakan persahabatan ini.


(7)

vii Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan Inayah-Nya sehingga penyusunan skripsi ini berjalan lancar dan terselesaikan dengan baik.

Skripsi ini disusun untuk melengkapi sebagian dari syarat guna memperoleh gelar sarjana pendidikan S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam menyelesaikan skripsi ini, namun berkat bantuan serta dorongan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan-kesulitan yang timbul dapat teratasi. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menghaturkan terima kasih dan penghargaan kepada:

1. Drs. Sofyan Anif, M.Si, selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah berkenan memberikan surat ijin peneliti.

2. Drs. H. Djalal Fuadi, MM, selaku ketua program studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan dan masukan selama studi di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

3. Dr. Suyatmini, SE., M.Si., selaku pembimbing I yang penuh kesabaran dan ketulusan membimbing, mengarahkan dalam penyusunan skripsi ini.

4. Drs.Sudarto HS, MM., selaku pembimbing II yang memberikankan arahan dan nasehat dalam penyusunan skripsi ini.


(8)

viii

Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

7. Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 5 Surakarta yang telah memberi izin kepada penulis untuk melakukan penelitian

8. Bapak Amin Bambang selaku guru ekonomi yang telah membantu dalam penelitian.

9. Siswa siswi SMP Muhammadiyah 5 Surakarta khususnya kelas VIII A,B, dan C yang telah bersedia menjadi sampel dalam penelitian.

10.Semua teman-teman Pendidikan Akuntansi angkatan 2006 khususnya kelas C dan semua pihak yang telah membantu terwujudnya karya ini yang penulis tidak bisa sebutkan satu persatu.

11.Semua pihak yang telah berperan serta memberikan bantuan moral maupun material dalam penyusunan skripsi.

Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat serta menjadi jembatan bagi penulisan selanjutnya. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Surakarta, 2010

DHIDA DWI KURNIAWATI A 210 060 103


(9)

ix

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

ABSTRAK ... xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan Masalah ... 5

C. Perumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Sistematika Penulisan Skripsi ... 7

BAB II LANDASAN TEORI A. Prestasi Belajar ... 9


(10)

x

1. Definisi Mind Mapping ... 16

2. Kegunaan Mind Mapping ……… ... 19

3. Cara membuat Mind Mapping……… . 19

4. Indikator Mind Mapping……… 22

5. Kelebihan dan Kelemahan………. 23

C. Keaktifan Belajar ... 25

1. Pengertian Keaktifan... ... 24

2. Indikator Keaktifan... ... 26

D. Hubungan antar variabel ... 27

1. Hubungan metode Mind Mapping (X1) dan Prestasi Belajar (Y) ... 27

2. Hubungan Keaktifan (X2) dan Prestasi Belajar (Y)... 27

3. Hubungan metode Mind Mapping(X1), Keaktifan (X2) dan Prestasi Belajar (Y)... ... 28

E. Kerangka Pemikiran... ... 29

F. Hipotesis... ... 30

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian ... 32

B. Objek Penelitian ... 32


(11)

xi

G. Uji Prasarat Analisis ……… 44

H. Analisis Data ... 45

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP Muhammadiyah 5 Surakarta ... 50

B. Uji Instrumen Penelitian ... 59

C. Uji Prasyarat Analisis ... 61

D. Analisis Data Penelitian ... 63

E. Pembahasan ... 69

BAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Kesimpulan ... 75

B. Implikasi ... 76

C. Saran ... 76 DAFTAR PUSTAKA


(12)

xii

Tabel 1.1 Penggunaan otak pada Mind Mapping ... 17

Tabel 3.1 Kisi-kisi angket keaktifan belajar mata pelajaran IPS ... 35

Tabel 4.1 Rangkuman Hasil perhitungan uji validitas metode mind mapping 59 Tabel 4.2 Rangkuman Hasil perhitungan validitas angket keaktifan belajar IPS ... 60

Tabel 4.3 Rangkuman Hasil Uji Normalitas dengan Liliefors ... 61

Tabel 4.4 Rangkuman Hasil Uji Linieritas ... 62


(13)

xiii

Gambar 2.1 Contoh Aplikasi Mind Mapping ... 21 Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran ... 29 Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMP Muhammadiyah 5 Surakarta ... 56


(14)

xiv 1. Surat Ijin Penelitian

2. Angket Penelitian 3. Hasil Tri Out Penelitian 4. Hasil Uji Validitas 5. Hasil Uji Reliabilitas

6. Data Butir Angket Penelitian 7. Data Induk Penelitian

8. Hasil Deskriptif 9. Hasil Uji Normalitas 10.Hasil Uji Linearitas

11.Hasil Uji Regresi Berganda


(15)

xv

PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN

SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Dhida Dwi Kurniawati. A210 060 103. Jurusan Pendidikan Akuntansi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2010.

Tujuan penelitian ini adalah 1) mengetahui pengaruh metode Mind Mapping terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta, 2) mengetahui pengaruh keaktifan terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta, dan 3) mengetahui pengaruh metode Mind Mapping dan keaktifan belajar siswa terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta.

Penelitian mengambil lokasi di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 200 siswa. Dalam penelitian ini menggunakan sample sebanyak 50 siswa dari 200 siswa populasi di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta.

Hasil penelitian pengaruh metode mind mapping dan keaktifan belajar IPS terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta menghasilkan temuan sebagai berikut : Hasil uji regresi membentuk suatu persamaan garis regresi linier Y = 34,405 + 0,407X1 + 0,654X2. Nilai Fhitung dari hasil analisis data sebesar 54,355 dan taraf signifikan 0,05 diperoleh Fhitung sebesar 3,20 diketahui bahwa Fhitung lebih besar dari Ftabel (54,355 > 3,20), maka dapat diketahui bahwa secara bersama-sama metode mind mapping (X1) dan keaktifan belajar IPS (X2) berpengaruh terhadap prestasi belajar IPS (Y) pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta. Secara individu metode mind mapping (X1) berpengaruh terhadap prestasi belajar IPS (Y), karena nilai thitung = 3,642 > ttabel = 2,01 (3,642 > 2,01) sedangkan keaktifan belajar IPS menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar IPS, yaitu ditunjukkan bahwa nilai thitung = 7,544 > ttabel = 2,01 (7,544 > 2,01). Pengujian koefisien determinasi diperoleh nilai R2 sebesar 0,698, yang artinya bahwa metode mind mapping (X1) dan keaktifan belajar IPS (X2) berpengaruh terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta (Y) sebesar 69,8% sedangkan sisanya sebesar 30,2% dapat dijelaskan oleh variabel lain diluar model.


(16)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) di era globalisasi sesuai Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Dengan begitu perkembangan IPTEK yang ada dapat dikuasai, dimanfaatkan semaksimal mungkin dan dapat dikembangkan menjadi lebih baik. Pendidikan merupakan sarana dan wahana yang sangat baik di dalam pembinaan SDM, oleh karena itu pendidikan perlu mendapat perhatian, penanganan dan prioritas secara baik oleh pemerintah, keluarga dan pengelola pendidikan.

Pendidikan merupakan masalah yang sangat menarik untuk dibahas karena melalui usaha pendidikan diharapkan tujuan pendidikan akan segara tercapai. Salah satu tujuan Pendidikan Nasional yang ingin dicapai dalam pembangunan sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional yang menyatakan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembang potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokrasi sehingga bertanggung jawab.


(17)

Prestasi belajar merupakan hasil dari usaha-usaha yang telah dilakukan. Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) memerlukan suatu strategi yang tepat supaya hasil yang yang dicapai maksimal dan berpengaruh berpengaruh pada prestasi belajar siswa. Guru harus dapat memilih metode-metode yang sesuai dengan pokok bahasan yang disampaikan, dan juga mempunyai cara-cara yang menarik sehingga peserta didik mempunyai minat yang tinggi terhadap pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

Salah satu usaha guru dalam meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) siswa yaitu dengan menerapkan pembelajaran melalui tugas dan umpan balik. Dimana tujuan pemberian tugas ini adalah siswa tetap belajar dirumah dan dapat dimanfaatkan waktu diluar jam pelajaran sekolah, sehingga siswa yang kurang paham terhadap materi yang disampaikan akan menjadi lebih mengerti karena adanya latihan dirumah umpan balik disini berupa pembahasan kembali tugas yang diberikan pada materi terdahulu. Dengan umpan balik diharapkan siswa yang kesulitan mengenai konsep-konsep pada materi yang telah diberikan dapat terbantu sehingga prestasi belajar IPS siswa meningkat.

Dalam pembelajaran IPS, kemandirian serta keaktifan siswa cenderung masih rendah. Misalnya kemandirian siswa dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru, berlatih menjelaskan hasil pekerjaannya kepada teman yang lain, serta bekerjasama dan hubungan dengan siswa lain. Keaktifan siswa dalam mengajukan ide pada guru, memberikan tanggapan atau komentar terhadap siswa lain, bertanya kepada guru tentang materi yang disampaikan,


(18)

menyanggah atau menyetujui ide pengerjaan soal dari teman juga masih rendah.

Guru sebagai pendidik dan pengajar bertugas untuk memberi kemudahan untuk siswa dalam menerima ilmu atau materi yang telah diajarkan. Menurut Isjoni (2007:62), seorang guru harus memiliki sikap-sikap sebagai berikut :

1. Mampu menciptakan suasana kelas yang nyaman dan

menyenangkan.

2. Membantu dan mendorong siswa untuk mengungkapkan dan

menjelaskan keinginan dan pembicaraannya baik secara individual maupun kelompok.

3. Membantu kegiatan-kegiatan dan menyediakan sumber atau

peralatan serta membantu kelancaran belajar mereka.

4. Membina siswa agar setiap orang merupakan sumber yang manfaat

bagi yang lainnya.

5. Menjelaskan tujuan kegiatan pada kelompok dan mengatur

penyebaran dalam bertukar pendapat

Djamarah (2002:181-186),“Tujuan dari penyampaian variasi metode mengajar dan aplikasinya dalam pengajaran adalah :

a. Meningkatkan dan memelihara perhatian siswa terhadap relevansi

proses belajar mengajar.

b. Memberikan kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi.

c. Membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah.

d. Memberi kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual. e. Mendorong anak didik untuk belajar.

Salah satu metode yang akan diterapkan adalah pembelajaran IPS dengan pola latihan interaktif yang menggunakan metode Mind Mapping.

Dalam metode Mind Mapping siswa di kuatkan pada cara menghadapi

persoalan dengan langkah penyelesaian yang sistematis yaitu memahami masalah, menyusun rencana, melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali


(19)

sehingga persoalan yang dihadapi akan dapat diatasi. Sedangkan dengan latihan interaktif siswa diharapkan dapat berinteraksi dalam proses belajar mengajar, sehingga siswa dituntut untuk aktif secara langsung dalam proses pembelajaran. Sehingga diharapkan kemandirian dan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPS dapat ditingkatkan. Dengan demikian siswa belajar IPS tidak hanya mendengarkan dan guru menerangkan didepan kelas saja, namun diperlukan keaktifan siswa didalam proses belajar mengajar.

Melalui usaha pendidikan diharapkan kualitas generasi muda yang cerdas, aktif, dan mandiri dapat terwujud. Namun kenyataannya keaktifan siswa sekarang ini berkembang lambat dan disiplin belajar siswa yang kurang.

Menurut Sujanto (1996:53) :

Pelaksanaan pengajaran sering hanya si guru mendikte dan si anak yang mencatat dan kemudian menghafalkannya persis seperti bunyi catatatan dan sama sekali tidak ada kaitan dengan pengertian ataupun perubahan anak perbuatan anak karenanya.

Hal inilah yang mendorong penulis untuk mengambil judul skripsi

“PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN BELAJAR

SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SISWA PADA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009 / 2010.”


(20)

B. Pembatasan Masalah

Untuk mempermudah dan menghindari kemungkinan terjadinya kesalahan dalam penafsiran judul, maka masalah ini dibatasi pada :

1. Penggunaan Mind Mapping dibatasi pada sikap ingin tahu siswa untuk

mengembangkan materi pelajaran IPS.

2. Aktif dalam belajar siswa dibatasi pada keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran disekolah.

3. Prestasi belajar siswa dibatasi pada penguasaan materi dan keaktifan siswa terhadap pelajaran IPS yang berupa nilai rapot semester ganjil.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan :

1. Apakah terdapat pengaruh metode Mind Mapping terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta?

2. Apakah terdapat pengaruh keaktifan belajar siswa terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta?

3. Apakah terdapat pengaruh metode Mind Mapping dan keaktifan belajar

siswa terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta?


(21)

D. Tujuan Penelitian

Adanya tujuan dalam penelitian ini merupakan hal yang sangat penting karena dengan tujuan yang tepat menjadikan tolok ukur keberhasilan dalam penelitian. Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai :

1. Untuk mengetahui pengaruh metode Mind Mapping terhadap prestasi

belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta

2. Untuk mengetahui pengaruh keaktifan terhadap prestasi belajar IPS pada

siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta

3. Untuk mengetahui pengaruh metode Mind Mapping dan keaktifan belajar

siswa terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat teoristis yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat dijadikan bahan pertimbangan ilmu pengetahuan dibidang pendidikan pada umumnya dan di bidang kependidikan luar biasa pada khususnya. Sehingga perkembangan tersebut dapat digunakan dalam peningkatan pelayanan bagi anak berkebutuhan khusus disekolah.

Manfaat praktis yang diharapkan dalam penelitain ini terdiri : 1. Bagi guru kelas

Sebagai bahan kajian guru dalam memberikan atau menyampaikan materi

(metode Mind Mapping dan keaktifan belajar IPS) untuk meningkatkan


(22)

2. Bagi siswa

Memberi alternative lain untuk mempelajari suatu pelajaran dengan cara membuat ringkasan yang menarik dan anak terdorong untuk belajar IPS. 3. Bagi kepala sekolah

Memberi masukan berupa informasi ilmiah tentang pentingnya metode penyampaian materi yang menarik pada siswa agar prestasi belajar dalam pembelajaran IPS.

4. Bagi sekolah

Dari hasil penelitian dapat memberikan masukan kepada sekolah atau lembaga pendidikan di SMP sebagai bahan kajian dalam usaha perbaikan proses pembelajaran di sekolah menjadi lebih baik.sehingga mutu pendidikan dapat lebih meningkat.

F. Sistematika Skripsi

Untuk memperoleh gambaran permulaan terhadap hasil penelitian ini, maka perlu dikemukakan sistematika penelitian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Meliputi latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan masalah, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini merupakan landasan teori yang digunakan dalam penyusunan penelitian yang bekaitan dengan definisi prestasi


(23)

belajar, definisi metode Mind Mapping, definisi keaktifan, hubungan antar variabel dan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang jenis dan rancangan penelitian, subyek dan obyek penelitian, populasi, sampel dan sampling, data dan instrumen pengumpulan data, teknik pengumpulan data, teknik penyajian data dan teknik analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi hasil pengembalian kuesioner, pengujian kualitas dan hasil analisis data.

BAB V PENUTUP

Penutup menguraikan tentang kesimpulan akhir penelitian, keterbatasan penelitian dan saran dari peneliti.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(24)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Sebelum membicarakan pengertian prestasi belajar terlebih dahulu akan dikemukakan apa yang dimaksud dengan prestasi dan belajar. Para pakar pendidikan mengemukakan pendapat mereka. Prestasi merupakan kumpulan hasil akhir dari suatu pekerjaan yang telah dilakukan. Menurut Djamarah (2002:19),”Prestasi adalah suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individual maupun kelompok.” Selanjutnya menurut Winkel (1996:53),“Belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi yang aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap.

Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Memahami pengertian prestasi belajar secara garis besar harus bertitik tolak kepada pengertian belajar itu sendiri untuk itu para ahli mengemukakan pendapatnya yang berbeda-beda sesuai denagan pandangan yang mereka anut. Namun dari pendapat pendapat yang berbeda itu dapat kita temukan satu titik persamaan. Menurut Djamarah (2002:231),”Prestasi adalah hasil kegiatan


(25)

usaha kegiatan belajarnya yang dinyatakan dalam bentuk, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap siswa dalam periode tertentu.

Selanjutnya Winkel (1996:162) mengatakan bahwa “prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya.” Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar.

Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar. Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa. 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana yang diharapkan, menurut Syah (2004:132), maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain: faktor yang terdapat dalam diri siswa (faktor internal), dan faktor yang terdiri dari luar siswa (faktor eksternal) :


(26)

a. Faktor Internal (faktor dari dalam diri siswa)

Faktor internal adalah keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa. Faktor internal siswa adalah:

1) Aspek fisiologis

Kondisi jasmani dan tonus (tegangan otot) yang memadai tingakat organ-organ tubuh dan sendi-sendinya dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah apabila serta pusing-pusing dapat menurunkan ranah cipta (kognitif) sehingga materi yang dipelajarinya pun kurang atau tidak berbekas. Untuk dipelajarinya pun kurang atau tidak terbatas. Mempertahankan tonus, jasmani agar tetap bugar siswa dianjurkan mengkonsumsi minuman yang bergizi. Selain itu juga siswa dianjurkan memilih pola istirahat dan olahraga ringan.

2) Aspek psikologis

Yang termasuk psikologis yang dapat mempengaruhi kulitas dan kuantitas perolehan pembelajaran siswa. Namun diantara faktor-faktor rohaniah siswa siswa yang pada umumnya dipandang lebih esensial itu adalah tingkat kecerdasan atau intelejensi, sikap, bakat, minat, dan motivasi.


(27)

b. Faktor Eksternal (faktor dari luar diri siswa)

Faktor Eksternal adalah kondisi lingkungan sekitar siswa. 1) Lingkungan sosial

Lingkungan sosial sekolah, para staf guru, para staf administrasi dan teman-teman sekelas yang mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. Para guru yang selalu menunjukan sikap dan perilaku yang simpatik dan memperlihatkan suri tauladan yang baik dan rajin khususnya dalam belajar.

2) Lingkungan non sosial

Faktor yang termasuk lingkungan non sosial adalah gedung sekolah dan letaknya rumah tempat tinggal keluarga siswa dan alat-alat belajar keadaan cuaca dan waktu belajar digunakan siswa.

3) Metode pembelajaran

a) Pengertian metode

Menurut Djamarah (2002:85) :

Pemilihan metode merupakan hal yang sangat penting perlu diperhatikan karena metode adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan. Dengan memanfaatkan metode secara akurat, guru akan mampu mencapai tujuan pembelajaran.

Menurut Djamarah (2002:85-93), pemilihan dan penentuan metode dalam pembelajaran harus memiliki:


(28)

(1) Nilai strategi dan metode

Didalam proses pembelajaran sering terjadi interaksi edukatif antara anak didik dan guru. Pengalaman membuktikan bahwa kegagalan pembelajaran salah satunya disebabkan oleh pemilikan metode yang kurang tepat. Oleh karena itu metode adalah salah satu cara yang memilliki nilai strategis dalam kegiatan belajar mengajar. Nilai strategis dari metode adalah dapat mempengaruhi jalannya pembelajaran.

(2) Efektivitas penggunaan metode

Penggunaan metode yang tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran akan menjadikan kendala dalam mencapai tujuan yang dirumuskan, karena itu, efektivitas penggunaan metode dapat terjadi bila ada kesesuain metode dengan semua komponen pembelajaran yang telah diprogramkan.

(3) Pentingnya pemilihan dan penentuan metode Titik sentral yang harus dicapai oleh setiap pembelajaran adalah tercapainya tujuan pembelajaran. Apapun yang termasuk perangkat program pembelajaran dituntut secara mutlak


(29)

untuk menunjang tercapainya tujaun guru sebagai salah satu sumber belajar berkewajiban menyediakan lingkungan belajar yang kreatif bagi kegiatan belajar anak didk dikelas

b) Pengertian pembelajaran

Menurut Sagala (2006:61),”Pembelajaran ialah membelajarkan siswa dengan menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama kebersilan pendidikan. Sedangkan Riyanto (2002:57) berpendapat bahwa pembelajaran adalah “suatu proses eksperimantasi.” Selalu harus ada yang dipelajari dan arena adanya pengalaman-pengalaman baru. Menurut Djamarah (2002:62),”Dalam mengajarkan guru harus pandai menggunakan pendekatan secara aktif, secara arif dan bijaksana.”

Menurut Sagala (2006:68) :

Pembelajaran merupakan aktivitas guru dalam memilih kegiatan pembelajaran, hal tersebut dibuat karena adanya kebutuhan untuk menyakinkan 1) adanya alasan untuk belajar, 2) siswa belum mengetahui apa yang akan diajarkan, oleh karena itu guru menetapkan hasil-hasil belajar dan tujuan yang akan dicapai.

Menurut Mulyana (2005:100) :

Dalam pembelajaran guru yang utama adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik,


(30)

dan umumnya pelaksanaan pembelajaran mencakup 3 hal yaitu pre tes, proses dan post tes.

Keberhasilan pembelajaran IPS diukur dari keberhasilan siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut dan dipengaruhi beberapa faktor antara lain: faktor guru, faktor materi pelajaran, faktor lingkungan, faktor metode pengajaran, dan faktor lainnya termasuk siswa itu sendiri. Keberhasilan tersebut dapat diamati dari beberapa sisi banyaknya soal yang mampu dikerjakan dengan betul, maka tingginya pemahaman dan penguasaan siswa dalam suatu pelajaran dan makin banyak soal yang mampu dikerjakan dengan benar diharapkan makin tinggi tingkat keberhasilan pembelajaran tersebut.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah suatu cara yang digunakan oleh guru dalam proses pelajaran IPS, maka dengan metode pembelajaran yang sesuai siswa akan bersemangat dan suasana kelas akan lebih hidup, sehingga prestasi yang akan dicapai memuaskan.

Pengaruh lingkungan ini pada umumnya bersifat positif dan tidak memberikan paksaan kepada individu. Menurut Slameto (1995:60) faktor ekstern yang dapat mempengaruhi belajar adalah “keadaan keluarga, keadaan sekolah dan lingkungan masyarakat.” Menurut Arikunto dalam Dimyati & Mudjiono (2009:200-201) prestasi belajar mempunyai beberapa fungsi dan ditujukan untuk keperluan :


(31)

a. Untuk diagnostik dan pengembangan. b. Untuk seleksi.

c. Untuk kenaikan kelas.

d. Untuk penempatan.

Dengan demikian dapat dikatakan lingkungan membentuk kepribadian anak, karena dalam pergaulan sehari-hari seorang anak akan selalu menyesuaikan dirinya dengan kebiasaan-kebiasaan lingkungannya. Oleh karena itu, apabila seorang siswa bertempat tinggal di suatu lingkungan temannya yang rajin belajar maka kemungkinan besar hal tersebut akan membawa pengaruh pada dirinya, sehingga ia akan turut belajar sebagaimana temannya.

B. Mind Mapping

1. Definisi Mind Mapping

Barbara Prashing mengemukakan Mind Mapping dipopulerkan oleh

Tony Buzan pada tahun 1970-an, aslinya diciptakan oleh Gelb. Michael Gelb dalam Buzan (2007:179-181):

Mind Mapping dapat diartikan sistem revolusioner dalam

perencanaan dan pembuatan catatan yang telah mengubah hidup jutaan orang di seluruh dunia. Pembuatan Mind Mapping didasarkan pada cara kerja alamiah otak dan mampu menyalakan percikan-percikan kreatifitas dalam otak karena melibatkan kedua belahan otak kita.

Menurut Porter & Hernacki (2008:152-159) :

Mind Mapping juga dapat disebut dengan peta pemikiran. Mind

Mapping juga merupakan metode mencatat secara menyeluruh

dalam satu halaman. Mind Mapping menggunakan

pengingat-pengingat visual dan sensorik dalam suatu pola dari ide-ide yang


(32)

menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk kesan pada otak.

Metode Mind Mapping adalah metode baru untuk mencatat yang

bekerjanya disesuaikan dengan bekerjanya dua belah otak (otak kiri dan otak kanan). Metode ini mengajarkan untuk mencatat tidak hanya

menggunakan gambar atau warna. Tony Buzan mengemukakan “your

brain is like a sleeping giant, hal itu disebabkan 99% kehebatan otak manusia belum dimanfaatkan secara optimal.”

Table 1.1

Tabel penggunaan otak pada Mind Mapping

Otak Kiri Otak Kanan

1. Tulisan

2. Urutan Penulisan

3. Hubungan Antar Kata

Warna Gambar Dimensi

Mind Mapping adalah cara mencatat yang kreatif, efektif dan secara

harfiah akan memetakan pikiran-pikiran Mind Mapping juga merupakan

peta rute yang memudahkan ingatan dan memungkinkan untuk menyusun fakta dan pikiran, dengan demikian cara kerja alami otak dilibatkan sejak awal. Ini berarti mengingat informasi akan lebih mudah dan lebih bisa diandalkan daripada menggunakan teknik mencatat tradisional. Selain itu Mind Mapping adalah sistem penyimpanan, penarikan data dan akses yang luar biasa untuk perpustakaan raksasa dalam otak manusia yang menajubkan.


(33)

Mind Mapping bertujuan membuat materi pelajaran terpola secara visual dan grafis yang akhirnya dapat membantu merekam, memperkuat,

dan mengingat kembali informasi yang telah dipelajari. Mind Mapping

adalah satu teknik mencatat yang mengembangkan gaya belajar visual.

Mind Mapping memadukan dan mengembangkan potensi kerja otak yang

terdapat di dalam diri seseorang. Dengan adanya keterlibatan kedua belahan otak maka akan memudahkan seseorang untuk mengatur dan mengingat segala bentuk informasi, baik secara tertulis maupun secara verbal. Adanya kombinasi warna, simbol, bentuk dan sebagainya memudahkan otak dalam menyerap informasi yang diterima.

Mind Mapping yang dibuat oleh siswa dapat bervariasi pada setiap materi. Hal ini disebabkan karena berbedanya emosi dan perasaan yang terdapat dalam diri siswa setiap saat. Suasana menyenangkan yang diperoleh siswa ketika berada di ruang kelas pada saat proses belajar akan mempengaruhi penciptaan peta pikiran. Dengan demikian, guru diharapkan dapat menciptakan suasana yang dapat mendukung kondisi

belajar siswa terutama dalam proses pembuatan Mind Mapping. Proses

belajar yang dialami seseorang sangat bergantung kepada lingkungan tempat belajar. Jika lingkungan belajar dapat memberikan sugesti positif, maka akan baik dampaknya bagi proses dan hasil belajar, sebaliknya jika lingkungan tersebut memberikan sugesti negatif maka akan buruk dampaknya bagi proses dan hasil belajar.


(34)

2. Kegunaan Mind Mapping

Menurut Michael Michalko dalam Buzan (2009:6), metode Mind

Mapping dapat dimanfaatkan atau berguna untuk berbagai bidang

termasuk bidang pendidikan. Kegunaan metode Mind Mapping dalam

bidang pendidikan, khususnya pada Sekolah Menengah Pertama kelas VIII antara lain:

a. Memberi pandangan menyeluruh pokok masalah.

b. Memungkinkan kita merencanakan rute atau kerangka pemikiran

suatu karangan.

c. Mengumpulkan sejumlah besar data disuatu tempat.

d. Mendorong pemecahan masalah dengan kreatif.

Selain itu menurut Buzan (2009:54-130) metode Mind Mapping dapat

bermanfaat untuk :

1) Merangsang bekerjanya otak kiri dan kanan secara sinergis.

2) Membebaskan diri dari seluruh jeratan aturan ketika mengawali

belajar.

3) Membantu seseorang mengalirkan diri tanpa hambatan.

4) Membuat rencana atau kerangka cerita.

5) Mengembangkan sebuah ide.

6) Membuat perencanaan sasaran pribadi. 7) Memulai usaha baru.

8) Meringkas isi sebuah buku. 9) Fleksibel.

10)Dapat memusatkan perhatian.

11)Meningkatkan pemahaman.

12)Menyenangkan dan mudah diingat.

3. Cara Membuat Mind Mapping

Buzan (2009:14), sarana dan prasarana untuk membuat Mind

Mapping adalah :

a. Kertas kosong tak bergaris. b. Pena dan pensil warna. c. Otak.


(35)

Buzan (2009:15-16), membuat Mind Mapping membutuhkan imajinasi atau pemikiran, adapun cara pembuatan Mind Mapping adalah:

1) Mulailah dari tengah kertas kosong.

2) Gunakan gambar (simbol) untuk ide utama.

3) Gunakan berbagai warna.

4) Hubungan cabang-cabang utama ke gambar pusat.

5) Buatlah garis hubung yang melengkung. 6) Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis.

7) Gunakan gambar.

Dalam membuat Mind Mapping juga diperlukan keberanian dan

kreativitas yang tinggi. Variasi dengan huruf capital, warna, garis bawah atau simbol-simbol yang menggambarkan poin atau gagasan utama. Menghidupkan Mind Mapping yang telah dibuat akan lebih mengesankan.

Membuat Mind Mapping yang terdapat didalam (http://astutimin

.wordpress.com/20/09/11/26/meningkatkan-hasil-belajar-dan-kreativitas siswa-melalui-pembelajaran-berbasis-peta-pikiran-mind-mapping/) Tony Buzan telah menyusun sejumlah aturan yang harus diikuti agar Mind Mapping yang dibuat dapat memberikan manfaat yang optimal. Berikut adalah ringkasan dari Law of MM:

a) Kertas: polos dengan ukuran minimal A4 dan paling baik adalah

ukuran A3 dengan orientasi horizontal (Landscape). Central

Topic diletakkan ditengah-tengah kertas dan sedapat mungkin

berupa Image dengan minimal 3 warna.

b) Garis: lebih tebal untuk BOIs dan selanjutnya semakin jauh dari pusat garis akan semakin tipis. Garis harus melengkung (tidak boleh garis lurus) dengan panjang yang sama dengan panjang kata atau image yang ada di atasnya. Seluruh garis harus tersambung ke pusat.

c) Kata: menggunakan kata kunci saja dan hanya satu kata untuk

satu garis. Harus selalu menggunakan huruf cetak supaya lebih jelas dengan besar huruf yang semakin mengecil untuk cabang yang semakin jauh dari pusat.


(36)

d) Image: gunakan sebanyak mungkin gambar, kode, simbol, grafik, table dan ritme karena lebih menarik serta mudah untuk diingat dan dipahami. Kalau memungkinkan gunakan Image yang 3 Dimensi agar lebih menarik lagi.

e) Warna: gunakan minimal 3 warna dan lebih baik 5 – 6 warna.

Warna berbeda untuk setiap BOIs dan warna cabang harus mengikuti warna BOIs.

f) Struktur: menggunakan struktur radian dengan sentral topic

terletak di tengah-tengah kertas dan selanjutnya cabang-cabangnya menyebar ke segala arah. BOIs umumnya terdiri dari 2 – 7 buah yang disusun sesuai dengan arah jarum jam dimulai dari arah jam 1.

Gambar 2.1

Contoh Aplikasi Mind Mapping

Aplikasi Mind Mapping dalam Pembelajaran Dalam tahap aplikasi,

terdapat empat langkah yang harus dilakukan proses pembelajaran berbasis Mind Mapping, yaitu:

a) Overview: Tinjauan Menyeluruh terhadap suatu topik pada saat proses pembelajaran baru dimulai. Hal ini bertujuan untuk memberi gambaran umum kepada siswa tentang topik yang akan dipelajari. Khusus untuk pertemuan pertama pada setiap awal Semester, Overview dapat diisi dengan kegiatan untuk membuat


(37)

Master Mind Map® yang merupakan rangkuman dari seluruh topik yang akan diajarkan selama satu Semester yang biasanya sudah ada dalam Silabus. Dengan demikian, sejak awal siswa sudah mengetahui topik apa saja yang akan dipelajarinya sehingga membuka peluang bagi siswa yang aktif untuk mempelajarinya lebih dahulu di rumah atau di perpustakaan.

b) Preview: Tinjauan Awal merupakan lanjutan dari Overview sehingga gambaran umum yang diberikan setingkat lebih detail daripada Overview dan dapat berupa penjabaran lebih lanjut dari Silabus. Dengan demikian, siswa diharapkan telah memiliki pengetahuan awal yang cukup mengenai sub-topik dari bahan sebelum pembahasan yang lebih detail dimulai. Khusus untuk

bahan yang sangat sederhana, langkah Preview dapat dilewati

sehingga langsung masuk ke langkah Inview.

c) Inview: Tinjauan Mendalam yang merupakan inti dari suatu proses pembelajaran, di mana suatu topik akan dibahas secara

detail, terperinci dan mendalam. Selama Inview ini, siswa

diharapkan dapat mencatat informasi, konsep atau rumus penting beserta grafik, daftar atau diagram untuk membantu siswa dalam memahami dan menguasai bahan yang diajarkan.

d) Review: Tinjauan Ulang dilakukan menjelang berakhirnya jam pelajaran dan berupa ringkasan dari bahan yang telah diajarkan serta ditekankan pada informasi, konsep atau rumus penting yang harus diingat atau dikuasai oleh siswa. Hal ini akan dapat membantu siswa untuk fokus dalam mempelajari-ulang seluruh bahan yang diajarkan di sekolah pada saat di rumah. Review dapat juga dilakukan saat pelajaran akan dimulai pada pertemuan berikutnya untuk membantu siswa mengingatkan kembali bahan yang telah diajarkan pada pertemuan sebelumnya.

4. Indikator Mind Mapping

Menurut Tony Buzan (2009:6), indikator Mind Mapping sebagai

berikut :

a. merencanakan, b. berkomunikasi, c. menjadi lebih kreatif, d. menyelesaikan masalah, e. memusatkan perhatian,

f. menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran, g. mengingat dengan lebih baik

h. belajar lebih cepat dan efisien, dan i. melatih “gambar keseluruhan”.


(38)

5. Kelebihan dan Kelemahan

a. Kelebihan metode Mind Mapping dalam (http://mahmmudin.

wordpress.com/2009/12/01/pembelajaran-berbasis-peta-pikiran-mind-mapping/) sebagai berikut:

1) Dapat mengemukakan pendapat secara bebas.

2) Dapat bekerjasama dengan teman lainnya

3) Catatan lebih padat dan jelas

4) Lebih mudah mencari catatan jika diperlukan. 5) Catatan lebih terfokus pada inti materi

6) Mudah melihat gambaran keseluruhan

7) Membantu Otak untuk : mengatur, mengingat, membandingkan

dan membuat hubungan

8) Memudahkan penambahan informasi baru

9) Pengkajian ulang bisa lebih cepat 10)Setiap peta bersifat unik

b. Kelemahan pembelajaran metode Mind mapping :

1) Hanya siswa yang aktif yang terlibat. 2) Tidak sepenuhnya murid yang belajar

3) Mind map siswa bervariasi sehingga guru akan kewalahan


(39)

C. Keaktifan Belajar

1. Pengertian Keaktifan

Menurut Mc Keachie dalam Dimyati dan Mujiono (1999:45) berkenaan dengan prinsip keaktifan mengemukakan bahwa “individu merupakan manusia belajar yang selalu ingin tahu.”

Menurut Sriyono (1992:75),”Keaktifan adalah pada waktu guru mengajar ia harus mengusahakan agar murid-muridnya aktif jasmani maupun rohani.” Menurut Sagala (2006:124-134), keaktifan jasmani maupun rohani itu meliputi antara lain:

a. Keaktifan indera : pendengaran, penglihatan, peraba dan lain-lain.

Murid harus dirangsang agar dapat menggunakan alat inderanya sebaik mungkin.

b. Keaktifan akal : akal anak-anak harus aktif atau diaktifkan untuk

memecahkan masalah, menimbang-nimbang, menyusun pendapat dan mengambil keputusan.

c. Keaktifan ingatan : pada waktu mengajar, anak harus aktif menerima

bahan pengajaran yang disampaikan guru dan menyimpannya dalam otak, kemudian pada suatu saat ia siap mengutarakan kembali.

d. Keaktifan emosi : dalam hal ini murid hendaklah senantiasa berusaha mencintai pelajarannya.

Menurut Sudjana (1988:72), mengemukakan keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar dapat dilihat dalam :

a. Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya.


(40)

c. Bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya.

d. Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk

memecahkan masalah.

e. Melatih diri dalam memecahkan masalah atau soal.

f. Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperoleh.

Menurut Paul. B. Diedrich dalam Rohani (1991:8-9) mengklasifikasikan aktifitas menjadi :

a. Visual activities, seperti : membaca, melihat gambar, percobaan,

mengamati pekerjaan orang lain.

b. Oral activities, seperti : menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, diskusi.

c. Listening activities, seperti : mendengarkan uraian, percakapan,

musik, pidato.

d. Writing activities, seperti : menulis, keterangan, laporan.

e. Drawing activities, seperti : menggambar, membuat grafik, peta,

diagram.

f. Motor activities, seperti : melakukan percobaan, membuat konstruksi.

g. Mental activities, seperti : menanggapi, mengingat-ingat,

memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, mengambil keputusan.

h. Emotional activities, seperti : menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, dan gugup.

Melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran IPS sangat penting, karena dalam IPS banyak kegiatan pemecahan masalah yang


(41)

menuntut kreativitas siswa aktif. Siswa sebagai subyek didik adalah yang merencanakan dan ia sendiri yang melaksanakan belajar.

Untuk menarik keterlibatan siswa dalam pembelajaran guru harus membangun hubungan baik yaitu dengan menjalinan rasa simpati dan saling pengertian. Membina hubungan baik bisa mempermudahkan pengelolaan kelas dan memperpanjang waktu.

2. Indikator Keaktifan

Keaktifan belajar dalam (http://ardhana12.wordpress.com /2009/01/20/indikator-keaktifan-siswa-yang-dapat-dijadikan-penilaian-dalam-ptk-2/) dapat dilihat dari :

a. Perhatian siswa terhadap penjelasan guru

b. Kerjasamanya dalam kelompok

c. Kemampuan siswa mengemukakan pendapat dalam kelompok ahli

d. Kemampuan siswa mengemukakan pendapat dalam kelompok asal

e. Memberi kesempatan berpendapat kepada teman dalam kelompok

f. Mendengarkan dengan baik ketika teman berpendapat

g. Memberi gagasan yang cemerlang

h. Membuat perencanaan dan pembagian kerja yang matang

i. Keputusan berdasarkan pertimbangan anggota yang lain

j. Memanfaatkan potensi anggota kelompok


(42)

D. Hubungan Antar Variabel

1. Hubungan Metode Mind Mapping (X1) dan Prestasi Belajar (Y)

Menurut Silberman (2001:181),”Pemetaan pemikiran adalah cara kreatif bagi peserta didik secara individual untuk menghasilkan ide-ide, mencatat pelajaran, atau merencanakan penelitian baru.” Dengan memerintahkan peserta didik membuat peta pikiran memudahkan mereka untuk mengidentifikasi secara jelas dan kreatif apa yang telah mereka pelajari dan apa yang sedang mereka rencanakan.

Mind Mapping memungkinkan siswa lebih fokus pada pokok

bahasan, memberi gambaran yang jelas keseluruhan dan perincian pokok bahasan yang dipelajari. Pola pikir siswa akan lebih berkembang dengan memunculkan ide-ide dalam proses pembelajaran IPS. Sehingga metode

Mind Mapping dapat meningkatkan prestasi belajar siswa mengalami

peningkatan.

2. Hubungan Keaktifan (X2) dan Prestasi Belajar (Y)

Dalam proses belajar yang sedang berlangsung di kelas melibatkan siswa dan menuntut siswa untuk melakukan aktivitas belajar. Para siswa dituntut untuk mendengarkan, memperhatikan, dan mencerna pelajaran yang disampaikan oleh guru. Selain itu siswa harus aktif bertanya kepada guru tentang hal-hal yang belum jelas. Siswa harus lebih kritis, kreatif dan lebih perhatian dalam menerima pelajaran / materi yang disampaikan oleh guru. Begitu juga sebaliknya guru juga harus memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa dan dapat menciptakan suasana belajar dalam


(43)

kelas yang menimbulkan keaktifan siswa sehingga akan tercipta proses belajar yang baik dan akan membuat interaksi di dalam kelas yang dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi anak didiknya.

Keaktifan merupakan hal yang sangat penting dalam peningkatan prestasi belajar siswa, karena di dalam proses kegiatan belajar mengajar tanpa adanya keaktifan siswa, maka belajar tidak akan mencapai hasil yang maksimal. Siswa yang aktif dalam belajar akan mendapatkan prestasi yang baik dibandingkan siswa yang kurang aktif dalam belajar. Dengan demikian keaktifan siswa sangat diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar, karena segala sesuatu tidak akan tercapai secara maksimal bila setiap individu tidak aktif dalam melaksanakan suatu kegiatan.

3. Hubungan Metode Mind Mapping (X1), Keaktifan (X2) dan Prestasi

Belajar (Y)

Otak yang berpengetahuan tinggi secara mental, dan karenanya berpikir fleksibel, akan melihat jauh lebih banyak kesempatan untuk mengiterpretasikan pertanyaan secara kreatif, dan karenanya akan lebih banyak menghasilkan ide-ide yang lebih berkualitas. Jutaan orang

diseluruh dunia menggunakan Mind Mapping setiap hari untuk membantu

mereka. Ada yang menggunakannya agar mereka bisa membuat perencanaan yang lebih baik atau menjadi pembicara yang lebih percaya

diri, sementara ada juga yang menggunakan Mind Mapping untuk


(44)

Keberhasilan pembelajaran dipengaruhi oleh faktor individu dan faktor sosial. Yang termasuk faktor individu diantaranya adalah keaktifan belajar. Keaktifan siswa dalam belajar sangat mempengaruhi prestasi belajar apabila siswa tidak aktif bertanya, mengerjakan soal, berdiskusi maka siswa itu akan mendapatkan prestasi yang bagus, sebaliknya siswa yang aktif akan mendapatkan prestasi yang memuaskan. Sehingga keaktifan belajar diperlukan untuk meningkatkan prestasi belajar dalam aspek kognitif, affektif dan psikomotorik.

Mind Mapping akan lebih meningkatkan keaktifan siswa untuk membaca, berpikir, bertanya dan aktif dalam belajar IPS. Prestasi belajar siswa akan meningkat jika siswa aktif dalam proses pembelajaran IPS, dan akan mendapatkan hasil yang maksimal

E. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan kajian teoristis sebagaimana telah dipaparkan dimuka, maka dalam penyusunan penelitian ini penulis mengajukan anggapan dasar atau kerangka pemikiran sebagai berikut :

Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran

Metode Mind Mapping

(X1)

Keaktifan Belajar (X2)

Prestasi belajar (Y)


(45)

Keterangan :

1. Variabel Independen (variabel bebas)

yaitu variabel yang merupakan rangsangan untuk mempengaruhi variabel yang lain. Yang menjadi variabel bebas adalah :

a) Metode Mind Mapping (X1)

b) Keaktifan Belajar (X2)

2. Variabel Dependen (variable terikat)

yaitu suatu jawaban atau hasil dari perilaku yang dirangsang. Dalam hal ini yang menjadi variabel terikat adalah : Prestasi Belajar (Y).

F. Hipotesis

Menurut Arikunto (2005:64) Hipotesis berasal dari penggunaan kata

Hypo” yang artinya “Dari bawah” dan kata “Thesa” yang artinya

“Kebenaran” Hipotesis adalah anggapan dasar mengenai satu teori yang bersifat sementara, yang kebenarannya masih perlu diuji dibawah kebenaran atau tidaknya peneliti perlu mengadakan penelitian.

Dari landasan teori dan kerangka pemikiran yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini adalah :

1. Terdapat pengaruh metode Mind Mapping terhadap prestasi belajar IPS


(46)

2. Terdapat pengaruh keaktifan belajar siswa terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta

3. Terdapat pengaruh metode Mind Mapping dan keaktifan belajar siswa

terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta


(47)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang artinya penelitian yang berusaha mendiskripsikan suatu gejala peristiwa dan kejadian pada saat sekarang serta mengungkapkan data yang telah berlangsung tanpa mempengaruhi variabel terikat.

Berdasarkan sifatnya yaitu mencoba mengungkapkan suatu fenomena dengan menggunakan dasar perhitungannya atau data kualitatif yang diangkakan. Maka jenis penelitian ini adalah kuantitatif, dimana data yang diperoleh berasal dari angket, maka penelitian ini merupakan penelitian survey.

B. Obyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta.

C. Populasi, Sampel, dan Sampling

1. Populasi

Menurut Arikunto (2002:108) “Populasi adalah keseluruhan kelompok orang atau kejadian atau hal minat yang diinvestigasi.” Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta yang berjumlah 200 siswa.


(48)

2. Sampel

Menurut Arikunto (2005:105) “Sampel adalah sebagian atau wakilpopulasi yang diteliti.” Menurut Arikunto (2006:134) menyatakan bahwa untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100 orang diambil semua, sehingga penelitianberupa penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-25%. Dalam penelitian ini menggunakan sample sebanyak 50 siswa dari 200 siswa populasi di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta.

3. Sampling

Menurut Hadi (1993:75) “sampling adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel.” Menurut Djarwanto PS dan Subagyo (1996:114) ada dua cara pengambilan sample yaitu :

a. Random Sampling

Adalah teknik pengambilan sampel dimana semua individu dalam populasi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama diberi kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai anggota sampel. Cara pengambilan sampel dengan random ada tiga cara yaitu:

1) Cara Undian : Cara ini dilakukan sebagaimana kita melakukan

undian.

2) Cara Ordinal : Cara ini dilakukan dengan jalan mengambil jumlah subjek yang diperlukan dengan mengambil urutan dari atas ke bawah.


(49)

3) Cara Randomisasi : Cara ini di lakukan dengan bantuan tabel random yang umumnya terdapat pada buku-buku statistik

b. Non Random Sampling

Adalah cara pengambilan sampel yang tidak semua anggota populasi diberi kesempatan untuk dipilih sebagai sample. Macam-macam non random sampling adalah sebagai berikut:

1) Quota Sampling

Sampel diambil berdasarkan pertimbangan tertentu dari penyidik. 2) Purposive Sampling

Dalam Purposive sampling pemilihan sekelompok subyek

didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui.

3) Double Sampling

Pengambilan sampling yang menguasakan adanya sampel kembar. 4) Proporsional Sampling

Teknik ini menghendaki cara pengambilan sampel tiap-tiap sub populasi dengan memperhatikan besar kecilnya sub-sub populasi tersebut.


(50)

5) Stratified Sampling

Teknik ini biasanya digunakan apabila populasi terdiri dari susunan kelompok-kelompok yang bertingkat-tingkat.

Teknik pengambilan sampling sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah menggunakan sample random sampling dengan

cara undian, cara ini dilakukan sebagaimana kita melakukan undian. Semua individu dalam populasi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama diberi kesempatan yang sama untuk menjadi anggota sampel.

D. Instrumen Pengumpulan Data

1. Pembuatan kisi-kisi angket

Sebelum dilakukan penyusunan angket tertulis dibuat dahulu konsep yang berupa kisi-kisi angket yang disusun dalam suatu tabel, kemudian dijabarkan dalam aspek dan indikator yang sesuai dengan tujuan penelitian yang akan dicapai. Dari aspek dan indikator tersebut kemudian dijadikan landasan penyusunan kisi-kisi angket.

Adapun kisi-kisi angket adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1.

Kisi-kisi angket keaktifan belajar mata pelajaran IPS

Variabel Indikator Item Metode Mind

Mapping

a. merencanakan

b. berkomunikasi c. menjadi lebih kreatif

d. menyelesaikan masalah

e. memusatkan perhatian


(51)

f. menyusun dan menjelaskann pikiran-pikiran

g. mengingat dengan baik h. belajar lebih cepat dan efisien i. melatih ”gambar keseluruhan” Keaktifan

Belajar

a. perhatian siswa terhadap penjelasan

guru

b. kerjasamanya dalam kelompok

c. kemampuan siswa mengemukakan

pendapat dalam kelompok ahli

d. kemampuan siswa mengemukakan

pendapat dalam kelompok asal

e. memberi kesempatan berpendapat

kepada teman dalam kelompok

f. mendengarkan dengan baik ketika

teman berpendapat

g. memberi gagasan yang cemerlang

h. membuat perencanaan dan pembagian

kerja yang matang

i. kepetusan berdasarkan pertimbangan

kerja yang matang

j. memanfaatkan potensianggota

kelompok

k. saling membantu dan menyelesaikan

masalah

1-12

2. Penyusunan Angket

Setelah kisi-kisi angket dibuat maka item-item pertanyaan disertai dengan alternatif jawaban kemudian disusun pedoman pengisian angket. Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa angket merupakan alat pengumpul data yang berupa daftar pertanyaan atau isian yang harus diisi oleh responden. Setelah selesai dijawab data disusun untuk diolah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya, kemudian disajikan dalam laporan penelitian.


(52)

3. Menentukan Skor Angket

Menurut Nawawi (2005:242),”Skoring variabel metode mind

mapping dan keaktifan belajar siswa untuk tiap-tiap alternatif jawaban adalah:

Item pertanyaan atau pernyataan positif adalah:

Jawaban alternatif a (terbaik) :4

Jawaban alternatif b (cukup baik) :3

Jawaban alternatif c (buruk) :2

Jawaban alternatif d (terburuk) :1

Item pertanyaan atau pernyataan negatif adalah:

Jawaban alternatif a (terbaik) :1

Jawaban alternatif b (cukup baik) :2

Jawaban alternatif c (buruk) :3

Jawaban alternatif d (terburuk) :4

4. Uji Coba Angket

Uji coba angket digunakan untuk mengetahui apakah soal yang akan diberikan kepada responden valid atau tidak valid & digunakan untuk menguji apakah data tersebut variabel. Uji coba (try out) dilaksanakan terhadap siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta tahun pelajaran 2009/2010 yang tidak menjadi anggota sampel.

5. Uji Validitas Item

Menurut Arikunto (1988:138) Uji Validitas adalah “suatu ukuran-ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan keaslian suatu instrument.”


(53)

Rumus yang digunakan adalah Pearson Product Moment:

rxy =

∑ ∑

− − − 2 2 2 2 ) ( )( ) ( ( ) )( ( Y Y N X NY Y X XY N Dimana:

rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Variabel Y X2 = Jumlah kuadrat dari X

Y2 = Jumlah kuadrat dari Y

XY = Jumlah koofisien korelasi antara variabel X dan Y X = Jumlah tiap faktor

Y = Jumlah seluruh faktor

N = Jumlah subyek

Karena dengan angka kasar relatif lebih mudah dan dapat menghindari angka pecahan. Menurut Arikunto (1998:208), ”mengenai perhitungan korelasinya berdasarkan ketentuan bahwa rxy > rtabel taraf signifikan 5% berarti item atau butir soal valid dan sebaliknya bila rxy < rtabel 5% maka butir soal tidak valid sekaligus tidak memenuhi prasyarat.” 6. Uji Reliabilitas Item

Reliabilitas menunjukkan pada suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Dalam penelitian ini mengukur reliabilitas angket digunakan teknik belah dua melalui cara membelah data dengan item-item nomor genap dan ganjil. Kemudian mencari korelasi antara masing-masing belahan item tersebut dengan menggunakan teknik korelasi product moment. Selanjutnya hasil korelasi itu dianalisa untuk mencari


(54)

realibilitas dengan menggunakan rumus Sperman Bown, dikutip Hadi yaitu sebagai berikut:

r11 = =

Keterangan :

r11 = koefisien reliabilitas yang dicari

r1/21/2 = rxy yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan yang dicari. Arikunto (2006:276),”Adapun interprestasi besarnya koefisien korelasi digunakan ketentuan yang sama yaitu:

a) Antara 0,800 sampai 1,000 = sangat tinggi b) Antara 0,600 sampai 0,800 = tinggi

c) Antara 0,400 sampai 0,600 = cukup tinggi

d) Antara 0,200 sampai 0,400 = rendah

e) Antara 0,100 sampai 0,200 = sangat rendah

Sedangkan menurut Ghozali (2005: 42) ”Dikatakan reliabel jika angka korelasi yang diperoleh > 0,6 taraf signifikansi 5% dikatakan tidak reliabel jika angka korelasi <0,6”.

E. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan bentuk penelitian dan sumber data yang dimanfaatkan, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :


(55)

1. Test

Test hasil belajar siswa untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam menerima bahan ajar atau materi untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar IPS siswa setelah dilakukan tindakan.

Test yang akan dilakukan penulis adalah :

Tes pembuatan Mind Mapping ini dilakukan untuk mengetahui

kepahaman tentang Mind Mapping. ”Mind Mapping yang baik akan selalu menggunakan kata kunci dan gambar. Untuk memperkuat aspek kreativitas dan merangsang daya ingat yang kuat perlu digunakan warna yang beragam. Ini berguna untuk membedakan antar penjelasan yang satu dengan yang lain. Selain itu dapat pula ditambahkan kode-kode tertentu

sesuai kenyamanan pembuat mind mapping apakah berupa simbol atau

bentuk-bentuk tertentu seperti kotak, lingkaran, segitiga dan lain-lain.”

Mind Mapping dibuat dan digambar secara bebas, maka dapt

digunakan untuk memberi penekanan tertentu untuk membedakan mana inti topik dan mana penjelasannya. Termasuk bisa dibedakan tingkat kepentingan antar informasi. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan hirarki berupa huruf atau angka. Beberapa orang memberikan nomor

untuk setiap cabang utama mind mapping-nya. Sebagian lain

menggunakan hierarki yang menunjukan urutan dari penjelasan. Cara memberi penekanan terhadap informasi tertentu dapat pula dilakukan dengan membuat variasi huruf baik font maupun ukuran (size). Termasuk di dalamnya memberi penekakanan dengan gambar atau gambar. Dengan


(56)

cara ini, maka penekanan atas suatu subyek tidak hanya menyentuh aspek logika berpikir, melainkan pula kelima panca indra lainnya. Bayangkan jika informasi bisa dirasakan oleh seluruh indera, akan sulit sekali untuk terlupa.

Menurut Buzan (2003:88-89),“selain aspek asosiasi dan penekanan,

mind mapping juga berfungsi memberi kejelasan atas informasi yang

dicatat dengan menggunakan batasan area, penggunaan garis, termasuk penggunaan huruf yang berbeda-beda.”

Berdasarkan paparan diatas, penulis membuat kriteria mind

mapping yang baik adalah :

a. Mind Mapping harus mempunyai kata kunci atau gagasan pokok.

b. Menggunakan gambar untuk memperkuat kreativitas.

c. Menggunakan bermacam-macam warna, untuk merangsang daya ingat.

d. Menggunakan simbol, bentuk huruf atau ukuran huruf memperjelas

informasi tertentu.

2. Angket

Arikunto (2002:151) angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperolah informasi dari dari respondent dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui. Metode angket

untuk mengetahui data variabel penelitian yaitu metode Mind Mapping


(57)

3. Dokumentasi

Menurut Arikunto (2006:154) “dokumentasi adalah mencari dan mengumpulkan data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, agenda, dan sebagainya.” Metode dokumensi digunakan untuk memperoleh data tentukan prestasi belajar siswa.

F. Teknik Analisis Data

Instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh penelitian dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Menurut Arikunto (2006:160) “variasi jenis instrument penelitian adalah angket, check-list atau daftar centang, pedoman wawancara dan pedoman pengamatan.” Uji instrument akan diberikan pada siswa yang merupakan bagian dari populasi penelitian. Instrument yang baik harus memenuhi dua peryaratan penting yaitu valid dan reliable.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrument yang valid atau mempunyai validitas tinggi. Namun sebaliknya instrument yang kurang valid memiliki validitas rendah.


(58)

Arikunto (2002:241) validitas diuji dengan rumus korelasi product

moment. Uji ini dilakukan dengan melihat korelasi atau skor

masing-masing pertanyaan.

Adapun rumus korelasi product moment

( )( )

( )

{

}

{

( )

}

− 2 2 2 2 : Y Y N X X N Y X XY N rxy Keterangan:

Rxy : Koefisien korelasi antara variable X dan variable Y X : Skor item

Y : Skor total

N : Jumlah responden

Menurut Arikunto (2002:146), Jika rxy > rtabel pada taraf signifikan 5% berarti item (butir soal) valid, sebaliknya bila rxy < rtabel maka butir soal tidak valid sekaligus tidak memiliki persyaratan.

2. Uji Reliabilitas

Menurut Arikunto (2006:178) “Uji reliabilitas adalah suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik-baik.” Uji reliabilitas menunjukan sejauh mana instrument dapat memberikan hasil pengukuran yang konsisten apabila pengukuran dilakukan berulang-ulang.

Pengukuran reliabilitas tersebut dilakukan dengan menggunakan rumus :


(59)

⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ + = 2 / 1 . 2 / 1 2 1 2 1 11 1 ) ( 2 r r

r / ./

Keterangan :

r11 = koefisien reliabilitas yang dicari

r1/2 r1/2 = koefisien antara skor-skor setiap olahan tersebut

Jika rhitung > rtabel pada taraf signifikan 5% berarti item (butir soal) reliable dan sebaliknya bila rhitung < rtabel pada taraf signifikan 55 maka butir soal tersebut reliable sekaligus tidak memenuhi prasyarat.

G. Uji Prasyarat Analisa

1. Uji Normalitas

Uji normaltas digunakan untuk menguji asumsi yang diambil benar atau menyimpang, langkahnya menurut formula Jorque Berra (JB) sebagai berikut: ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ + − = 24 ) 3 ( 6 2 2 k S n JB Keterangan :

S = Skewnees (kemencengan)

K = Kurtosis (keruncingan)

Kesimpulan :

Jika JB < X2 (chi square table) maka data dinyatakan normal Jika JB > X2 (chi square table) maka data dinyatakan tidak normal


(60)

2. Uji Linearitas

Uji lenearitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah model persamaan linear yang kita peroleh cocok atau tidak. Perhitungannya menggunakan rumus :

kres reg R R

F =

Kesimpulan :

Jika nilai Fhitunng < Ftabel maka pengaruh variabel bebas dan terikat berbentuk linear.

Jika nilai Fhitung > Ftabel maka pengaruh variabel bebas dan terikat tidak berbentuk linear.

H. Analisis Data

1. Analisis regresi berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk meramalkan perubahan variabel satu dengan variabel lain. Dalam regresi ini dilakukan untuk menentukan prestasi belajar yang disebabkan oleh metode mind mapping X1 dan keaktifan belajar X2. menurut Sugiono (2005:211), “dijelaskan analisis regresi ganda dua predictor menggunakan persamaan garis regresi” berikut:

Y = a + b1.x1 + b2.x2 + … + bk.xk Dimana:

Y = Prestasi belajar


(61)

b = Koofesien korelasi

X1 = Kreativitas

X2 = Disiplin belajar

2. Pengujian Hipotesis a. Uji F

Uji F digunakan untuk signifikasi pengaruh X1 dan X2 terhadap y

1) Perumusan Hipotesis

a) Ho: b1 :b2 = 0,berarti secara bersama-sama variabel

independent tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen.

b) Ha : b1 # b2 # 0, berarti secara bersam-sama variabel

independent mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

2) Penentuan level signifikan tingkat signifikan (£) = 50% derajat kebebasan pembilang = K derajat kebebasan penyebut = n-k-1 3) Kriteria pengujian

a) Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak, yang berarti semua variabel independent X1 dan X2 secara simultan berpengaruh terhadap nilai variabel dependen


(62)

b) Fhitung < Ftabel maka ho diterima, yang secara statistic berarti semua variabel independent (X1 dan X2) tidak berpengaruh terhadap perubahan nilai variabel dependen.

4) Kesimpulan :

H0 diterima apabila –Ftabel≤ Fhitung≤ Ftabel H0 ditolak apabila Fhitung ≥ Ftabel

b. Uji t

Analisis uji t (t tes) ini digunakan untuk mengetahui signifikasi variabel indenpeden (x) terhadap variabel dependen (Y) secara individual.

1) Pengujian Hipotesis

a) Ho : b1 : b2 = 0, artinya tidak dapat terdapat pengaruh

variabel independent x1 (metode mind mapping) terhadapvariabel dependen (y).

b) Ha : b1 ≠ b2 ≠ 0, artinya terdapat pebgaruh variabel

independent x1 terhadap variabel dependen (y)

c) Ho : b1 : b2 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh variabel

independent x2 (keaktifan belajar) terhadap variabel dependen (y)

Daerah terima

Ftabel (α, k-1, n-k) Daerah


(63)

d) Ha : b1 ≠ b2 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh variabel independent x2 (keaktifan belajar) terhadap variabel dependen (y)

2) Menentukan level of signifikasi

Tingkat signifikan (£) = 5%, derajat kebebasan (dk) = n-k t table = t £ / 2 (n-k)

n = jumlah sampel

Mencari nilai hitung dengan rumus:

Seb b

t = −β

Keterangan :

b = Koefisien regresi

Seb = Standar error b

3) Kriteria Pengujian

a) thitung > ttabel maka menolak hipotesis nol (Ho) yang secara statistic menyimpulkan bahwa variabel independent (x) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

b) thitung < ttabel maka menerima hipotesis nol (Ho) yang secara statistic menyimpulkan bahwa variabel independent (x) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (y).

Daerah terima

Daerah tolak Daerah tolak


(64)

4) Kesimpulan

H0 diterima apabila –ttabel < thitung < ttabel

H0 ditolak apabila thitung > ttabel atau thitung < ttabel

3. Sumbangan relative (SR) dan sumbangan efektif (SE)

a. Sumbangan Relative

Menurut Hadi, (2004:41) sumbangan relative adalah untuk mengetahui seberapa besar sumbangan masing-masing variabel predictor terhadap kriterium y.

% 100 % 2 2 1 1 1 1 1 x x b x b x b X SR + % 100 % 2 2 1 1 2 2 2 x x b x b x b X SR +

b. Sumbangan Efektif

Menurut Hadi, (2004:41) sumbangan efektif adalah untuk mengetahui seberapa besar sumbangan masing-masing variabel predictor terhadap kriterium y.

SE%X1=SR%X1R2 SE%X2=SR%X2R2


(65)

ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMP Muhammadiyah 5 Surakarta

1. Sejarah Singkat SMP Muhammadiyah 5 Surakarta

Pada bulan Juli 1947, Aisyiah Cabang Solo mendirikan Sekolah Kepandaian Putrid (SKP) yang bertempat di jalan Pasar Legi. Diantara tokoh pendirinya adalah Ibu Suhud Rais, Nyonya H. M. Idris dan Ibu Sudarso. Selaku Kepala Sekolah pada saat itu adalah Ibu Sudarso, selanjutnya karena Ibu Sudarso pindah mengikuti suami maka sebagai pengganti Kepala Sekolah adalah Ibu Darso.

Perkembangan selanjutnya SKP Muhammadiyah I ini berganti menjadi Sekolah Kesejahteraan Keluarga Pertama (SKKP) Muhammadiyah I yang menempati gedung baru yang bertempat di jalan Brigjen Sudirto No. 60 Surakarta dengan Kepala Sekolah Ibu Aminah Mindrofah. Semua itu atas bantuan yayasan, bantuan social Repubik Indonesia pada saat Bapak R. Moelyadi Martono sebagai Menteri Sosial (kemudian Menko Kesra).

Pada bulan Juli 1960 SKKP Muhammadiyah I tersebut menerima status subsidi dari Departemen P dan K yang berlaku mulai 1 Agustus 1959 dengan nomor subsidi No. 55973/ B. II, merupakan status sekolah tertinggi pada saat itu. Guru atau pegawai tetap digaji dengan subsidi dari


(66)

Ibu Aminah Mindrofah adalah Ibu Hartono.

Berlakunya kurikulum 1975, maka SKKP Muhammadiyah I Surakarta tersebut di hapus oleh pemerintah dan diganti dengan SMP Muhammadiyah 5 Surakarta. Tahun berdirinya adalah 1 Juli 1977. Pada saat itu SMP Muhammadiyah 5 Surakarta masih transisi karena masih ada kelas dua dan tiga SKKP, sedangkan kelas 1 sudah SMP Muhammadiyah 5 Surakarta. Kepala Sekolah pada saat itu adalah Ibu Siti Suwibah, BA.

Pada tahun 1978 dengan SK BAKN No. 027/ Kep. II/ 1978, dari segi kepegawaian semua guru dan karyawan subsidi diangkat menjadi negeri yang mulai berlaku tanggal 17 April 1978. Sedangkan atasan guru dan karyawan bervariasi, antara lain Guru Tetap Persyarikatan, Guru Diberbantukan (DPB), Guru Dipekerjakan (DPK), Guru Depag, Guru Negeri dicoba dan Guru tidak tetap.

Pada tahun ajaran 1979/1980 SMP Muhammadiyah 5 Surakarta melaksanakan EBTA pertama kali dengan menggabung di SMP Negeri 8 Surakarta dengan kepala sekolah masih tetap Ibu Siti Suwaibah, BA. Pada tanggal 17 Oktober 1979, SMP Muhammadiyah 5 Surakarta dipimpin oleh kepala sekolah Bapak Achmad Hany, BA. yang menggantikan Ibu Siti Suwaibah, BA. karena pindah tugas dengan SK definitive selaku kepala sekolah dari Mendikbud pada 7 Oktober 1986. Pada saat itu SMP Muhammadiyah 5 Surakarta telah berusaha meningkatkan mutu sekolah dengan melaksanakan akreditasi sekolah pertama tahun 1985 dengan hasil


(67)

kedua tanggal 30-31 Agustus 1990 dengan hasil diakui sesuai Nomor Piagam : 405/103/ H 1990 tanggal 31 Desember 1990.

Pada tahun pelajaran 1994/ 1995 Kepala Sekolah Bapak Achmad Hany, BA. mulai memasuki purna tugas dan meninggal dunia pada tanggal 25 Maret 1995, maka yang menggantikan sebagai Kepala Sekolah pada tahun pelajaran 1994/ 1995-1995/1996 adalah Ibu Umul Hidayah yang diangkat oleh Majelis Dikdasmen PDM Kodia Surakarta.

Pada tahun pelajaran 1996/ 1997 terhitung mulai tanggal 26 Juni 1996 dengan berdasarkan SK Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Propinsi Jawa Tengah : 10/ SK. PWM/ III. A/ 2. b/ 1996 tanggal 1 Mei 1996, Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 5 Surakarta adalah Bapak Drs. Saifudin berasal dari Wakasek Kurikulum SLTP Muhammadiyah 1 Surakarta. Sedangkan Ibu Umul Hidayah berdasar surat Majelis Dikdasmen PDM Kodia Surakarta tanggal 25 Juni 1996 alih tugas ke SMP Muhammadiyah 1 Surakarta. Sampai pada tahun 1998 status sekolah menjadi disamakan sesuai dengan SK Nomor 0022/ 103. 07/ MN/ 1998. Perkembangan selanjutnya dibawah kepemimpinan Kepala Sekolah bapak Drs. Saifudin dan dibantu para Wakasek, guru-guru dan karyawan serta seluruh siswa SMP Muhammadiyah 5 Surakarta berusaha keras untuk menanamkan pelaksanaan disiplin budaya tertib, bersih dan belajar serta bekerja keras dengan sebaik-baiknya


(68)

a. Nama Organisasi : SMP Muhammadiyah 5 Surakarta

b. Alamat : Jl. Slamet Riyadi No. 443, Pajang, Laweyan,

Surakarta, Jawa Tengah

c. Berdiri Tahun : 01 Juli 1947

d. Pendiri/perintis : Hj. Suhud Rais dan :Ny. H. M. Idris

e. Disyahkan Oleh : Kanwil Depdikbud Prop. Jateng SK Nomor: 0276/

XII 4.P/ 78 Tanggal 01 April 1978

f. Badan Pengelola : Majelis Dikdasmen PDM Surakarta

g. Yang Pernah Menjabat Kepala Sekolah :

1) Siti Suwaibah

2) Achmad Hany, BA.

3) Umul Hidayah

4) Drs. Saifudin

h. Status Sekolah : Akreditasi A

3. Gedung

Gedung SMP Muhammadiyah 5 Surakarta terletak di jalan Slamet Riyadi No. 443 Surakarta berdampingan dengan SMU Muhammadiyah 4

Surakarta dengan luas keseluruhan 2600 m2. Bangunan SMP

Muhammadiyah 5 Surakarta terdiri dari 3 lantai. Lantai 1 meliputi ruang Kepala Sekolah, ruang BP, ruang UKS, ruang tamu, ruang TU, koperasi kantin, tempat alat olahraga, ruang computer, ruang kelas IX A,. Lantai 2 terdiri dai guru, perpustakaan, mushola, toilet, laboratorium, ruang kelas


(1)

Lampiran 12. Sumbangan relatif dan sumbangan efektif

rxy

Koefisien beta

Sumbangan Efektif

0.577 0.318 18.3 0.783 0.658 51.5

Sumbangan

Efektif R2

Sumbangan Relatif

18.3 0.699 26.3 51.5 0.699 73.7


(2)

TABLE VALUES OF rproduct moment

N The Level of Significant N The Level of Significant

5% 1% 5% 1%

3 0.997 0.999 38 0.320 0.413

4 0.950 0.990 39 0.316 0.408

5 0.878 0.959 40 0.312 0.403

6 0.811 0.917 41 0.308 0.398

7 0.754 0.874 42 0.304 0.393

8 0.707 0.834 43 0.301 0.389

9 0.666 0.798 44 0.297 0.384

10 0.632 0.765 45 0.294 0.380

11 0.602 0.735 46 0.291 0.376

12 0.576 0.708 47 0.288 0.372

13 0.553 0.684 48 0.284 0.368

14 0.532 0.661 49 0.281 0.364

15 0.514 0.641 50 0.279 0.361

16 0.497 0.623 55 0.266 0.345

17 0.482 0.606 60 0.254 0.330

18 0.468 0.590 65 0.244 0.317

19 0.456 0.575 70 0.235 0.306

20 0.444 0.561 75 0.227 0.296

21 0.433 0.549 80 0.220 0.286

22 0.432 0.537 85 0.213 0.278

23 0.413 0.526 90 0.207 0.267

24 0.404 0.515 95 0.202 0.263

25 0.396 0.505 100 0.195 0.256

26 0.388 0.496 125 0.176 0.230

27 0.381 0.487 150 0.159 0.210

28 0.374 0.478 175 0.148 0.194

29 0.367 0.470 200 0.138 0.181

30 0.361 0.463 300 0.113 0.148

31 0.355 0.456 400 0.098 0.128

32 0.349 0.449 500 0.088 0.115

33 0.344 0.442 600 0.080 0.105

34 0.339 0.436 700 0.074 0.097

35 0.334 0.430 800 0.070 0.091

36 0.329 0.424 900 0.065 0.086

37 0.325 0.418 1000 0.062 0.081


(3)

Tabel Nilai t

d.f. t0.10 t0.05 t0.025 t0.01 t0.005 d.f.

1 3.078 6.314 12.706 31.821 63.657 1

2 1.886 2.920 4.303 6.965 9.925 2

3 1.638 2.353 3.182 4.541 5.841 3

4 1.533 2.132 2.776 3.747 4.604 4

5 1.476 2.015 2.571 3.365 4.032 5

6 1.440 1.943 2.447 3.143 3.707 6

7 1.415 1.895 2.365 2.998 3.499 7

8 1.397 1.860 2.306 2.896 3.355 8

9 1.383 1.833 2.262 2.821 3.250 9

10 1.372 1.812 2.228 2.764 3.169 10

11 1.363 1.796 2.201 2.718 3.106 11

12 1.356 1.782 2.179 2.681 3.055 12

13 1.350 1.771 2.160 2.650 3.012 13

14 1.345 1.761 2.145 2.624 2.977 14

15 1.341 1.753 2.131 2.602 2.947 15

16 1.337 1.746 2.120 2.583 2.921 16

17 1.333 1.740 2.110 2.567 2.898 17

18 1.330 1.734 2.101 2.552 2.878 18

19 1.328 1.729 2.093 2.539 2.861 19

20 1.325 1.725 2.086 2.528 2.845 20

21 1.323 1.721 2.080 2.518 2.831 21

22 1.321 1.717 2.074 2.508 2.819 22

23 1.319 1.714 2.069 2.500 2.807 23

24 1.318 1.711 2.064 2.492 2.797 24

25 1.316 1.708 2.060 2.485 2.787 25

26 1.315 1.706 2.056 2.479 2.779 26

27 1.314 1.703 2.052 2.473 2.771 27

28 1.313 1.701 2.048 2.467 2.763 28

29 1.311 1.699 2.045 2.462 2.756 29

30 1.310 1.697 2.042 2.457 2.750 30

31 1.309 1.696 2.040 2.453 2.744 31

32 1.309 1.694 2.037 2.449 2.738 32

33 1.308 1.692 2.035 2.445 2.733 33

34 1.307 1.691 2.032 2.441 2.728 34

35 1.306 1.690 2.030 2.438 2.724 35

36 1.306 1.688 2.028 2.434 2.719 36


(4)

Tabel Nilai t

d.f. t0.10 t0.05 t0.025 t0.01 t0.005 d.f.

37 1.305 1.687 2.026 2.431 2.715 37

38 1.304 1.686 2.024 2.429 2.712 38

39 1.304 1.685 2.023 2.426 2.708 39

40 1.303 1.684 2.021 2.423 2.704 40

41 1.303 1.683 2.020 2.421 2.701 41

42 1.302 1.682 2.018 2.418 2.698 42

43 1.302 1.681 2.017 2.416 2.695 43

44 1.301 1.680 2.015 2.414 2.692 44

45 1.301 1.679 2.014 2.412 2.690 45

46 1.300 1.679 2.013 2.410 2.687 46

47 1.300 1.678 2.012 2.408 2.685 47

48 1.299 1.677 2.011 2.407 2.682 48

49 1.299 1.677 2.010 2.405 2.680 49

50 1.299 1.676 2.009 2.403 2.678 50

51 1.298 1.675 2.008 2.402 2.676 51

52 1.298 1.675 2.007 2.400 2.674 52

53 1.298 1.674 2.006 2.399 2.672 53

54 1.297 1.674 2.005 2.397 2.670 54

55 1.297 1.673 2.004 2.396 2.668 55

56 1.297 1.673 2.003 2.395 2.667 56

57 1.297 1.672 2.002 2.394 2.665 57

58 1.296 1.672 2.002 2.392 2.663 58

59 1.296 1.671 2.001 2.391 2.662 59

60 1.296 1.671 2.000 2.390 2.660 60

61 1.296 1.670 2.000 2.389 2.659 61

62 1.295 1.670 1.999 2.388 2.657 62

63 1.295 1.669 1.998 2.387 2.656 63

64 1.295 1.669 1.998 2.386 2.655 64

65 1.295 1.669 1.997 2.385 2.654 65

66 1.295 1.668 1.997 2.384 2.652 66

67 1.294 1.668 1.996 2.383 2.651 67

68 1.294 1.668 1.995 2.382 2.650 68

69 1.294 1.667 1.995 2.382 2.649 69

70 1.294 1.667 1.994 2.381 2.648 70

71 1.294 1.667 1.994 2.380 2.647 71


(5)

Tabel Nilai t

d.f. t0.10 t0.05 t0.025 t0.01 t0.005 d.f.

72 1.293 1.666 1.993 2.379 2.646 72

73 1.293 1.666 1.993 2.379 2.645 73

74 1.293 1.666 1.993 2.378 2.644 74

75 1.293 1.665 1.992 2.377 2.643 75

76 1.293 1.665 1.992 2.376 2.642 76

77 1.293 1.665 1.991 2.376 2.641 77

78 1.292 1.665 1.991 2.375 2.640 78

79 1.292 1.664 1.990 2.374 2.640 79

80 1.292 1.664 1.990 2.374 2.639 80

81 1.292 1.664 1.990 2.373 2.638 81

82 1.292 1.664 1.989 2.373 2.637 82

83 1.292 1.663 1.989 2.372 2.636 83

84 1.292 1.663 1.989 2.372 2.636 84

85 1.292 1.663 1.988 2.371 2.635 85

86 1.291 1.663 1.988 2.370 2.634 86

87 1.291 1.663 1.988 2.370 2.634 87

88 1.291 1.662 1.987 2.369 2.633 88

89 1.291 1.662 1.987 2.369 2.632 89

90 1.291 1.662 1.987 2.368 2.632 90

91 1.291 1.662 1.986 2.368 2.631 91

92 1.291 1.662 1.986 2.368 2.630 92

93 1.291 1.661 1.986 2.367 2.630 93

94 1.291 1.661 1.986 2.367 2.629 94

95 1.291 1.661 1.985 2.366 2.629 95

96 1.290 1.661 1.985 2.366 2.628 96

97 1.290 1.661 1.985 2.365 2.627 97

98 1.290 1.661 1.984 2.365 2.627 98

99 1.290 1.660 1.984 2.365 2.626 99

Inf. 1.290 1.660 1.984 2.364 2.626 Inf.


(6)

Tabel Nilai F

0,05

Degrees of freedom for Nominator

De

gr

ees

of

fre

edom for De

nominator

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 15 20 24 30 40 60 120

1 161 200 216 225 230 234 237 239 241 242 244 246 248 249 250 251 252 253 254 2 18,5 19,0 19,2 19,2 19,3 19,3 19,4 19,4 19,4 19,4 19,4 19,4 19,4 19,5 19,5 19,5 19,5 19,5 19,5 3 10,1 9,55 9,28 9,12 9,01 8,94 8,89 8,85 8,81 8,79 8,74 8,70 8,66 8,64 8,62 8,59 8,57 8,55 8,53 4 7,71 6,94 6,59 6,39 6,26 6,16 6,09 6,04 6,00 5,96 5,91 5,86 5,80 5,77 5,75 5,72 5,69 5,66 5,63 5 6,61 5,79 5,41 5,19 5,05 4,95 4,88 4,82 4,77 4,74 4,68 4,62 4,56 4,53 4,50 4,46 4,43 4,40 4,37 6 5,99 5,14 4,76 4,53 4,39 4,28 4,21 4,15 4,10 4,06 4,00 3,94 3,87 3,84 3,81 3,77 3,74 3,70 3,67 7 5,59 4,74 4,35 4,12 3,97 3,87 3,79 3,73 3,68 3,64 3,57 3,51 3,44 3,41 3,38 3,34 3,30 3,27 3,23 8 5,32 4,46 4,07 3,84 4,69 3,58 3,50 3,44 3,39 3,35 3,28 3,22 3,15 3,12 3,08 3,04 3,01 2,97 2,93 9 5,12 4,26 3,86 3,63 3,48 3,37 3,29 3,23 3,18 3,14 3,07 3,01 2,94 2,90 2,86 2,83 2,79 2,75 2,71 10 4,96 4,10 3,71 3,48 3,33 3,22 3,14 3,07 3,02 2,98 2,91 2,85 2,77 2,74 2,70 2,66 2,62 2,58 2,54 11 4,84 3,98 3,59 3,36 3,20 3,09 3,01 2,95 2,90 2,85 2,79 2,72 2,65 2,61 2,57 2,53 2,49 2,45 2,40 12 4,75 3,89 3,49 3,26 3,11 3,00 2,91 2,85 2,80 2,75 2,69 2,62 2,54 2,51 2,47 2,43 2,38 2,34 2,30 13 4,67 3,81 3,41 3,13 3,03 2,92 2,83 2,77 2,71 2,67 2,60 2,53 2,46 2,42 2,38 2,34 2,30 2,25 2,21 14 4,60 3,74 3,34 3,11 2,96 2,85 2,76 2,70 2,65 2,60 2,53 2,46 2,39 2,35 2,31 2,27 2,22 2,18 2,13 15 4,54 3,68 3,29 3,06 2,90 2,79 2,71 2,64 6,59 2,54 2,48 2,40 2,33 2,29 2,25 2,20 2,16 2,11 2,07 16 4,49 3,63 3,24 3,01 2,85 2,74 2,66 2,59 2,54 2,49 2,42 2,35 2,28 2,24 2,19 2,15 2,11 2,06 2,01 17 4,45 3,59 3,20 2,96 2,81 2,70 2,61 2,55 2,49 2,45 2,38 2,31 2,23 2,19 2,15 2,10 2,06 2,01 1,96 18 4,41 3,55 3,16 2,93 2,77 2,66 2,58 2,51 2,46 2,41 2,34 2,27 2,19 2,15 2,11 2,06 2,02 1,97 1,92 19 4,38 3,52 3,13 2,90 2,74 2,63 2,54 2,48 2,42 2,38 2,31 2,23 2,16 2,11 2,07 2,03 1,98 1,93 1,88 20 4,35 3,49 3,10 2,87 2,71 2,60 2,51 2,45 2,39 2,35 2,28 2,20 2,12 2,08 2,04 1,99 1,95 1,90 1,84 21 4,32 3,47 3,07 2,84 2,68 2,57 2,49 2,42 2,37 2,32 2,25 2,18 2,10 2,05 2,01 1,96 1,92 1,87 1,81 22 4,30 3,44 3,05 2,82 2,66 2,55 2,46 2,40 2,34 2,30 2,23 2,15 2,07 2,03 1,98 1,94 1,89 1,84 1,78 23 4,28 3,42 3,03 2,80 2,64 2,53 2,44 2,37 2,32 2,27 2,20 2,13 2,05 2,01 1,96 1,91 1,86 1,81 1,76 24 4,26 3,40 3,01 2,78 2,62 2,51 2,42 2,36 2,30 2,25 2,18 2,11 2,03 1,98 1,94 1,89 1,84 1,79 1,73 25 4,24 3,39 2,99 2,76 2,60 2,49 2,40 2,34 2,28 2,24 2,16 2,09 2,01 1,96 1,92 1,87 1,82 1,77 1,71 30 4,17 3,32 2,92 2,69 2,53 2,42 2,33 2,27 2,21 2,16 2,09 2,01 1,93 1,89 1,84 1,79 1,74 1,68 1,62 40 4,08 3,23 2,84 2,61 2,45 2,34 2,25 2,18 2,12 2,08 2,00 1,92 1,84 1,79 1,74 1,69 1,64 1,58 1,51 60 4,00 3,15 2,76 2,53 2,37 2,25 2,17 2,10 2,04 1,99 1,92 1,84 1,75 1,70 1,65 1,59 1,53 1,47 1,39 120 3,92 3,07 2,68 2,45 2,29 2,18 2,09 2,02 1,96 1,91 1,83 1,75 1,66 1,61 1,55 1,50 1,43 1,35 1,22 3,84 3,00 2,60 2,37 2,21 2,10 2,01 1,94 1,88 1,83 1,75 1,67 1,57 1,52 1,46 1,39 1,32 1,22 1,00


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 3 MENGGALA

0 5 19

PENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IX SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI I SEPUTIH AGUNG TAHUN 2010-2011

0 6 2

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 JATI AGUNG TAHUN PELAJARAN 2011-2012

0 7 53

PENGARUH PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 46 78

HUBUNGAN ANTARA MINAT BACA DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 1 WONOSOBO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 7 74

PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN TENTANG STRATEGI BELAJAR MIND MAPPING TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS VIII DI MTs AL ASROR GUNUNGPATI TAHUN PELAJARAN 2015 2016

1 7 190

PENGARUH KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI KELUARGA TERHADAP POLA ASUH BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR DAN MENENGAH PERTAMA

0 0 10

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

0 2 10

PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI ILMU SOSIAL SMA N 3 SURAKARTA TAHUN AJARAN 20072008

1 0 71

PENGARUH SARANA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR

0 1 16