badan perokok juga lebih ringan dan dapat mengalami menopause dini kira-kira 5 tahun lebih awal , daripada non-perokok. Dapat diartikan bahwa wanita yang
merokok memiliki risiko lebih tinggi untuk terjadinya osteoporosis dibandingkan wanita yang tidak merokok Burke-Doe et al., 2008; Jakobsen et al., 2013.
8 Riwayat Fraktur Beberapa penelitian sebelumnya telah menyebutkan bahwa, riwayat
fraktur merupakan salah satu faktor risiko osteoporosis Tebé et al., 2011.
2.4.4 Peran Radikal Bebas terhadap Penuaan dan Osteoporosis
Saat usia muda terdapat keseimbangan antara radikal bebas dan pertahanan antioksidan, seiring dengan pertambahan usia keseimbangan terganggu, oleh
karena berkurangnya cadangan antioksidan dan produksi berlebih dari radikal bebas Saxena dan Lal, 2006. Senyawa oksigen reaktif diproduksi terus menerus
di dalam organisme aerobik sebagai hasil dari metabolisme energi normal. Target utama radikal bebas adalah protein, asam lemak tak jenuh dan lipoprotein, serta
unsur DNA termasuk karbohidrat. Dari ketiga hal diatas yang paling rentan adalah asam lemak tak jenuh. Senyawa radikal bebas dalam tubuh dapat merusak asam
lemak tak jenuh ganda pada membran sel, yang mengakibatnya sel menjadi rapuh Pasupathi, 2009.
Ketidakseimbangan antara jumlah antioksidan dan senyawa radikal bebas akan mengakibatkan kerusakan stres oksidatif Arief, 2010. Pada keadaan inilah
perusakan tubuh terjadi oleh radikal bebas. Senyawa radikal mengoksidasi dan menyerang komponen lipid membran, senyawa ini merusak tiga jenis senyawa
yang penting untuk mempertahankan integritas sel seperti asam lemak tak jenuh
yang menyusun membran sel fosfolipid, DNA perangkat genetik dan protein enzim, reseptor, antibodi Fouad, 2007.
Radikal bebas yang bereaksi dengan komponen biologis dalam tubuh akan menghasilkan senyawa teroksidasi. Banyaknya senyawa teroksidasi dapat
digunakan sebagai indeks karakteristik stress oksidatif. Belleville-Nabet melaporkan molekul DNA yang teroksidasi akan menyebabkan penuaan aging
dan kanker. Jika yang teroksidasi protein baik berupa enzim yang terinaktivasi atau protein yang terpolarisasi, akan terjadi inflamasi Winarsi, 2007.
Inflamm-aging kurang lebih secara parsial dapat menjadi mekanisme dasar untuk menurunnya perkembangan bone loss dan kerusakan penuaan lainnya.
Hirose et al., 2003. Semua sitokin yang diturunkan selama proses penuaan bertindak sebagai stimulator aktivitas osteoklas. Peningkatan sinyal katabolik
yang dikendalikan oleh inflamasi tidak diketahui oleh kemampuan diagnosa klinis penyakit inflamasi Ginaldi et al., 2005, bisa saja untuk menginduksi osteoblast
apoptosis Ruobenoff, 2003, sebagaimana apopotosis pada sel otot, ini menjelaskan hubungan penuaan, osteoporosis dan sarkopenia Nasution, 2015.
2.5 Anggur Vitis vinifera