menggunakan fungsi tangan dan lisan maupun sikap yang lain. Tujuan utamanya adalah membimbing dan mengantarkan individu kepada perbaikan dan
perkembangan eksistensi diri dan kehidupannya, baik hubungannya dengan Tuhannya, diri sendiri, lingkungan keluarga, lingkungan kerja dan lingkungan
masyarakat. Konseling dengan menggunakan metode yang bersifat batin justru akan
memberikan dampak yang sangat kuat bagi klien atau terbimbing untuk keluar dari permasalahan yang muncul dari dalam dirinya, dikarenakan kekuatan do’a secara
batin akan memberi kekuatan dalam diri dan jiwa klien. Dari uraian di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa metode yang
digunakan dalam pemberian bimbingan dan konseling secara keagamaan ada dua yakni bimbingan dan konseling secara lahiriah dan bimbingan dan konseling secara
ruhaniah. Kedua-duanya sangatlah diperlukan dalam membantu menangani kasus atau permasalahan yang sedang dialami oleh klien, saling berkaitan dan saling
bersinergi. Tanpa ada kekuatan secara ruhaniah maka kekuatan lahiriahnya tidak bisa membantu dengan semaksimal dan secepat mungkin, begitupun sebaliknya.
8. Bentuk-Bentuk Bimbingan dan Konseling
Pelayanan bimbingan dan konseling ditujukan untuk membantu klien atau anak bimbing untuk mengatasi problematikanya dalam berbagai bidang yang
dihadapinya. Pelayanan bimbingan dan konseling sesuai dengan perkembangan kehidupan manusia yang semakin kompleks, maka bimbingan dan konseling pun
berkembang sesuai kehidupan masyarakat. Jika dilihat dari segi bidangnya, bimbingan dan konseling dapat dibedakan menjadi beberapa macam:
37
a. Vocational Guidance
Vocational Guidance yaitu bimbingan dalam memilih lapangan pekerjaan atau jabatan, dalam mempersiapkan diri untuk memasuki lapangan tersebut dan
dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan dalam bidang pekerjaan tertentu. Pemilihan dan pengambilan keputusan tentang jenis jabatan atau pekerjaan didasari
atas kesadaran masing-masing pribadi terbimbing terhadap kemampuan serta personalitas seperti apa yang sesuai dengannya. Hal tersebut perlu mendapatkan
tekanan perhatian dari yang bersangkutan agar dikemudian hari tidak mengakibatkan frustasi serta kegagalan dalam pelaksanaan tugas hidupnya.
b. Educational Guidance
Educational Guidance yaitu bimbingan dalam hal menemukan cara belajar yang tepat, mengatasi kesukaran dalam belajar dan juga memilih jenis jurusan
sekolah lanjutan yang sesuai. Bimbingan dan konseling dalam bidang pendidikan educational guidance and counseling, berkenaan dengan pemberian bimbingan
yang menyangkut tentang pengambilan keputusan mengenai bidang studi yang akan dipilih memiliki hubungan dengan kurikulum atau perguruan tinggi, serta fasilitas
lainnya.
37
Winkel dalam Samsul Munir Amin. Bimbingan dan Konseling Islam. Jakarta: Paragonatama. 2013. h.
c. Personal Social Guidance
Personal Social Guidance adalah bimbingan dalam menghadapi dan mengatasi kesulitan dalam diri sendiri, apabila kesulitan tertentu berlangsung terus
dan tidak mendapatkan penyelesaiannya, terancamlah kebahagiaan hidup dan akan timbul gangguan-gangguan mental. Disamping itu juga kesukaran-kesukaran yang
timbul dalam pergaulan biasanya dirasakan dan dihayati sebagai kesulitan pribadi. Dalam memberikan personal social guidance, seorang pembimbing membutuhkan
fleksibilitas yang tinggi dan kesabaran yang besar. Disatu pihak ia harus menunjukkan pengertian terhadap situasi konkrit dari klien anak bombing dan
dipihak lain ia harus membantu klien untuk mengambil suatu manfaat dari berbagai pengalaman yang lampau dan melihat ke depan, ke masa yang akan datang.
d. Mental Health Guidance
Mental Health Guidance bimbingan dalam bidang kesehatan jiwa yaitu suatu bimbingan yang bertujuan untuk menghilangkan faktor-faktor yang
menimbulkan gangguan jiwa klien. Sehingga ia akan memperloleh ketenangan hidup ruhaniah yang sewajarnya seperti yang diharapkan.
e. Religious Guidance
Religious Guidance bimbingan keagamaan yaitu bimbingan dalam rangka membantu pemecahan problem seseorang dalam kaitannya dengan masalah-masalah
keagamaan, melalui keimanan menurut agamanya. Dengan menggunakan pendekatan