Kendala Pelayanan Bimbingan Rohani Islam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil temuan penelitian, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Penyembuhan melalui psikoterapi Islam dengan menerapkan sikap sabar, tawakkal dan ridho dengan ibadah sholat, dzikir dan membaca Al- Qur’an dalam keadaan sakit dan selalu mengingat Allah dengan berdzikir dirasa sangat cocok dalam menunjang proses penyembuhan pasien rawat inap, terlebih bagi pasien yang mempunyai penyakit kronis yang pada dasarnya ketika jiwa atau mental kita sehat, maka penyakit raga yang sedang diderita akan terasa ringan dan atas izin Allah penyakit itu akan diangkat olehNya dengan tanpa meninggalkan penyakit yang lain. 2. Menurut seluruh tenaga medis yang bertugas di RSUDAM tersebut, pelayanan ini sangat membantu dalam proses penyembuhan penyakit pasien, karena ketika kondisi psikologis pasien dalam keadaan baik, maka pasien akan lebih cepat sembuh dibandingkan dengan pasien yang kondisi psikologisnya kurang baik bahkan sangat buruk. Sebagian besar pasien dan keluarganya berpendapat bahwa pelayanan bimbingan rohani Islam sangat merespon dan bermanfaat bagi mereka, karena ketika mereka dalam situasi sakit, mereka membutuhkan motivasi dan dorongan moral dari orang lain untuk tetap tabah, sabar dan tawwakal dalam menghadapi berbagai ujian hidup termasuk sakit. Kehadiran pembimbing rohani juga sebagai pengingat ibadah mereka untuk tetap menjalankan kewajiban sebagai umat Islam yaitu menjalankan Sholat lima waktu walaupun dalam keadaan sakit. 3. Semua tanggapan positif dari berbagai pihak tidak terlepas dari peran pembimbing rohani dalam menyampaikan pelayanan bimbingan rohani kepada pasien rawat inap yang memberikan layanan dengan penuh kesabaran, menerapkan sikap empathy bukan sympathy dan menjadikan pasien dan keluarganya sebagai teman, sahabat, saudara, orangtua dan sekaligus guru. Dengan melalui pendekatan tersebut maka pasien dan keluarganya dapat menerima dengan lapang dada atas kehadiran pembimbing rohani.

B. Saran

Dari kesimpulan di atas, maka penulis berikan saran kepada beberapa pihak yaitu sebagai berikut: 1. Dari pihak rumah sakit, sudah sangat membantu dalam memberikan kesempatan bagi pembimbing rohani untuk melakukan pelayanan di RSUDAM tersebut, waktu dan pelaksanaannya juga sudah cukup memadai yang bisa dibilang masih sangat baru pelayanan ini dilaksanakan di rumah sakit tersebut, namun saran penulis untuk rumah sakit tersebt supaya menambah sarana dan prasarana dalam menunjang pelayanan ini supaya berjalan lebih efektif lagi. 2. Disamping itu, bagi pengelolaan pelayanan bimbingan rohani harus meningkatkan kualitas pelayanan bagi pasien dan keluarganya, menambah tenaga pembimbing rohani, melakukan pelatihan-pelatihan khusus bagi pembimbing rohani supaya dalam memberikan pelayanan bisa lebih efektif dan professional. Hal ini bisa juga bekerja sama dengan pihak-pihak lain seperti Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi khususnya jurusan Bimbingan dan Konseling Islam dan pihak-pihak lainnya yang mampu memberikan pelatihan atau tambahan tenaga pembimbing di rumah sakit tersebut yang mumpuni dalam bidang itu serta bekerja secara professional. 3. Bagi pasien diharapkan dapat menerima dengan lapang dada kehadiran pembimbing rohani sebagai pelayanan tambahan rumah sakit untuk meunjang proses penyembuhan pasien melalui psikoterapi Islami. Kemudian diharapkan pasien dan keluarganya mengaplikasikan materi-materi psikoterapi Islam yang disampaikan pembimbing rohani dengan ikhlas.