penciptaannya sebagai mahluk Allah S.W.T., yaitu menyembah kepadaNya supaya dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
2. Dasar Bimbingan Rohani Pasien
Bimbingan rohani Islam pada pasien di rumah sakit ini dilakukan oleh manusia dan kepada manusia. Oleh karena itu Al Qur’an dan Hadist mengajarkan
kepada manusia agar memberikan bimbingan dan nasehat dengan cara yang baik. Al Qur’an dan Sunnah Rasul dapat diistilahkan sebagai landasan ideal dan konseptual
dalam bimbingan rohani Islam. Dari Al Qur’an dan Sunnah Rassul itulah gagasan, tujuan dan konsep pengertian makna hakiki bimbingan rohani Islam
bersumber.
Artinya : “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru
kepada kebajikan, menyuruh kepada yang maruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.
” [QS. Al Imran: 104]
49
Dan Firman Allah S.W.T.,:
49
Departemen Agama . Op., Cit., h. 63
Artinya : “Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari
Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit yang berada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.
“ [QS. Yunus: 57]
50
Dari ayat-ayat tersebut dapat diketahui bahwa kita diwajibkan menyeru kepada kebaikan. Hal tersebut dapat kita lakukan melalui bimbingan rohani Islam
pada pasien di rumah sakit. Karena dengan agama, kita dapat tertuntun dan terbimbing kearah jalan kebenaran sehingga kita akan meraih kebahagiaan di
dunia dan di akhirat.
3. Tujuan Bimbingan Rohani Pasien
Tujuan dari pelaksanaan layanan bimbingan rohani Islam pada pasien
diantaranya yaitu:
1. Menyadarkan penderita agar dia dapat memahami dan menerima cobaan yang
sedang dideritanya. Ikut serta memecahkan dan meringankan problem kejiwaan
yang sedang dideritanya.
2. Memberikan pengertian dan bimbingan penderita dalam melaksanakan kewajiban
keagamaan harian yang harus dikerjakan dalam batas kemampuannya.
3. Perawatan dan pengobatan dikerjakan dengan berpedoman tuntunan Islam,
memberikan makan,
minum obat
dibiasakan diawali
dengan “Bismillahirrahmanirrahim”
dan diakhiri
dengan bacaan
“Alhamdulillahirobbilalamin”.
50
Ibid. h. 215
4. Menunjukkan perilaku dan bicara yang baik sesuai dengan kode etik kedokteran
dan tuntunan agama.
51
4. Fungsi Bimbingan Rohani Pasien
Adapun fungsi pelayanan bimbingan rohani Islam secara umum adalah sebagai berikut:
1. Fungsi Preventif: Yakni membantu individu menjaga atau mencegah timbulnya
masalah bagi dirinya.
2. Fungsi Kuratif atau Korektif: Yakni membantu individu memecahkan
masalah yang sedang dihadapi atau dialaminya.
3. Fungsi Presertatif: Yakni membantu individu menjaga agar situasi dan
kondisi yang semula tidak baik mengandung masalah menjadi baik
terpecahkan dan kebaikan itu bertahan lama.
4. Fungsi DevelopmentalPengembangan: Yakni membantu individu memelihara
dan mengembangkan situasi dan kondisi yang telah baik agar tetap baik atau menjadi lebih baik sehingga tidak memungkinkannya menjadi sebab munculnya
masalah baginya.
52
Fisik yang sedang sakit, tetapi sikap mentalnya selalu optimis penuh harapan sembuh, maka derita sakit akan lebih ringan dan lekas sembuh. Sedang bagi mereka
yang pesimis lebih sulitlama disembuhkan. Misalnya takut mati, takut penyakitnya
51
Ahmad Watikan Pratikna dan Abdussalam Sofro. Islam Etika Dan Kesehatan. Jakarta: CV Rajawali. 1996. h. 260 et seq
52
Aenurrohim Faqih. Bimbingan Konseling Dalam Islam. Yogyakarta: UII Perss. 2001. h. 37