Peran Ternak Sapi Perah Dalam Usaha Tani Pola Usaha Ternak Sapi Perah

commit to user 5 Indonesia didominasi oleh usaha rumah tangga yang dikelola secara tradisional sebesar 99,70 dan sisanya sebesar 0,30 diusahakan oleh perusahaan berskala besar. Hal tersebut dapat dipertimbangkan dari peran ternak, tujuan pemeliharaan, produktivitas, efisiensi produksi, serta peran modal dan investasi dalam usaha ternak Soedjana, 2005.

B. Peran Ternak Sapi Perah Dalam Usaha Tani

Indonesia merupakan negara agraris dimana mata pencaharian penduduknya sebagian besar adalah sektor pertanian. Sektor ini menyediakan bahan pangan bagi sebagian besar penduduknya dan memberikan lapangan pekerjaan bagi angkatan kerja yang ada, tetapi dengan menyempitnya lahan pertanian yang digarap oleh petani mendorong para petani untuk berusaha meningkatkan pendapatan melalui usaha peternakan. Usaha ternak sapi merupakan salah satu usaha sampingan bagi para petani Arbi., P. 2009 Sektor pertanian secara nasional masih merupakan faktor yang signifikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena mayoritas penduduk masih memperoleh pendapatan utamanya di sektor ini. Peternakan merupakan salah satu sub-sektor yang memiliki peranan cukup penting dalam memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap perekonomian negara ini Siregar, 2009. Usaha peternakan sapi perah di perlukan manajemen dalam merencanakan, mengorganisasi dan melaksanakan serta mengevaluasi suatu proses produksi. Proses produksi ini melibatkan sejumlah orang tenaga kerja, bagaimana cara mengelola orang-orang tersebut dalam tingkatan atau dalam tahapan proses produksi. Faktor manajemen ini banyak dipengaruhi oleh berbagai aspek, antara lain adalah tingkat pendidikan, tingkat keterampilan, skala usaha, besar kecilnya kredit, dan macam komoditas Soekartawi, 2003. commit to user 6

C. Pola Usaha Ternak Sapi Perah

Usaha peternakan sapi perah di Indonesia didominasi oleh usaha ternak sapi perah kecil dan menengah. Peternakan sapi perah di Indonesia dengan kepemilikan sapi perah kurang dari empat ekor mencapai 80, dan selebihnya peternak dengan kepemilikan empat sampai tujuh ekor sapi perah mencapai 17, dan peternak skala besar dengan pemilikan lebih dari tujuh ekor sapi perah sebanyak 3. Tingkat efisiensi usaha yang rendah, maka skala kepemilikan ternak tersebut dapat ditingkatkan menjadi tujuh ekor perpeternak, diharapkan dapat meningkatkan efisiensi usaha sekitar 30 Mandaka dan Hutagaol, 2005. Peternakan sapi perah rakyat mampu memberikan kontribusi terhadap pendapatan keluarga yang cukup memadai. Kedepannya usaha peternakan rakyat diupayakan mengarah sesuai perkembangan agrobisnis peternakan, sehingga tidak hanya sebagai usaha sampingan, tetapi sudah mengarah pada usaha pokok dalam perekonomian keluarga Siregar, 2009. Pengembangan usaha ternak sapi menjadi suatu sistem agrobisnis yang lebih mengutamakan kesejahteraan. Pengembangan agrobisnis peternakan rakyat yang tidak terlepas dari usaha tani lainnya, maka peningkatan skala usaha ternak harus dikombinasikan sebagai faktor produksi yang dimiliki agar hasil yang diperoleh lebih optimal Noferdiman dan Novia, 1992.

D. Aspek Sosial Ekonomi Ternak Sapi Perah