commit to user 14
Pengambilan  sampel  bagi  masing-masing  desa  dilaksanakan  secara proporsional dengan menggunakan rumus:
100 x
N Nk
Ni =
Dimana: Ni  : Jumlah sampel peternak sapi perah pada desa ke-i.
Nk  : Jumlah peternak sapi perah dari masing-masing desa. N  : Jumlah peternak sapi perah dari semua desa.
Singarimbun dan Effendi, 1995.
D. Jenis dan Sumber Data
1.  Data  primer,  yaitu  data  yang  diperoleh  dari  wawancara  langsung  dengan responden  dan  menggunakan  kuesioner  tentang  identitas  peternak,  biaya
faktor-faktor produksi, dan penerimaan usaha peternakan. 2.  Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari kantor, instansi dalam hal ini
adalah Dinas Peternakan Musuk Kabupaten Boyolali.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik  pengumpulan  data  yang  dipergunakan  dalam  penelitian  ini adalah :
1.  Wawancara,  yaitu  mengadakan  tatap  muka  langsung  dengan  responden untuk  mengumpulkan  data  yang  diperlukan  dengan  menggunakan
kuesioner. 2.  Pencatatan,  yaitu  metode  pengumpulan  data  dengan  mencatat  berbagai
informasi yang dibutuhkan di kantor ataupun instansi yang terkait.
commit to user 15
F. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini meliputi: 1.  Tingkat pendapatan
π merupakan selisih antara penerimaan dengan biaya input  tidak  tetap.  Pendapatan  dihitung  antara  selisih  hasil  penjualan
dengan total biaya yang telah dinormalkan dengan tingkat harga output. 2.  Biaya  pakan  konsentrat  X
1
merupakan  jumlah  biaya  yang  dikeluarkan guna  keperluan  pembelian  pakan  dalam  satu  masa  usaha  peternakan  sapi
perah  yang  di  normalkan  dengan  harga  output.  Biaya  pakan  konsentrat yaitu harga pakan konsentrat yang telah dinormalkan dengan harga output.
3.  Biaya pakan hijauan X
2
merupakan jumlah biaya yang dikeluarkan guna keperluan pembelian pakan dalam satu masa usaha peternakan sapi perah
yang  dinormalkan  dengan  harga  output.  Biaya  pakan  hijauan  yaitu  harga pakan hijauan yang telah dinormalkan dengan harga output.
4.  Biaya obat X
3
merupakan jumlah biaya yang dikeluarkan guna keperluan pembelian obat-obatan dalam satu masa usaha peternakan sapi perah yang
dinormalkan  dengan  harga  output.  Biaya  obat  yaitu  harga  obat  -  obatan yang telah dinormalkan dengan harga output.
5.  Biaya  IB X
4
merupakan jumlah biaya  yang dikeluarkan  guna keperluan mengawinkan  ternak  secara  inseminasi  buatan  dalam  satu  masa  usaha
peternakan  sapi  perah  yang  dinormalkan  dengan  harga  output.  Biaya  IB yaitu  harga  berapa  kali  ternak  dikawinkan  dengan  IB  yang  telah
dinormalkan dengan harga output. 6.  Biaya tenaga kerja X
5
biaya rata-rata tenaga kerja yang dikeluarkan oleh peternak  yang  dinyatakan  dalam  rupiah  per  satu  masa  usaha  peternakan
sapi perah dibagi dengan harga output, diukur dalam satuan rupiah. Biaya tenaga kerja yaitu harga yang dibayar berdasar jumlah tenaga kerja setelah
dinormalkan dengan harga output. 7.  Biaya  sapi  laktasi  X
6
merupakan  jumlah  biaya  yang  dikeluarkan  guna keperluan sapi laktasi dalam satu masa usaha peternakan sapi perah  yang
dinormalkan  dengan  harga  output.  Biaya  sapi  laktasi  dihitung  setelah dinormalkan dengan harga output.
commit to user 16
G. Definisi Operasional