commit to user 12
III. MATERI DAN METODE
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan mulai bulan Juli sampai Agustus 2010 di Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Pengambilan sampel
penelitian ini ditentukan secara purposive sampling dengan memperhatikan alasan daerah tersebut memiliki populasi ternak sapi perah yang tinggi.
B. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu memusatkan perhatian pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang dan
bertolak dari data yang dikumpulkan, dianalisis dan disimpulkan dalam konteks teori hasil penelitian terdahulu Surakhamad, 1994.
Pelaksanaan penelitian menggunakan metode survei terhadap para peternak yang memiliki minimal satu ekor sapi perah laktasi yang telah
dipelihara minimal satu tahun di Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali. Penelitian survei merupakan penelitian yang mengambil sampel dari satu
populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok Surakhamad, 1994.
Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap yaitu tahap prasurvei dan tahap survei. Tahap pra survei dilakukan untuk menentukan lokasi penelitian dan
menentukan responden. Tahap survei bertujuan untuk mendapatkan data primer dan sekunder melalui wawancara langsung dengan responden.
C. Teknik Penentuan Sampel
1. Metode Penentuan Lokasi Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja di
tiga desa yaitu Sukorejo, Jemowo, dan Dragan dengan pertimbangan bahwa di lokasi tersebut memiliki populasi ternak sapi perah tinggi,
sedang dan rendah. Jumlah populasi Sapi Perah di Kecamatan Musuk dapat dilihat pada Tabel 1.
12
commit to user 13
Tabel 1. Jumlah populasi sapi perah di Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali tahun 2010.
Desa Jantan ekor Betina ekor Jumlah ekor
Lampar 76
130 206
1,19
Dragan 71
119 190
1,10
Karanganyar 215
747 962
5,56
Jemowo 201
566 767
4,44
Sangup 217
496 713
4,12 Mriyan
237 356
593 3,43
Lanjaran 220
562 782
4,52 Karangkendal
263 531
794 4,59
Sumur 180
693 873
5,05 Keposong
116 561
677 3,92
Pagerjurang 125
463 588
3,40
Sukorejo 426
937 1363
7,88
Sruni 371
934 1305
7,55 Cluntang
419 704
1123 6,50
Ringinlarik 302
681 983
5,69 Kebongulo
159 427
586 3,39
Kembangsari 963
637 1600
9,26 Musuk
358 862
1220 7,06
Sukorame 291
708 999
5,78 Pusporenggo
269 693
962 5,57
Jumlah : 5479
11807 17286
100 Sumber : Dinas Peternakan Musuk, 2010
2. Metode Pengambilan Sampel Metode pengambilan sampel peternak ditentukan secara sengaja
purposive sampling. Purposive sampling yaitu cara pengambilan sampel dengan maksud atau tujuan tertentu. Seseorang atau sesuatu diambil
sebagai sampel karena peneliti menganggap bahwa seseorang atau sesuatu tersebut memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitiannya
Sunyoto, 2009. Cara pengambilan sampel yaitu dipilih peternak yang memiliki
ternak sapi perah minimal satu ekor sapi laktasi dan sudah dipelihara selama satu tahun. Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini
adalah 60 responden dengan pengambilan secara proporsional pada setiap kelompok.
commit to user 14
Pengambilan sampel bagi masing-masing desa dilaksanakan secara proporsional dengan menggunakan rumus:
100 x
N Nk
Ni =
Dimana: Ni : Jumlah sampel peternak sapi perah pada desa ke-i.
Nk : Jumlah peternak sapi perah dari masing-masing desa. N : Jumlah peternak sapi perah dari semua desa.
Singarimbun dan Effendi, 1995.
D. Jenis dan Sumber Data