BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Gaya hidup adalah perilaku seseorang yang ditunjukkan dalam aktivitas, minat dan
opini khususnya yang berkaitan dengan citra diri untuk merefleksikan status sosialnya. Gaya hidup menunjukkan bagaimana dia ingin dipersepsikan oleh orang lain, sehingga
gaya hidup sangat berkaitan dengan bagaimana ia membentuk image di mata orang lain
Gaya hidup secara luas didefenisikan sebagai cara hidup yang diidentifikasikan oleh bagaimana seseorang menghabiskan waktu mereka
aktivitas, apa yang mereka anggap penting dalam lingkungannya ketertarikan, dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga dunia di
sekitarnya pendapat. Gaya hidup suatu masyarakat akan berbeda dengan masyarakat yang lainnya. Bahkan dari masa ke masa gaya hidup suatu individu
dan kelompok masyarakat tertentu akan bergerak dinamis. Namun demikian, gaya hidup tidak cepat berubah sehingga pada kurun waktu tertentu gaya hidup relatif
permanen Setiadi, 2003: 148. Berbicara gaya hidup, sedianya kita berbicara aktivitas dan kegiatan sehari-
hari. Bertolak ukur pada hal tersebut, orang-orang mulai menyadari bahwa pola gaya hidup sehat adalah tuntutan dan keharusan yang harus kita terapkan pada
zaman yang serba kompleks ini. Banyak cara dalam menerapkan gaya hidup berlandaskan kesehatan, salah satunya adalah dengan berolahraga.
Tak banyak jenis olahraga yang mampu bermetamorfosis menjadi sarana hiburan, sarana komunikasi, dan akhirnya menjadi gaya hidup. Meski tak semata
Universitas Sumatera Utara
merupakan jenis olahraga, aktivitas bersepeda tampaknya menjadi fenomena itu. Bersepeda tumbuh menjadi hobi yang sangat populer, menjawab kebutuhan
berbagai lapisan usia, dan merambah beragam strata sosial ekonomi. Alat fungsional yang semula merupakan sarana transportasi sederhana dan
murah itu kini tak bisa dipandang remeh. Bergerak menjadi sebuah gaya hidup, harga sebuah sepeda tak lagi murah, didukung oleh berbagai strategi pemasaran
dan pencitraan, sebuah sepeda gunung produk massal spesifikasi tinggi bisa bernilai hingga lima puluhan juta rupiah. Padahal, satu dekade lalu, produk sepeda
sejenis paling-paling bernilai di kisaran ratusan ribu rupiah. Munculnya fenomena ribuan orang ber-fun bike di kota besar saat ini
membuktikan tingginya minat orang-orang akan bersepeda. Sebuah kutipan catatan situs salah satu produsen sepeda, dari Januari hingga Juli 2011 tercatat
diselenggarakan 91 acara fun bike di seluruh Indonesia. Itu belum termasuk kegiatan bersepeda yang berorientasi semi adventure di spot tertentu. sumber:
http:health.kompas.comread201108050442575Bersepeda.Olahraga.yang.Me njadi.Gaya.Hidup
Kebiasaan orang bersepeda yang dahulu hanya sebagai alat transportasi fungsional, pada era ini perlahan bertransformasi menjadi kegiatan hobi dan
akhirnya menjadi gaya hidup perkotaan. Tingginya minat dan gaya hidup orang- orang akan bersepeda, membuat bisnis seputar sepeda kembali bergairah.
Berbagai jenis sepeda dan aksesori pun kembali laku di pasaran, mulai dari toko pinggir jalan sampai mal besar. Kebutuhan akan gaya hidup tersebut seyogyanya
mampu dimanfaatkan oleh perusahaan pembuka bisnis penjualan sepeda
Universitas Sumatera Utara
menghadirkan berbagai macam produk yang berkaitan dengan sepeda maupun hal-hal pendukungnya. Disamping itu harga juga menjadi faktor penting dalam
pertimbangan para konsumen dalam melakukan pembelian terhadap sepeda yang dikehendakinya.
Harga adalah merupakan sesuatu yang diserahkan dalam pertukaran untuk mendapatkan suatu barang atau jasa Lamb, et al. 2001:268. Faktor harga sangat
mempengaruhi terhadap keputusan pembelian, Rodalink memberikan penawaran harga yang beragam dan relatif terjangkau dibandingkan dengan Toko sejenis
lainnya, adanya potongan harga yang terkadang diberikan sehingga membuat konsumen tertarik untuk melakukan keputusan pembelian disana. Dengan kualitas
produk-produk yang sudah teruji, Rodalink memberikan banyak varian jenis barang dengan harga yang cukup layak juga.
Rodalink merupakan perusahaan yang bergerak di bidang retailing produk-produk sepeda yang meliputi sepeda dan item-item pendukung nya seperti helm sepeda, frame
sepeda, sarung tangan dan berbagai macam aksesoris pendukung bersepeda. Rodalink sendiri memulai bisnis nya sudah sejak 14 tahun dan tersebar di sejumlah kota-kota besar
di Indonesia dan dalam hal ini penulis mengambil penelitian di kota Medan. Semakin tingginya hegemoni gaya hidup sehat beberapa tahun belakangan dalam hal ini kesadaran
berolahraga dan bahkan melakukan aktivitas sehari-hari dengan menggunakan sepeda menjadikan Rodalink semakin dikenal publik dengan tampilan produk-produknya.
Dengan tampilan bermacam-macem produknya dan dengan harga yg beraneka ragam menjadikan Rodalink sejauh ini mampu menjadi pemegang pasar dalam hal retailing
sepeda. Kehadiran Rodalink telah memberikan nuansa baru bagi toko-toko sepeda lain
Universitas Sumatera Utara
khususnya di kota Medan. Rodalink menjadi acuan bagi toko sepeda lain untuk menjadi lebih baik dengan meningkatkan pelayanan, meningkatkan kebersihan dan penampilan
toko, dan meningkatkan tanggung jawab atas barang yang dijual. Hal ini memberikan kontribusi yang positif bagi dunia persepedaan di mana image konsumen terhadap sepeda
juga meningkat dari semula toko sepeda yang cenderung kotor dan kumuh sekarang sudah banyak toko sepeda yang tampak lebih baik. Target pasar yang dituju oleh
Rodalink adalah segmen keluarga hingga atlet profesional. Sehingga produk-produk yang ditawarkan kepada pelanggan bervariasi dari sepeda, komponen, dan asesoris
untuk anak-anak hingga produk yang berkualitas tinggi. Berikut beberapa keunggulan Rodalink dibanding toko sepeda lainnya:
1. Dengan system manajemen yang baik dan pengetahuan teknis yang kuat, yang dijual
di Rodalink adalah barang yang sudah teruji kualitasnya. Dengan kata lain Rodalink hanya menjual produk yang kualitasnya memenuhi syarat.
2. Rodalink hanya menjual produk asli, tidak menjual produk palsu.
3. Rodalink adalah outlet pertama yang menjual sepeda dan komponen sepeda dengan
harga pas yang wajar. Hal ini untuk menghilangkan kekhawatiran konsumen akan membeli sepeda dengan harga yang tidak wajar akibat salah menawar.
4. Rodalink memberi suasana memilih sepeda yang nyaman dengan tatanan sepeda
yang lapang dan terlihat jelas dalam ruangan yang ber AC. 5.
Semua barang yang dijual Rodalink di seluruh Indonesia memiliki harga yang sama. 6.
Sepeda yang dibeli di salah satu outlet Rodalink bisa dikirim di outlet Rodalink lainnya.
7. Garansi berlaku di seluruh outlet Rodalink baik di Indonesia maupun luar negeri.
8. Dengan jaringan Rodalink yang luas, Rodalink mampu memberikan pilihan produk-
produk yang lebih lengkap dan lebih beragam.
Universitas Sumatera Utara
Demikian juga untuk melayani kebutuhan para pelanggan yang memiliki kategori bersepeda yang berbeda-beda. Kategori dalam bersepeda dapat dilihat dari medan yang
akan ditempuh oleh pelanggan atau juga dari keperluan sang pelanggan akan sepeda itu. Pada umumnya, kategori sepeda terdiri atas Mountain Bike, Road Bike, BMX,
City Bike, dan Travelling Bike. Rodalink memiliki produk- produk yang mencakup seluruh kategori tersebut.
Rodalink terutama diarahkan untuk melayani kebutuhan konsumen yang mementingkan kualitas dan keaslian barang, mengingat sepeda merupakan produk
teknis di mana mudah sekali bagi pihak yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan sesuatu penggantian atau pihak yang tidak mengerti untuk menjual
produk yang tidak memenuhi syarat. Selain itu Rodalink juga menyediakan semua kebutuhan bersepeda secara lengkap sesuai dengan slogan: ” Just Ride With Us”
Berikut ini adalah data Tabel harga sebahagian produk-produk yang ada di toko sepeda Rodalink, Setiabudi Medan Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Data Harga Produk-Produk Toko Sepeda Rodalink
Update Juni 2011 Jenis Produk
Merk Tipe
Harga
Sepeda Gunung MTB Polygon Heist 5.0
Rp. 4.800.000,- Polygon
Strada 5.0 Rp. 4.200.000,-
Polygon Celine 3.0
Rp. 3.300.000,- Kona
Blast Rp. 5.700.000,-
Kona Cinder Cone
Rp. 6.400.000,- Sepeda Downhill
Marin Attack Trail 6.8
Rp. 11.700.000,- Marin
East Peak 5.5 Rp. 9.900.000,-
Marin B-17 E
Rp. 9.200.000,- Polygon
Colossus AX 1.0 Rp. 12.000.000,-
Dahon Eco C-7
Rp. 3.400.000,- Sepeda Lipat Folding
Bike Dahon
Speed TR Rp. 7.900.000,-
Dahon Jetstream P-8
Rp. 6.900.000,- Dahon
Espresso Rp. 4.100.000,-
Polygon Guizzaro
Rp. 2.700.000,-
Universitas Sumatera Utara
Marin Dimician
Rp. 5.000.000,- Sepeda Fixie
Marin Ignacio 2SP
Rp. 6.200.000,- Polygon
Helious FJ100 Rp. 3.500.000,-
Kona Band Wagon
Rp. 7.200.000,- Kona
Paddy Wagon Rp. 5.200.000,-
Helm Limar
S600 Rp. 400.000,-
Limar S450
Rp. 350.000,- United
L250 Rp. 150.000,-
X-Zone Cohen 100
Rp. 620.000,- Sepatu
Shimano SP-NF 19
Rp. 648.000,- Shimano
SH-MT 42 Rp. 470.000,-
Shimano Evair
Rp. 390.000,- Jersey Sepeda
Shimano Jersey+Short
Rp. 578.000,- Polygon
Jersey+Short Rp. 420.000,-
Look Jersey
Rp. 260.000,-
Sumber : Rodalink, Setiabudi Medan, data diolah.
Tabel 1.1 menunjukkan sebahagian produk-produk yang terdapat pada toko sepeda Rodalink berikut disertai merk dan harganya.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah seperti yang telah diuraikan sebelumnya,
maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah gaya hidup dan harga produk
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen membeli produk pada Toko Sepeda Rodalink Setiabudi Medan?”
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh gaya hidup dan harga produk terhadap keputusan pembelian pada Toko Sepeda
Rodalink Setiabudi Medan.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran dan masukan yang bermanfaat bagi perusahaan yang bersangkutan mengenai pengaruh gaya hidup dan harga
produk terhadap keputusan konsumen melakukan pembelian produk di toko tersebut. 2.
Bagi Peneliti Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan peneliti mengenai
pengaruh gaya hidup dan harga produk terhadap keputusan konsumen melakukan pembelian produk di sebuah toko sepeda.
3. Bagi Peneliti Lanjutan
Referensi bagi peneliti selanjutnya sehingga dapat dijadikan perbandingan dalam melakukan pengembangan penelitian yang sama di masa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA