lapangan saat mereka bertemu langsung dengan korban bencana alam banjir. Peneliti memperhatikan bahwa satu instnasi dengan instansi lainnya kurang dalam
hal koordinasi. Ini disebabkan oleh kurang diterapkannya prinsip-prinsip koordinasi yang mengarah kepada kegiatan bensama. Setiap instansi mengetahui
tugas dan fungsinya masing-masing, namun terkadang melupakan bahwa kegiatan tersebut adalah kegiatan bersama. Hal ini juga didukung oleh tidak maksimalnya
kinerja BPBD Kota Medan sebagai koordinator dalam upaya penanggulangan bencana di Kota Medan. Komunikasi yang kurang juga sangat mendukung dalam
menghambat proses koordinasi antar instansi pemerintah tersebut bahkan tidak menyadari adanya keberadaan instansi yang juga mengambil bagian dalam hal
upaya penanggulangan bencana.
V. 5. Strategi Mengatasi Hambatan Pengkoordinasi dalam Upaya Penanggulangan Bencana
a. Bantuan Logistik
BPBD Kota Medan sudah berdiri tanggal 7 Juli 2011, maka ketika banjir melanda Kota Medan setelah tanggal berdirinya BPBD Kota Medan,
mengharuskan BPBD Kota Medan untuk mengerjakan programnya dalam memberikan bantuan logistik, khususnya makanan. Dalam memberikan bantuan
kepada korban banjir, BPBD Kota Medan tidak tinggal diam. Belum diturunkan anggaran tahun 2012 kepada BPBD Kota Medan tidak menyebabkan BPBD Kota
Medan tinggal diam. BPBD Kota Medan membina kerja sama dengan pihak
Universitas Sumatera Utara
ketiga, yaitu mitra kerja BPBD Kota Medan yang merupakan sebuah yayasan yang bergerak di bidang kegiatan usaha sosial. Memberi bantuan kepada korban
bencana alam meruoakan fungsi dari yayasan tersebut. Yayasan yang merupakan mitra kerja BPBD Kota Medan adalah Yayasan Sinar Surya Cemerlang dan
Yayasan Buddha Suci. Wawancara dengan Bpk. Nirwan, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Kota
Medan, tanggal 19 November 2012 Bukan hanya BPBD Kota Medan, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota
Medan juga mengalami hambatan dalam melakukan koordinasi dalam hal member bantuan kepada korban banjir. Untuk mengatasi hambatan mengenai
gudang sebagai tempat pengumpulan dan penyimpanan bantuan logistik, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan pada akhirnya membangun gudang untuk
tempat penyimpanan bantuan yang akan diberikan oleh Kementrian Sosial pada bulan September 2012. Bukan hanya itu. Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota
Medan juga menyediakan mobil pick-up yang akan mengantar bantuan ke lokasi terjadinya bencana alam banjir. Maka, apabila terjadi bencana alam banjir di Kota
Medan, Dinas Sosial Kota Medan akan segera turun untuk memberikan bantuan. Wawancara dengan Ibu Yeta, Kepala Seksi Pembinaan Daerah Kumuh dan
Penanggulangan Bencana Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan, tanggal 7 Agustus 2012
Untuk melancarkan pemberian bantuan tersebut kepada para korban banjir, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan melakukan pelatihan, baik
kepada para pegawai maupun kepada TAGANA Taruna Siaga Bencana agar
Universitas Sumatera Utara
pada akhirnya dapat tanggap bencana dan penyuluhan ke sekolah-sekolah agar anak-anak saat ini juga mampu memiliki pengetahuan dan mental yang tanggap
bencana. Untuk mendukung proses pelatihan tersebut, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja juga sedang merencanakan untuk membangun Kampung Siaga Bencana
KSB yang rencananya akan dibangun di Medan Utara dan Medan Labuhan. Wawancara dengan Bpk. Zailun, Kepala Bidang Pelayanan Sosial Dinas Sosial
dan Tenaga Kerja Kota Medan, tanggal 7 Agustus 2012
b. Pelayanan Kesehatan dam Obat-Obatan