Jadi A ≠
A
1
Berdasarkan Uji Duncan seperti hasil table 4.5. di atas, dapat disimpulkan bahwa tingkat kesukaan panelis terhadap rasa biskuit A
5, A
1
15, dan A
2
25 tidak ada yang sama. Dapat dilihat juga bahwa rasa biskuit A
5 lebih disukai daripada rasa biskuit A1 15 dan A2 25 karena rasa biskuit A
5 mempunyai penilaian yang paling tinggi yaitu 2,87.
4.4. Analisis Organoleptik Aroma Biskuit dengan Penambahan Tepung
Wortel dengan Berbagai Variasi
Hasil analisa organoleptik aroma biskuit dengan skala hedonik dapat dilihat pada tabel 4.6 di bawah ini:
Tabel 4.6. Hasil Analisa Organoleptik Aroma Biskuit dengan Penambahan Tepung Wortel
Aroma Penambahan Tepung Wortel
Kriteria Skor
5 15
25 Panelis
Skor Panelis
Skor Panelis
Skor
Suka 3
21 63
70,0 14
42 46,7
10 30
33,3 Kurang Suka
2 9
18 20,0
16 32
35,6 17
34 37,8
Tidak Suka 1
3 3
3,3
Total 30
81 90,0
30 74
82,3 30
67 74,4
Berdasarkan tabel 4.6 di atas, dapat dilihat dari total skor ketiga perlakuan dalam uji organoleptik terhadap aroma, biskuit dengan penambahan tepung wortel
5 memiliki total skor tertinggi yaitu 81 90,0 dengan kriteria kesukaan adalah suka, sedangkan yang memiliki skor terendah adalah biskuit dengan penambahan
tepung wortel 25 yaitu 67 74,4 dengan kriteria kesukaan adalah kurang suka. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar panelis menyukai aroma biskuit dengan
penambahan tepung wortel 5.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7. Hasil Analisa Sidik Ragam Terhadap Aroma Sumber
Keragaman db
JK KT
F Hitung
Ftabel Keterangan
0,05 Perlakuan
2 3,73
1,865 6,02
3,11 F
Hi
F
Tabel
Galat 87
26,57 0,31
Total 89
30,3
Keterangan: db : derajat bebas
JK : jumlah kuadrat KT : kuadrat total
Berdasarkan analisa sidik ragam seperti terlihat pada tabel 4.7 bahwa ada perbedaan hasil penilaian terhadap aroma biskuit dengan penambahan tepung wortel
5, 15 dan 25 dengan nilai Fhitung 6,02 ternyata lebih besar dari Ftabel 3,11. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan tepung wortel dengan berbagai variasi
memberi pengaruh yang berbeda nyata terhadap aroma biskuit yang dihasilkan. Oleh karena adanya perbedaan antara ketiga perlakuan tersebut biskuit dengan
penambahan tepung wortel 5, 15 dan 25, maka dilanjutkan dengan Uji Ganda Duncan dan didapatkan hasilnya seperti tabel di bawah ini :
Tabel 4.8. Hasil Uji Ganda Duncan Terhadap Aroma Perlakuan
A
2
A A
1
Rata-rata A
– A
2
= 2,47 – 2,2 = 0,3 0,28 A
1
– A
2
= 2,7 – 2,2 = 0,5 0,295 A
1
– A = 2,7 – 2,47 = 0,2 0,28
2,2 2,47 2,7 Jadi A
≠ A
2
Jadi A
1
≠ A
2
Jadi A
1
= A
Berdasarkan Uji Duncan seperti hasil tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa tingkat kesukaan panelis terhadap aroma biskuit A
5 tidak sama dengan aroma biskuit A
2
25, berbeda dengan kedua biskuit yang lain. Hal ini menunjukkan
Universitas Sumatera Utara
bahwa rasa biskuit A
2
25 kurang disukai dibandingkan dengan rasa biskuit A 5 dan biskuit A
1
15.
4.5. Analisis Organoleptik Warna Biskuit dengan Penambahan Tepung Wortel dengan Berbagai Variasi