BAB V PEMBAHASAN
5.1. Karakteristik Tepung Wortel yang Dihasilkan
Tepung wortel yang dihasilkan memiliki karakteristik yang berbeda dengan tepung terigu. Dalam hal warna, tepung wortel berwarna orange kecoklatan,
sedangkan warna tepung terigu berwarna putih bersih. Demikian juga dalam hal aroma, tepung wortel memiliki aroma yang khas yaitu aroma wortel.
5.2. Deskripsi Biskuit dengan Penambahan tepung Wortel
Dari penelitian yang telah dilakukan dihasilkan biskuit dengan kandungan zat gizi yang berbeda dari ketiga perlakuan dimana kandungan vitamin A yang paling
tinggi yaitu pada penambahan tepung wortel 25 sebesar 942,7 RE, pada penambahan tepung wortel 15 sebesar 925,9 RE dan pada penambahan tepung
wortel 5 sebesar 909,2 RE. Energi yang paling tinggi terdapat pada penambahan tepung wartel 5 dan 15 yaitu sebesar 498,6 kkal, sedangkan pada penambahan
tepung wartel 25 jumlah energinya sebesar 469,1 kkal, terjadi penurunan energi sebesar 29,5 kkal dari jumlah energi yang dihasilkan pada penambahan tepung 5
dan 15. Kandungan karbohidrat yang paling tinggi terdapat pada penambahan tepung wortel 5 yaitu sebesar 69,6 gr, sedangkan pada penambahan tepung wartel
Universitas Sumatera Utara
15 sebesar 66,2 gr dan pada penambahan tepung wartel 25 sebesar 62,7 gr. Kandungan protein yang paling tinggi terdapat pada penambahan tepung wartel 5
yaitu sebesar 7,15 gr, sedangkan pada penambahan tepung wartel 15 sebesar 7,11 gr dan pada penambahan tepung wartel 25 sebesar 7,04 gr. Kandungan lemak pada
setiap variasi penambahan tepung wortel hasilnya sama yaitu 2,5 gr. Kandungan serat yang paling tinggi terdapat pada penambahan tepung wartel 25 yaitu sebesar 10,1
gr, sedangkan pada penambahan tepung wartel 15 sebesar 8,8 gr dan pada penambahan tepung wartel 5 sebesar 7,5 gr.
Karakteristik biskuit dengan penambahan tepung wortel 5 perbandingan antara tepung terigu 95 dan tepung wortel 5 berwarna kuning, beraroma khas
biskuit, rasanya khas biskuit, dan teksturnya renyah. Biskuit dengan penambahan tepung wortel 15 perbandingan antara tepung terigu 85 dan tepung wortel 15
berwarna kuning, beraroma wortel, sedikit terasa khas wortel dan teksturnya renyah. Biskuit dengan penambahan tepung wortel 25 perbandingan antara tepung terigu
75 dan tepung wortel 25 berwarna cokelat, beraroma khas wortel, rasanya didominasi oleh rasa khas wortel sehingga menyebabkan adanya bau khas wortel
pada biskuit, dan memiliki tekstur yang agak keras dan kasar.
Pada penelitian ini, rasa pada biskuit juga dipengaruhi terutama oleh margarin dan dengan peningkatan persentase tepung wortel yang digunakan. Aroma pada
biskuit juga tidak hanya di tentukan oleh satu komponen saja, tetapi juga oleh bebarapa komponen yang menimbulkan bau khas. Warna pada biskuit juga
dipengaruhi oleh waktu pemanggangan, semakin lama waktu pemanggangan biskuit
Universitas Sumatera Utara
yang dihasilkan akan semakin coklat karena terjadi reaksi pencoklatan non enzimatis. Selain itu penggunaan bahan tambahan masih memerlukan penggunaan tepung
maizena sebagai bahan perekat dan meningkatkan kerenyahan biskuit.
5.3. Daya Terima Terhadap Rasa Biskuit dengan Berbagai Variasi