Gambaran Umum Kabupaten Nias Barat

Sumber daya alam perikanan di Kabupaten Nias Utara sangat potensial untuk dikembangkan. Hasil produksi perikanan di wilayah ini cukup tinggi. Sebagian besar hasil perikanan diperoleh dari perikanan laut. Penghasil ikan laut terbesar adalah Kecamatan Tuhemberua menghasilkan ikan laut sebesar 3.653 ton, Kecamatan Sawo sebesar 2.303 ton dan Lahewa sebesar 1.897 ton. Sedangkan penghasil ikan air tawar adalah Kecamatan Sawo sebesar 43,50 ton, Namohalu Esiwa 29,39 ton dan Lahewa sebesar 23,39 ton data tahun 2011.

4.1.4. Gambaran Umum Kabupaten Nias Barat

Batas wilayah Kabupaten Nias Utara adalah sebagai berikut: - Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Tugala Laoyo, kabupaten Nias Utara - Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Lolowa’u Kabupaten Nias Selatan - Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Botomuzoi Kabupaten Nias - Sebelah barat berbatasan dengan Samudera Hindia Luas Kabupaten Nias Barat yaitu kurang lebih 544,09 km 2 . Jarak yang ditempuh untuk bisa sampai ke kabupaten ini adalah 60 km dari Kota Gunungsitoli. Kabupaten Nias barat merupakan salah satu kabupaten yang memiliki jumlah pulau terbanyak. Pulau-pulau yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Nias Barat antara lain: 1. Pulau Si’ite 2. Pulau Langu 3. Pulau Hinako Universitas Sumatera Utara 4. Pulau Bogi 5. Pulau Hamutala 6. Pulau Bawa 7. Pulau Imana 8. Pulau Heruanga 9. Pulau Asu 10. Pulau Fari’i 11. Pulau Lawandra Kabupaten Nias barat dibagi menjadi beberapa kecamatan dengan luas masing-masing sebagai berikut: Kecamatan Luas Wilayah km 2 Sirombu 118,79 Lahomi 88,39 Ulu moro’o 28,58 Lolofitu Moi 77,59 Mandrehe Utara 39,56 Mandrehe 77,59 Mandrehe Barat 61,29 Moro’o 52,30 Tabel 4.3. Luas Wilayah Kabupaten Nias Barat Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Kabupaten Nias Barat adalah 81461 orang, yang terdiri atas 38982 laki-laki dan 42479 perempuan. Dengan luas wilayah Kabupaten Nias Barat sekitar 544,09 kilo meter persegi yang didiami oleh 81461 orang maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk Nias Barat adalah sebanyak 150 orang per kilo meter persegi. Kecamatan yang paling tinggi tingkat kepadatan penduduknya adalah Kecamatan Ulu Moro’o yakni sebanyak 258 orang per kilo meter persegi sedangkan yang Universitas Sumatera Utara paling rendah adalah Kecamatan Sirombu yakni sebanyak 80 orang per kilo meter persegi. Sex ratio penduduk Kabupaten Nias Barat adalah sebesar 91, yang artinya jumlah penduduk perempuan 9 persen lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk laki-laki. Sex ratio terbesar terdapat di Kecamatan Mandrehe Barat yakni sebesar 96 dan yang terkecil terdapat di Lahomi yakni sebesar 88 yang berarti jumlah penduduk perempuan 12 persen lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk laki-laki. Seperti beberapa wilayah lainnya, Kabupaten Nias Barat juga memiliki potensi sumber daya alam yang sangat potensial. Yang paling menonjol dari Kabupaten Nias Barat yaitu potensi pertanian dan pariwisata. Sektor pertanian merupakan sektor andalan Kabupaten Nias Barat. Dari enam subsektor, jenis pertanian di bidang tanaman perkebunan merupakan sub sektor yang memberikan kontribusi PDRB yang paling tinggi. Perkebunan di Kabupaten Nias Barat tergolong sangat subur dan lahan yang tersedia juga tergolong cukup luas. Kondisi tersebut sangat mendukung berkembangnya perkebunan di wilayah Kabupaten Nias Barat. Masyarakat Kabupaten Nias Barat pada umumnya mengembangkan jenis tanaman perkebunan seperti karet, kelapa, kakao, pinang, kopi, cengkeh dan nilam. Kabupaten Nias Barat juga dikenal sebagai salah satu daerah penghasil perikanan yang potensial di wilayah Nias. selama tahun 2011, produksi ikan terbanyak berasal dari laut yaitu 5.999 ton meningkat dari tahun sebelumnya Universitas Sumatera Utara sebanyak 5.325 ton sedangkan produksi ikan air tawar sebesar 2,1 ton mengalami peningkatan juga dari tahun sebelumnya yaitu sebanyak 1,35 ton. Salah satu daya tarik Kabupaten Nias Barat yaitu banyaknya pulau-pulau kecil dengan pantai yang indah dan ombak yang cukup tinggi. Keadaan alam yang masih belum banyak tersentuh oleh aktivitas manusia mengakibatkan daerah ini masih sangat asri dan jauh dari keramaian. Hal ini yang membuat para turis asing tertarik dengan Kabupaten Nias Barat. Kebanyakan dari turis tersebut memilih menginap dalam waktu yang cukup lama, bahkan berbulan-bulan.

4.1.5. Gambaran Umum Kota Gunungsitoli

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Jumlah Petani Ikan dan Luas Areal Budidaya Perikanan Terhadap Jumlah Produksi Ikan Air Tawar Di Kab. Deli Serdang

3 46 82

ANALISIS PENGARUH PDRB, JUMLAH ANGKATAN KERJA DAN INVESTASI TERHADAP KESEMPATAN KERJA DI KABUPATEN JEMBER TAHUN 2004 - 2012

0 17 23

ANALISIS PENGARUH PDRB, PENDIDIKAN DAN PENGANGGURAN TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI KOTA SEMARANG

0 10 75

Analisis Pengaruh Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah, Jumlah Kantor Layanan, Inflasi, dan PDB terhadap Jumlah Deposito Mudharabah pada Bank Umum Syariah di Indonesia

1 9 123

ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB), PENGANGGURAN, JUMLAH PENDUDUK DAN PENDIDIKAN TERHADAP KEMISKINAN (Studi Kasus Kabupaten/ Kota Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2007-2013)

0 8 119

ANALISIS DATA PANEL PENGARUH INVESTASI, BELANJA DAERAH DAN UNIT USAHA TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI WILAYAH EKS- Analisis Data Panel Pengaruh Investasi, Belanja Daerah Dan Unit Usaha Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Di Wilayah Eks Karesidenan Suraka

0 3 17

ANALISIS PENGARUH KREDIT TERHADAP JUMLAH INDUSTRI KECIL, JUMLAH TENAGA KERJA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DI SURABAYA.

0 0 84

Analisis Pengaruh Jumlah Armada, Jumlah Nelayan, PDRB, Dan Investasi Terhadap Produksi Perikanan Di Wilayah Nias (Analisis Data Panel)

0 0 12

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Analisis Pengaruh Jumlah Armada, Jumlah Nelayan, PDRB, Dan Investasi Terhadap Produksi Perikanan Di Wilayah Nias (Analisis Data Panel)

0 0 7

Analisis Pengaruh Jumlah Armada, Jumlah Nelayan, PDRB, Dan Investasi Terhadap Produksi Perikanan Di Wilayah Nias (Analisis Data Panel)

0 0 13