Lanjutan DKA dan DA

  Reaktivitas kulit segera tipe I pada pengujian kulit  Kadar IgE serum yang meningkat  Usia onset dini  Kecenderungan untuk infeksi kulit dan defisiensi imunitas diperantarai sel Kecenderungan untuk dermatitis tangan dan kaki non spesifik Tabel 

1.1 Lanjutan

 Eksema puting susu  Keilitis  Konjungtivitis rekuren  Lipatan kulit infraorbital Dennie-Morgan  Keratokonus  Katarak subkapsular anterior  Cincin mata “shiner”, penggelapan periokular kulit  Pucat atau eritema wajah  Pitiriasis alba  Lipatan kulit pada bagian anterior kerongkongan  Pruritus yang diinduksi oleh keringat  Intoleransi terhadap wol dan pelarut lemak  Peningkatan perifolikular  Intoleransi terhadap beberapa makanan  Perjalanan penyakit dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan emosional ∗ Dikutip sesuai aslinya dari kepustakaan nomor 29 Dermografisme putih

2.3. DKA dan DA

Beberapa penelitian telah membuktikan dengan jelas bahwa pasien DAmemilikirisiko lebih besar terkena DKI dibandingkan pasien nonatopi, namunrisiko terkena DKA masih kontroversi. 5,13,34 Sampai saat ini,dianggap pasien denganDAlebih kecil kemungkinannya untukmenderitaDKA. Universitas Sumatera Utara Beberapapenelititelah melaporkanadanya penurunanfrekuensisensitisasikontak di antara individu denganDA. 13 Konsep inididukung olehpenelitian yangmenunjukkan bahwa pasien denganDAtidakmudahdisensitisasi oleh aplikasiberulangdinitrochlorobenzenetetapimudah disensitisasi sewaktuDAmembaik. 36,37 Penelitian yang lebih barumenunjukkanbahwa frekuensiDKAatausensitisasikontak terhadap alergenumumseperti nikel, kobalt, thimerosal, dan fragrance mixterjadi samaseringnyaantara pasiendenganDAdanpopulasi umum dimana tingkatfrekuensi sampai 40.Sebuahpenelitian laintelahmelaporkan tingkatsensitisasiyang secara signifikan lebih tinggipada subjekatopisebesar 65,0 biladibandingkandenganyang terlihat padasubjeknonatopi. Banyak peneliti sekarang telah menemukan bahwa frekuensi alergi kontak pada pasien dengan DA adalah sebanding dengan non atopi baik populasi dewasa maupunanak. 36 13,36 Selain itu, penelitian telah menunjukkan bahwa individu atopi dan nonatopi memiliki reaksi imunologi yang sama dalam kejadian DKterhadap alergen tertentu. Setelah pengujian dengan nikel, pasien DA dan nonatopi memiliki peningkatan IL-2, IL-4, dan INF- γyang sama. Satu-satunya perbedaan dalam respon imun kedua kelompok yaitu ditemukan peningkatan IL- 10 pada yang nonatopisaja. Studi 13 pediatrikbaru-baru inimenunjukkan bahwaDKAdansensitisasi kontakterhadap alergensetidaknyasama seringnya pada anak-anakatopisepertipada anak-anakyang sehat.Luas dan keparahan, durasi penyakitDApada anak- Universitas Sumatera Utara anakditemukanberkorelasi denganprevalensisensitisasi kontakyang selanjutnya menekankankaitan antaraDAdanDKA. 36 Universitas Sumatera Utara

2.4. Kerangka Teori