Menurut Jacker 2005 penyebab stres dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, faktor eksternal terdiri dari lingkungan dan sosial, sedangkan faktor
internal terdiri dari keturunan, kepribadian, sistem kepercayaan dan pengalaman. Hasil penelitian sebelumnya yang dikemukakan oleh Febriani 2009 juga
mengatakan bahwa semakin banyak jumlah pasien yang dirawat dan semakin beragamnya penyakit serta tingkat kebutuhan juga bisa memicu terjadinya stres.
Sesuai dengan hasil survey Persatuan Perawat Nasional Indonesia PPNI tahun 2006 dalam Febrianti 2009 yang melaporkan bahwa sekitar setengah
50,9 perawat Indonesia yang bekerja di empat provinsi mengalami stres kerja, dengan keluhan yang sering dialami pusing,lelah ,tidak bisa beristirahat karena
adanya tuntutan beban kerja yang tinggi , dibutuhkan keterampilan khusus dlam menggunakan alat kesehatan , serta kondisi mental dalam menghadapi kondisi
jiwa yang terancam .
5.2 Prestasi Kerja
Berdasarkan hasil penelitian mayoritas perawat yang bekerja di ruang IGD Dan ruang ICU Rumah Sakit Vita Insani Pematangsiantar prestasi kerja dalam
kategori cukup dalam melaksanakan asuhan keperawatan sebanyak 9 orang perawat 37,5. Prestasi kerja pelaksana pada kategori cukup pada penelitian ini
dikategorikan dari kemampuan yang dimiliki oleh tenaga perawat pelaksana dalam melaksanakan tindakan asuhan keperawatan pasien yang terkait dengan
perawat lebih banyak melakukan pengkajian pada klien dengan melengkapi format pengkajian, melakukan pengkajian melalui amnanesa dan observasi,
perawat lebih banyak merumuskan diagnosa keperawatan berdasarkan masalah,
Universitas Sumatera Utara
penyebab atau gejala , perawat membuat rencana perawatan pasien berdasarkan kondisi dan kebutuhan pasien, perawat mengkaji ulang dan merevisi pelaksanaan
tindakan keperawatan untuk mengatasi kondisi pasien dan perawat mengevaluasi kondisi pasien secara terus-menerus.
PPNI 2000 dikutip dari Nursalam,2008 yang mengatakan bahwa penilaian kualitas pelayanan keperawatan kepada pasien di dalam melaksanakan
asuhan keperawatan maka digunakan standar praktik keperawatanyang merupakan pedoman bagi perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan yang menjadi
standar instrumen dalam penelitian prestasi kerja perawat yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi.
5.3 Hubungan Stres Kerja dengan Prestasi Kerja Perawat
Berdasarkan hasil uji korelasi spearman yang dilakukandidapat hasil yang signifikan untuk terjadinya hubungan r= 0,712 yang berarti kuat dengan hasil p
= 0,024 sehingga ada hubungan yang signifikan antara stres kerja dengan prestasi kerja perawat pelaksana di IGD dan ICU Rumah Sakit Vita Insani
Pematangsiantar. Dari hasil tersebut, Stress dapat membantu atau merusak prestasi kerja
tergantung seberapa besar tingkat stress itu. Bila tidak ada stress, tantangan kerja juga tidak ada dan prestasi kerja cenderung menurun, sejalan dengan
meningkatnya stress, prestasi kerja cenderung naik karena stress kerja membantu perawat untuk mengarahkan segala sumber daya dalam memenuhi kebutuhan
kerja. Bila stress kerja terlalu besar maka prestasi kerja cenderung menurun karena
stress mengganggu
pelaksanaan pekerjaan.
Pekerja
Universitas Sumatera Utara
kehilangankemampuan untuk mengendalikannya, menjadi tidak mampu mengambil keputusan, dan perilakunya menjadi tidak menentu Gitosudarmo,
2000. Menurut asumsi peneliti hubungan stres kerja perawat dengan prestasi
kerja perawat seperti huruf U terbalik, seperti yang dikemukakan oleh Handoko,2001 bahwa Stress dapat membantu atau merusak prestasi kerja,
tergantung seberapa besar tingkat stress itu. Stres dapat mencapai titik stabil jika stres tersebut dapat dikendalikan sesuai kemampuan , sehingga dapat
meningkatkan prestasi kerja.
Universitas Sumatera Utara
53
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai hubungan stres kerja perawat dengan prestasi kerja pada perawat di Rumah Sakit Vita Insani
Pematang Siantar tahun 2016 dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Perawat di Ruang IGD dan ICU Rumah Sakit Vita Insani Pematangsiantar
mengalami tingkat stres kerja kategori stres sedang yaitu sebanyak 15 orang 62,5..
2. Perawat di Ruang IGD dan ICU Rumah Sakit Vita Insani Pematangsiantar memiliki tingkat prestasi kerja kategori prestasi cukup yaitu sebanyak 9
orang 37,5 . 3. Ada hubungan streskerja dengan prestasi kerja pada perawat di Rumah
Sakit Vita Insani P.Siantar yaitu r = 0,712 kuat dengan p = 0,024.
6.2 Saran