Pengujian Efek Kombinasi Antibakteri Identitas Tumbuhan

35 1 + 0,5 : 1xKHM Ekstrak Etanol Daun Titanus + 0,5xKHM Povidon Iodin 0,5 + 2 : 0,5xKHM Ekstrak Etanol Daun Titanus + 2xKHM Povidon Iodin 0,5 + 1 : 0,5xKHM Ekstrak Etanol Daun Titanus + 1xKHM Povidon Iodin 0,5 + 0,5: 0,5xKHM Ekstrak Etanol Daun Titanus + 0,5xKHM Povidon Iodin Pengujian aktivitas antibakteri kombinasi menggunakan nilai KHM sebagai parameter. Sebanyak 0,1 ml inokulum dimasukkan ke dalam cawan petri steril, kemudian dituangkan media nutrient agar na sebanyak 15 ml dengan suhu 45-50 C, lalu dihomogenkan dengan cara cawan digoyang di atas permukaan meja agar media dan suspensi bakteri tercampur rata dan dibiarkan memadat. Dibuat larutan uji ekstrak etanol daun titanus yang memiliki nilai KHM dan larutan uji povidon iodin yang juga memiliki nilai KHM kemudian dibuat larutan campuran sesuai variasi kombinasi sesuai metode checkerboard, pencadang kertas ditetesi 0,1 ml larutan uji selama ± 15 menit. Pencadang kertas yang telah ditetesi, diletakkan pada media yang telah memadat, kemudian didiamkan ± 15 menit, kemudian diinkubasi dalam inkubator pada suhu 35 ± 2 C selama 18 jam. Masing- masing cawan petri diukur diameter hambatnya di sekitar pencadang kertas menggunakan jangka sorong.

3.13 Pengujian Efek Kombinasi Antibakteri

Pengujian efek kombinasi dua antibakteri dilihat dari bentuk zona hambat yang dihasilkan ketika diletakkan berdekatan. Kombinasi diletakkan dengan perhitungan sebagai berikut: TT = DTekstrak etanol daun titanus+DTpovidon iodin 2 Keterangan : Universitas Sumatera Utara 36 DT EEDT : diameter zona hambat tunggal ekstrak etanol daun titanus. DT PI : diameter zona hambat tunggal povidon iodin. TT : hasil penjumlahan diameter zona hambat tunggal ekstrak etanol daun titanus dan povidon iodin. Jika diameter zona hambat kombinasi ekstrak etanol daun titanus dan povidon iodin lebih besar daripada diameter zona hambat secara tunggal maka dapat dikatakan kombinasi besifat sinergisme potensiasi Mulyantono dan Isman, 2008; Tan dan Rahardja, 2007. Pengujian kedua untuk melihat efek sinergisme dari kombinasi kedua antibakteri dapat juga dilakukan dengan cara Disk Diffusion Testing DDT dimana pengujian dilakukan menggunakan cakram, pengujian ini sama dengan metode test Kirby Bauer. Dibuat larutan uji ekstrak etanol daun titanus yang memiliki nilai KHM dan larutan uji povidon iodin yang juga memiliki nilai KHM. Disk atau cakram terlebih dahulu masing-masing ditetesi 0,1 ml larutan uji tunggal selama ± 15 menit kemudian keduanya ditempatkan pada jarak yang sama dengan jumlah dari jari-jari zona penghambatan agen antimikroba saat diuji secara terpisah atau tunggal, hal ini dilakukan pada semua variasi kombinasi sesuai metode checkerboard. Pencadang kertas yang diletakkan pada media yang telah memadat, kemudian didiamkan ± 15 menit, kemudian diinkubasi dalam inkubator pada suhu 35 ± 2 C selama 18 jam. BAB IV Universitas Sumatera Utara 37 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Identitas Tumbuhan

Hasil identifikasi tumbuhan yang dilakukan di Herbarium Medanense, Laboratorium Herbarium Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam FMIPA Universitas Sumatera Utara, menunjukkan bahwa tumbuhan yang diteliti adalah Leea aequata L. Hasil pemeriksaan identifikasi tumbuhan tersebut dapat dilihat pada Lampiran 1, halaman 56. 4.2 Hasil Karakteristik Simplisia 4.2.1 Pemeriksaan makroskopik