Efek Media Massa Televisi sebagai Media Massa

28 Universitas Sumatera Utara berikutnya atau dari angggota masyarakat ke kaum pendatang. Dengan cara ini mereka bertujuan untuk meningkatkan kesatuan masyarakat dengan cara memperluas dasar pengalaman umum mereka. Mereka membantu integrasi individu ke masyarakat baik dengan cara melanjutkan sosialisasi setelah pendidikan formal berakhir, atau dengan mengawalinya pada masa-masa pra sekolah. d. Hiburan Entertainment. Sebagian besar isi media mungkin dimaksudkan sebagai hiburan, bahkan di surat kabar sekalipun, mengingat banyaknya kolom, fitur, dan bagian selingan. Media hiburan dimaksudkan untuk memberi waktu istirahat dari masalah setip hari dan mengisi waktu luang Severin, 2007: 386-388.

2.1.3.2 Efek Media Massa

Komunikasi massa juga mempunyai pengaruh atau efek bagi khalayak atau pemirsanya. Efek komunikasi massa bisa dibagi menjadi beberapa bagian. Secara sederhana Keith R. Stamm dan John E. Bowes dalam Nurudin, 2007: 206 membagi dua bagian dasar, yaitu : a. Efek primer, meliputi terpaan, perhatian, dan pemahaman. Dengan perkembangan yang semakin pesat dari media elektronik salah satu contohnya televisi dewasa ini, pemahaman tidak hanya difokuskan pada media cetak, tetapi juga ke media elektronik. Artinya, pemahaman tidak lagi mengenai panjang pendeknya kalimat, model tulisan yang disajikan, tetapi berkait dengan suatu program acara teknik pengambilan gambar, suara, tulisan yang dipakai untuk memperjelas gambar, intonasi bicara, dan lain-lain. Jadi formula kemampuan “melihat” bergeser ke formula “kemampuan dengar dan lihat”. Jadi terpaan media massa yang mengenai khalayak menjadi salah satu bentuk efek primer. Akan lebih bagus lagi jika khalayak tersebut memperhatikan pesan-pesan media massa. b. Efek sekunder, meliputi perubahan tingkat kognitif perubahan pengetahuan dan sikap, dan perubahan perilaku menerima dan memilih. Menurut John R. Bittner dalam Nurudin, 2007: 211, bahwa Universitas Sumatera Utara 29 Universitas Sumatera Utara fokus utama efek sekunder adalah tidak hanya bagaimana media massa mempengaruhi khalayak, tetapi juga bagaimana khlayak mereaksi pesan-pesan media yang sampai pada dirinya Menurut Askurifai Baksin, pada prinsipnya penyelenggaraan siaran di stasiun televisi terbagi menjadi dua, yakni siaran karya artistik dan karya jurnalistik Baksin 2006:79. Siaran karya jurnalistik merupakan produksi acara televisi yang mengutamakan kecepatan penyampaian informasi, realitas atau peristiwa yang terjadi, misalnya berita aktual, berita nonaktual, dan penjelasan yang bersifat aktual atau sedang hangat-hangatnya yang tertuang dalam acara monolog, dialog, laporan ataupun siaran langsung. Sedangkan karya artistik merupakan produksi acara televisi yang menekankan aspek artistik dan estetika, sehingga unsur keindahan menjadi unggulan dan daya tarik acara seperti ini. Menurut Askurifai Baksin, terdapat unsur-unsur dominan yang menjadi ciri khas siaran televisi, yaitu Baksin, 2006:63-68 : a. Penampilan Penyaji Penyaji atau yang lebih dikenal dengan sebutan presenter atau pemandu acara adalah istilah Inggris untuk orang yang membawakan acara atau program televisi. Seorang presenter televisi biasanya juga seorang aktor, penyanyi, dan lainnya, tapi umumnya terkenal karena menjadi presenter program tertentu. RM Hartoko dalam Baksin 2006 menyebutkan beberapa prasayarat untuk menjadi presenter televisi yang baik, yaitu Baksin, 2006:157 : 1 Penampilan yang baik dan perlu didukung oleh watak dan pengalaman. 2 Kecerdasan pikiran yang meliputi pengetahuan umum dan daya ingatan yang kuat. 3 Keramahan yang tidak berlebihan sampai over friendly yang dapat menjengkelkan dan menjadi tidak wajar. 4 Jenis suara yang tepat dengan warna suara yang enak untuk didengar dan memiliki wibawa yang cukup mantap. 5 Penguasaan bahasa adalah kemampuan mengunakan bahasa formaldan informal yang mudah dipahami. Universitas Sumatera Utara 30 Universitas Sumatera Utara b. Narasumber Narasumber adalah orang yang menjadi sumber informasi atau yang mengetahui informasi tertentu. Menurut R. Fadli yang digolongkan kepada narasumber yang tidak sembarangan atau spesial adalah Fadli, 2001:131 : 1 Memiliki kapabilitas yang meliputi kemampuan dalam bidang akademis maupun pengalaman. 2 Memiliki kredibilitas yang merupakan kualitas, kapabilitas, atau kekuatan untuk menimbulkan kepercayaan. 3 Memiliki akseptabilitas yang meliputi latar belakang pribadi maupun profesi seorang narasumber yang sesuai dengan topik pembahasan. c. Materi Acara Faktor lain yang perlu diperhatikan dalam program terletak pada materi acara atau permasalahan. Dalam hal ini ada dua kategori untuk mengetahui sampai seberapa jauh permasalahan itu menarik, yaitu : 1 Permasalahan apa yang dibahas dalam diskusi tersebut, yaitu hal yang menjadi topik pembahasan dalam diskusi tersebut merupakan permasalahan yang penting bagi masyarakat. 2 Masalah itu merupakan masalah yang aktual atau yang sedang hangat di masyarakat. d. Waktu Tayang Faktor lain yang juga perlu diperhatikan dalam tayangan talk show adalah pemilihan waktu tayang. Pemilihan waktu tayang diperlukan agar segmentasi khalayak yang diharapkan dapat tercapai. Dalam pemilihan waktu tayangan juga perlu memperhatikan: 1 Frekuensi penayangan yang diperlukan untuk memudahkan penonton mengingat acara tersebut. 2 Durasi tayangan yaitu lamanya tayangan tersebut berlangsung. Hal ini perlu diperhatikan untuk menghindari penonton dari kebosanan. Universitas Sumatera Utara 31 Universitas Sumatera Utara Siaran televisi menjadi lebih komunikatif dalam menyampaikan pesan, dengan audio dan visual yang dimilikinya. Maka dari itu televisi sangat berguna dalam upaya pembentukan sikap, perilaku, dan perubahan pola pikir. Seperti halnya media massa lainnya, televisi pada pokoknya mempunyai tiga fungsi pokok Uchjana, 2002:24 yakni sebagai berikut: a. Fungsi Penerangan Televisi mendapat perhatian yang bersar dikalangan masyarakat karena dianggap sebagai media yang mampu menyiarkan informasi yang sangat memuaskan. b. Fungsi Pendidikan Sebagai media massa, televisi merupakan sarana yang ampuh untuk menyiarkan acara pendidikan kepada khalayak yang jumlahnya begitu banyak secara simultan dengan makna pendidikan, yaitu meningkatkan pengetahuan dan penalaran masyarakat. c. Fungsi Hiburan Sebagai media yang melayani kepentingan masyarakat luas, fungsi hiburan yang melekat pada televisi tampaknya lebih dominan dari fungsi lainnya. Sebagian besar dari alokasi waktu siaran televisi diisi oleh acara- acara hiburan, seperti lagu-lagu, film cerita, olahraga, dan sebagainya. Fungsi hiburan ini amat penting, karena ia menjadi salah satu kebutuhan manusia untuk mengisi waktu mereka dari aktivitas di luar rumah. Televisi kini menjelma menjadi salah satu tokoh utama dalam industri media massa. Televisi sendiri menjadi maju dikarenakan memiliki keunikan maupun kemampuan khusus dalam menyampaikan pesan. Dengan gambar dan suara disampaikan secara bersamaan, berita yang ditampilkan sangat aktual dan jangkauan siaran yang sangat luas yang dapat mencakup penonton yang sangat banya dalam waktu yang bersamaan membuat televisi kini menjadi pilihan nomor satu bagi masyarakat untuk menerima informasi.

2.1.4 Berita News

Dokumen yang terkait

Persepsi Mahasiswa Terhadap Tayangan “Stand Up Comedy”(Studi Deskriptif Persepsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya USU Terhadap Tayangan “Stand Up Comedy” di Metro TV)

14 154 130

Persepsi Masyarakat Kelurahan Mangga Perumnas Simalingkar Terhadap Televisi Lokal DELI TV (DTV) Medan (Studi Deskriptif Tentang Persepsi Masyarakat Kelurahan Mangga Perumnas Simalingkar Terhadap Televisi Lokal Deli TV (DTV) Medan)

5 51 141

Tayangan Stand Up Comedy Terhadap Persepsi Mahasiswa (Studi Deskriptif Kuantitatif Mengenai Tayangan Stand Up Comedy di Metro TV terhadap Persepsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)

1 12 84

MOTIF MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP TAYANGAN TALK SHOW DR.OZ INDONESIA DI MEDIA TV ( Studi Analisis Kuantitatif Deskriptif Tentang Motif Masyarakat Surabaya Terhadap Tayangan Talk show DR.OZ Indonesia di TRANS TV ).

0 0 86

PERSEPSI MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP “MAKNA RAMADHAN” DALAM TAYANGAN “YUK KITA SAHUR” DI TRANS TV (Studi Deskriptif Kualitatif Persepsi Masyarakat Surabaya Terhadap “Makna Ramadhan” Dalam Tayangan “Yuk Kita Sahur” Di Trans TV).

2 17 121

OPINI MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP TAYANGAN “YUK KEEP SMILE” DI TRANS TV(Studi Deskriptif Kuantitatif Opini Masyarakat Surabaya Terhadap Tayangan “Yuk Keep Smile” Di Trans TV).

2 3 90

analisis kasus kopi sianida

0 2 10

PERSEPSI MASYARAKAT KELURAHAN SIMPANG BARU KECAMATAN TAMPAN TERHADAP SENSOR DI TAYANGAN TELEVISI

0 0 12

OPINI MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP TAYANGAN “YUK KEEP SMILE” DI TRANS TV(Studi Deskriptif Kuantitatif Opini Masyarakat Surabaya Terhadap Tayangan “Yuk Keep Smile” Di Trans TV)

0 0 17

PERSEPSI MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP “MAKNA RAMADHAN” DALAM TAYANGAN “YUK KITA SAHUR” DI TRANS TV (Studi Deskriptif Kualitatif Persepsi Masyarakat Surabaya Terhadap “Makna Ramadhan” Dalam Tayangan “Yuk Kita Sahur” Di Trans TV)

0 2 23