Jumlah 28 orang
10 orang 7 orang
6 orang 4 orang
Data diperoleh dari hasil wawancara dengan informan. Dari hasil data diatas dapat kita lihat bahwa pendidikan meningkat setelah
dilakukannya penambangan kayu arang di desa Nagasaribu, hal ini sangat mempengaruhi perubahan terhadap dampak pendidikan. Untuk ke jenjang yang lebih
tinggi yakni ke perguruan tinggi, para penambang kayu arang ini juga sudah ada beberapa yang menyekolahkan anaknya sekalipun harus merantau ke luar Medan.
Jika pada musim-musim tertentu arang sangat mudah didapatkan terutama musim kemarau, hal ini sangat menolong mereka untuk menyekolahkan anak-anak mereka.
Tidak lagi seperti dulu, kini penambang kayu arang nelayan sudah menabung uangnya jika pada saat musim kemarau pendapatan arang sangat banyak. Ada yang
menabung di Bank, CU, dan ada juga yang membeli emas sebagai simpanannya. Kelak akan di jual apabila anaknya ingin masuk sekolah. Dengan gambaran ini
jelaslah bahwa penduduk di daerah ini dan sekitarnya sudah berpikiran maju.
3.4 Tingkat Pendapatan Masyarakat Nagasaribu
Ditinjau dari segi pendapatan keluarga, maka masyarakat Nagasaribu hampir semua digolongkan sebagai penambang namun tidak meninggalkan mata pencaharian
utama yaitu bertani. Maksudnya adalah seluruh pendapatan keluarga itu berasal dari hasil penambangan. Seluruh waktu mereka digunakan untuk bekerja sebagai
penambang, sebagian besar dari mereka tidak mempunyai pekerjaan lain, sehingga
Universitas Sumatera Utara
ketika cuaca buruk tiba, mereka hanya berdiam diri dirumah dan tidak mempunyai pekerjaan lain karena tidak memungkinkan menambang di hari hujan.karena
teknologi yang mereka gunakan tergolong sederhana, ketika musim badai atau ketika cuaca buruk tiba sebagian besar dari mereka tidak bisa menambang karena lokasi
penambangan akan menjadi basah padahal proses penambangan arang ini harus dilakukan pada saat hujan tidak turun .
Tidak semua penambang di Nagasaribu dikategorikan sebagai penambang penuh dimana pendapatan keluarga tersebut hanya berasal dari hasil penambangan
sepenuhnya. Selain sebagai penambang ada juga yang bekerja sambilan sebagai petani. Pertanian penambang tetap seperti: padi, palawija, dan peternakan yang
merupakan pelengkap pendapatan keluarga tersebut. Akan tetapi, hal ini hanya terdapat untuk beberapa orang saja.
Sumber pendapatan utama penduduk di daerah penelitian ini tidak terlepas dari pertanian namun masyarakat juga bekerja penambang kayu arang kerja
sampingan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga dan juga karena factor ekonomi. Pekerjaan sebagai penambang merupakan mata pencaharian penduduk
setelah bertani. Pendapatan penambang ini sangat kuat dipengaruhi oleh iklim. Faktor. Pada musim hujan biasanya pendapatan masyarakat agak menurun sedangkan
musim kemarau relatif banyak. Demikian juga pada saat musim kemarau pendapatan masyarakat melonjak tinggi karena pada saat musim ini lah kesempatan masyarakat
kerja dan bisa membakar kayu tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Tidak semua penambang memiliki alat yang baik seperti traktor dan tidak semua yang mampu menyewa alat berat tersebut untuk menggali kayu dari tanah
biasanya mereka yang menggunakan alat cangkul,linggis dan kapak adalah orang yang bekerja untuk mengurangi modal. Usia produktif untuk penambangan kayu
arang ini adalah rata rata dari usia 17-60 tahun. Karena menambang kayu arang ini sangat muda, yang paling sulitnya adalah menggali kayu dari dalam tanah gambut
tersebut sehingga semua keluarga yang berusia 17-60 an mampu melakukan pekerjaan ini.
Adapun hasil penambangan kayu arang selama satu minggu per keluarga pada tahun 2002 pada saat dilakukannya penambangan adalah
Dimana satu karung dikalikan dengan Rp 80,000 dan pendapatan tidak selamanya tetap bisa saja berubah perminggu terhadap masyarakat penambang.
Tabel 9
Universitas Sumatera Utara
No Nama
Arang yang diperoleh Jumlah
1 Bu Asta
20 karung Rp 1.600.000
2 Jaihot
21 karung Rp 1.680.000
3 Bu marni
19 karung Rp 1.520.000
4 Hartono
21 karung Rp 1.680.000
5 Kartika
20 karung Rp 1.600.000
Data diatas diperoleh dari hasil wawancara dari informan Dari table diatas dapat diketahui pedapatan penambang per keluarga pada
tahun 2002
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PEMASARAN KAYU ARANG DESA NAGASARIBU PADA TAHUN 1992-