UJI ASUMSI KLASIK a. Uji Multikolonieritas HASIL REGRESI LINIER BERGANDA Uji Signifikan Parsial Uji-T Harga barang itusendiri

LAMPIRAN 2 HASIL PENGOLAHAN DATA

1. UJI ASUMSI KLASIK a. Uji Multikolonieritas

Correlations Collinearity Statistics Zero-order Partial Part Tolerance VIF .091 -.111 -.099 .762 1.312 .446 .383 .368 .646 1.549 .008 .079 .070 .974 1.027 .273 .062 .055 .594 1.684

b. Uji Heterokedastisitas

Universitas Sumatera Utara

2. HASIL REGRESI LINIER BERGANDA

3. UJI HIPOTESIS a. Koefisien Determinasi

b. Uji T

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 1.529 .646 2.367 .020 Tingkat Umur -.084 .078 -.113 -1.087 .280 Tingkat Pendapatan .184 .045 .458 4.046 .000 Tingkat Pendidikan .101 .130 .071 .771 .443 Jumlah Tanggungan .038 .063 .071 .602 .549 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 1.529 .646 2.367 .020 Tingkat Umur -.084 .078 -.113 -1.087 .280 Tingkat Pendapatan .184 .045 .458 4.046 .000 Tingkat Pendidikan .101 .130 .071 .771 .443 Jumlah Tanggungan .038 .063 .071 .602 .549 a. Dependent Variable: Willings To Pay Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics Durbin- Watson R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .462 a .214 .181 .66073 .214 6.458 4 95 .000 1.326 a. Predictors: Constant, Jumlah Tanggungan, Tingkat Pendidikan, Tingkat Umur, Tingkat Pendapatan b. Dependent Variable: Willings To Pay Universitas Sumatera Utara

c. Uji F

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 11.277 4 2.819 6.458 .000 b Residual 41.473 95 .437 Total 52.750 99 Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA Buku: Ariefianto, Moch Doddy.2012. Ekonometrika esensi dan apikasi dengan menggunakan eviews. Jakarta. Penerbit Erlangga. Bilas, Richard A. 1993. Teori Mikro Ekonomi. Jakarta. PT. Gelora Aksara Pratama Damodar, Gujarati.1995. Ekonometrika Dasar.Jakarta: Penerbit Erlangga.AlihBahasa Ak. SumarnoZain McEachren, William A .2001. Ekonomi Mikro Pendekatan Kontemporer diterjemahkan oleh: Sigit Triandaru.S.E. Jakarta.PT. SalembaEmpat. Nasution, Syahrir Hakim,dkk.2012.Teori Ekonomi Mikro.Medan.USU Press. Nicholson, Walter. 2002. Mikroekonomi Intermediate dan Aplikasinya, edisi kedelapan. Jakarta. Penerbit Salemba Empat. Pindyck, Robert S dan Daniel L. Rubinfeld.2005. Mikroekonomi, edisi keenam. Jakarta. PT.Indeks. Ruslan, Rosady.2008. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta. Penerbit RajaGrafindo Persada. Salvatore, Dominick.2005. Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Gobal edisi kelima. Jakarta. Penerbit Salemba Empat. Samuelson dan Nordhaus.2003.Ilmu Mikroekonomi edisi 17.Jakarta.PT Media Global Edukasi. Sinulingga, Sukaria.2011. Metode Peneitian, edisi 1.USU Press. Medan. Situmorang, Syafrizal dan Muslich Lufti, 2012. Analisis Data: Untuk Riset Manajemen dan Bisnis, USU Press, Medan. Supranto, J .2004.Ekonometri Buku Kedua,edisi revisi. Jakarta: Penerbit GhaliaIndonesia . Universitas Sumatera Utara Jurnal dan Internet: Arifah. 2008. Analis Willingness ti pay petani terhadap peningkatan pelayanan irigasi. Skripsi. Program studi Ekonomi pertanian dan sumber daya. Fakultas Pertanian. Institute pertanian Bogor Haromain, Iman.2010. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Daging Sapi di Indonesia pada Tahun 2000-2009. Program Studi Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta Kusuma. 2006. Analis Ekonomi pengelolaan sumber daya Air dan kebijakan tarif Air PDAM Kota Medan. Skripsi . program studi Ekonomi pertanian sumberdaya. Fakultas Pertanian. Institut pertanian Bogor. Simanjuntak. Gusty Elfa. 2009. AnalisisWillingnes to pay masyarakat terhadap peningkatan pelayanan system penyediaan air bersih dengan WSLIC Water Sanitation for Low Income Community Studi Kasus Desa Situdaun, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor www.bps.go.id Labuhanbatu selatan dalam angka tahun 2015 Universitas Sumatera Utara 47

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini berjenis survei, dimana penelitian itu objek utamanya adalah masyarakat setempat yang memberikan jawaban pada kuesioner yang disediakan oleh peneliti. 3.2Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sungai Kanan, Kabupaten Labuhan Batu Selatan. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2016 sampai dengan September 2016. 3.3Jenis dan Sumber Data • Data primer adalah yang diperoleh dari metode analisi deskriptif. Data yang dikumpulkan langsung dari lapangan hasil survei melalui kuisioner. • Data sekunder adalah yang diperoleh dari studi kepustakaan, buku literatur, internet, serta bacaan lainnya yang berhubungan dengan penelitian. 3.4Teknik Pengumpulan Data Observasi yaitu dengan melakukan pengamatan langsung terhadap obyek yang akan diteliti. • Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data dan informasi dengan mewawancari konsumen atau masyarakat. Universitas Sumatera Utara 46 • Kuisioner daftar pertanyaan adalah salah satu teknik pengumpulan data dan informasi dengan menyebarkan angket kepada responden yang dijadikan sampel penelitian. • Studi kepustakaan adalah mengumpulkan data dan informasi melalui berbagai literatur yang relevan atau berhubungan dengan permasalahan yang ada di dalam penulisan skripsi ini, dapat diperoleh dari buku- buku, internet dan lain-lain.

3.5 Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian Nawawi, 2003:141. Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah masyarakat yang bermukim di Kecamatan Sungai Kanan, Kabupaten Labuhan Batu Selatan. Dimana populasi yang menjadi target adalah populasi rumah tangga. Sampel adalah suatu himpunan bagian subset dari unit populasi. Sampel dalam penelitian ini menggunakan judgment sampling, yaitu salah satu jenis purposive sampling selain quota sampling dimana peneliti memilih sampelberdasarkan penelitian terhadap beberapa karakteristik anggota sampel yang disesuaikan dengan maksud peneliti Kuncoro, 2009. Adapun karakteristik sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini, yaitu : 1. Responden berada dalam usia dewasa 2. Responden berdomisili di Kecamatan Panyabungan 3. Responden mampu memahami pertanyaan-pertanyaan didalam kuisioner dengan baik 4. Tidak ada responden dalam rumah tangga yang sama Universitas Sumatera Utara 47 Jumlah sampel di dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan RumusSlovin dengan persamaan : n = N N d 2 + 1 Dimana : n = Jumlah populasi N = Populasi d = Tingkat kesalahan Jadi, apabila penelitian ini diharapkan memberikan hasil yang berbeda pada tingkat kepercayaan 90 d=0,1, maka jumlah sampel yang diambil ialah : n = 11627 1+11627 0.1 2 = 100 responden Dalam penelitian ini pemakaian sampel penelitian digunakan sebanyak 100 orang. Dengan menggunakan sampel random sampling yang artinya cara penarikan sampel anggota dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada.

3.6 Metode Analisis

Penelitian ini menganalisis data yang diperoleh secara kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif yang diperoleh digunakan untuk mengetahui model Metode yang dipilih dalam penelitian ini adalah metode referendum tertutup dichotomus choice, metode ini dipilih karena menurut beberapa penelitian metode ini lebih mudah dipahami maksud dan tujuannya penelitiannya. Metode ini memudahkan pengklasifikasian responden yang memiliki kecenderungan untuk membayar harga daging sapi menjelang lebaran sehingga kemungkinan menjawab “Ya” untuk setiap nilai yang diberikan estimasi. Universitas Sumatera Utara 48

3.6.1 Metode Analisis Deskriptif

Menurut Sinulingga 2011:241, menyatakan definisi metode deskriptif ialah suatu teknik analisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan situasi objek penelitian apa adanya tanpa bermaksud mengambil kesimpulan tertentu berdasarkan semua data yang telah terkumpul.

3.6.2 Analisis Linear Berganda

Analisis berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen X yang terdiri dari umur X 1 , tingkat pendapatan X 2 ,tingkat pendidikan X 3 , dan jumlah tanggungan X 4 terhadap variabel dependen Y yaitu willengnes to pay permintaan daging sapi menjelang lebaran. Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah : Y’ = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + e Keterangan: Y’ = willengnes to pay permintaan daging sapi menjelang lebaran a = Intercept b 1 = Koefisien regresi umur X 1 = Umur b 2 =Koefisien regresi pendapatan X 2 = Tingkat pendapatan b 3 =Koefisien regresi pendidikan X 3 = Pendidikan B 4 =Koefisien regresi jumlah tanggungan X 4 = jumlah tanggungan e =standard error

3.6.3 Pengujian Hipotesis

Uji SerentakSimultan Uji F Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak, digunakan statistik F uji F. Jika F hitung F tabel , maka H o diterima atau H a ditolak, sedamgkan F hitung F tabel , maka H o ditolak dan H a diterima. Jika tingkat signifikan dibawah 0,005 maka H o ditolak dan H a diterima. Model hipotesis yang digunakan dalam uji F hitung ini adalah: Universitas Sumatera Utara 49 Nilai F hitung dapat diperoleh dangan menggunakan software SPSS. Selanjutnya nilai F hitung akan dibandingkan dengan F tabel dengan tingkat kesalahan α=5 dan derajat kebebasan df = n-k, k-1. Kriteria pengambilan keputusannya adalah: H diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 H ditolak jika F hitung F tabel pada α = 5 Uji Parsial Uji-t Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistik t uji-t.Jika t hitung t tabel , maka H diterima atau H a ditolak, sedangkan jika t hitung t tabel, maka H ditolak atau H a diterima. Jika tingkat signifikan dibawah 0,05 maka H ditolak dan H a diterima. Uji-t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh antara variabel X dan Y, apakah umur X 1 , tingkat pendapatan X 2 ,tingkat pendidikan X 3 , dan jumlah tanggungan X 4 terhadap variabel willengnes to pay Y secara terpisah atau parsial. Variabel independen dikatakan berpengaruh terhadap variabel dependen dapat dilihat dari probabilitas variabel independen dibandingkan dengan tingkat kesalahannya α. Jika probabilitas variabel independen lebih besar dari tingkat kesalahannya α maka variabel independen tidak berpengaruh, tetapi jika probabilitas variabel independen lebih kecil dari tingkat kesalahannya α maka variabel independen tersebut berpengaruh terhadap variabel dependen. Model pengujiannya adalah: H o : b i = 0 Artinya variabel independen yaitu berupa umur X 1 , tingkat pendapatan X 2 ,tingkat pendidikan X 3 , dan jumlah tanggungan X 4 secara parsial tidak berpengaruh positif terhadap willengnes to pay Y. H o : b i ≠ 0 Universitas Sumatera Utara 50 Artinya variabel independen yaitu berupa umur X 1 , tingkat pendapatan X 2 ,tingkat pendidikan X 3 , dan jumlah tanggungan X 4 secara parsial berpengaruh positif terhadap willengnes to pay Y. Kriteria pengambilan keputusan : H o diterima jika t hitung t tabel pada a=5 H o ditolak jika t hitung t tabel pada a=5

3.6.4 Koefisien Determinan R

2 Koefisien determinan R 2 pada intinya mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen.Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai dengan satu 0R 2 1.Jika R 2 semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independen X adalah besar terhadap variabel dependen Y.Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independen yang diteliti terhadap variabel dependen. Sebaliknya, jika R 2 semakin mengecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independen Xterhadap variabel dependen Y semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independen yang diteliti terhadap variabel dependen. Universitas Sumatera Utara

3.7 Analisis Karakteristik Demografi Masyarakat yang Membeli Daging

Sapi di Kecamatan Sungai Kanan Kabupaten Labusel WTP digunakan untuk melihat tingkat kemampuan masyarakat membayar pada berbagai tingkat harga daging sapi yang berlaku di pasaran menjelang lebaran. Penelitian ini akan terfokus pada besarnya nilai Willingness to Pay masyarakat untuk mengetahui besarnya nilai yang bersedia dibayar oleh masyarakat untuk membeli daging sapi menjelang lebaran. Nilai WTP ini digunakan sebagai pendekatan ekonomi dari faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan daging sapi. Nilai Willingness to Pay ini juga digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil kebijakan dalam mengantisipasi permintaan harga daging sapi menjelang lebaran.

3.8 Analisis Besarnya Nilai Willingnes to Pay Masyarakat Terhadap

Permintaan Daging Sapi Menjelang Lebaran Secara statistik mencari nilai rata-rata dari contoh atau sampel dengan menggunakan rumus Walpoele, 1997 : X = ∑ i n = 1xi n Keterangan : X = Nilai tengah contoh x i = Nilai sampel atau contoh ke i n = Banyak sampel atau contoh Universitas Sumatera Utara

3.9 Analisis Umur, Tingkat Pendapatan, Tingkat Pendidikan, dan Jumlah

Tanggungan Mempengaruhi Permintaan Masyarakat Terhadap Daging Sapi Persamaan regresi linier berganda yang digunakan untuk mengestimasi yang telah disebutkan adalah : WTP = β o + β 1 Ui + β 2 PDPTNi + β 3 PDDKNi + β 4 JTGi Keterangan : WTP = Rata-rata Willingness to pay rumah tangga membeli daging sapi Menjelang lebaran Rpbulan Β = Konstanta Β 1, β 2,... β 5 = Koefisien Regresi U = Umur Responden tahun PDPTN = Tingkat pendapatan responden rupiah PDDKN = Tingkat pendidikan responden JTG = Jumlah tanggungan Pengujian hipotesis regresi berganda dari hasil print out komputer dpat dilakukan dengan cara : 1. Dengan melihat T hitung atau F hitung dan dibandingkan dengan nilai T dan nilai F. Jika T hitung atau F hitung lebih besar daripada T tabel atau F tabel maka keputusannya adalah menolak hipotesis nol H , sebaliknya jika T hitung atau F hitung lebih kecil Universitas Sumatera Utara daripada T tabel atau F tabel maka keputusannya adalah menerima hipotesis nol H . 2. Dengan menggunakan signifikan nilai-P lebih kecil daripada taraf signifikan yang disyaratkan maka H ditolak dan jika nilai-P lebih besar daripada taraf signifikasi yang disyaratkan maka H diterima Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Daerah Penelitian

Secara geografis Kabupaten Labuhanbatu Selatan berada pada 1°26’0’’- 2°12’55” LU, 99°40’0’’–100°26’00’’ BT, dengan ketinggian 0-700 m di atas permukaan laut. Kabupaten Labuhanbatu selatan menempati area seluas 3116,00 Ha yang terdiri dari 5 Kecamatan, yang terdiri dari 52 desa, 2 kelurahan, 25 lingkungan, dan 422 dusun. Kecamatan yang ada di labuhanbatu selatan: 1. Kota Pinang 2. Kampung Rakyat 3. Torgamba 4. Sei Kanan 5. Silangkitang Wilayah kabupaten labuhanbatu selatan berbatasan dengan:  Sebelah utara berbatasan dengan kabupaten Labuhanbatu  Sebelah selatan berbatasan dengan kabupaten Padang Lawas  Sebelah barat berbatasan dengan kabupaten Padang Lawas utara  Sebelah timur berbatasan dengan provinsi Riau. Universitas Sumatera Utara

4.2 Kecamatan Sungai Kanan

Kecamatan Sungai Kanan merupakan salah satu dari lima kecamatan yang berada di Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Kecamatan yang memiliki luas wilayah 484,35 km 2 ini berbatasan dengan Kecamatan Kotapinang dan Silangkitang di sebelah utara, dan Kabupaten Padang Lawas Utara di sebelah timur, selatan, dan barat. Kecamatan Sungai Kanan terdiri dari 9 desa kelurahan. Dari seluruh desa tersebut, Kelurahan Langga Payung merupakan desa terluas mencapai 69,35 km 2 sedangkan Desa Hajoran dan Desa Ujung Gading merupakan desa dengan luas wilayah terkecil yaitu masing-masing sekitar 40,00 km 2 . Kecamatan Sungai Kanan berada di ketinggian 100-500 m di atas permukaan laut DPL, dengan luas wilayah menurut jenis penggunaannya antara lain untuk tanah sawah sekitar 444 ha, tanah kering sekitar 44.301 ha, bangunan pekarangan sekitar 2.851 ha, dan untuk lainnya sekitar 839 ha. Kecamatan Sungai Kanan dengan ibukota kecamatannya adalah Langga Payung, berjarak 31 km ke ibukota Kabupaten Labuhanbatu Selatan Kotapinang.

4.3 Peternakan di Kecamatan Sungai Kanan

Di bidang peternakan, kebanyakan penduduk memilih beternak kambing untuk jenis ternak besar. Hal itu terlihat dari jumlah kambing yang cukup besar dibanding ternak lain seperti sapi, kerbau, dan babi yaitu 970 ekor Kambing. Penduduk Sungai Kanan juga banyak yang memilih beternak unggas, terlihat dari jumlah ungags ayam yang besar. Total jumlah unggas di kecamatan ini adalah 85.300 ekor. Sebagian besar penduduk lebih memilih unggas mengingat modal untuk Universitas Sumatera Utara jenis ternak ini tidak terlalu besar, mudah perawatan, serta mudah dijual.Seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.1 Jumlah Ternak di Kec. Sungai Kanan berdasarkan Jenisnya Tahun 2015 Jenis Ternak Jumlah Ekor Sapi 803 Kerbau 9 Kambing 970 Babi 36 Ayam 103.500 Itik 976 Unggas Lainnya 571 Sumber: Kecamatan Sungai Kanan Dalam Angka Tahun 2016 4.4 Karakteristik Responden

4.4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil penelitian 100 responden yang menjadi sampel penelitian di Kecamatan Sungai Kanan Kabupaten Labuhanbatu Selatan, maka diperoleh data tentang jenis kelamin responden yang dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin Jumlah orang Persentase 1. Laki – laki 25 25 2. Perempuan 75 75 Total 100 100,00 Berdasarkan data pada tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini memiliki jenis kelamin perempuan yakni sebanyak 75 orang, sedangkan yang paling kecil yaitu berjenis kelamin laki-laki yakni sebanyak 25 orang. Universitas Sumatera Utara

4.4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Berdasarkan hasil penelitian 100 responden yang menjadi sampel penelitian di Kecamatan Sungai Kanan Kabupaten Labuhanbatu Selatan, maka diperoleh data tentang umur responden yang dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Umur No. Umur tahun Jumlah orang Persentase 1. 21-30 5 5 2. 31-40 30 30 3. 41-50 40 40 4. 51-60 18 18 5. 61-70 7 7 Total 100 100,00 Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini memiliki tingkatan umur antara 21 – 30 tahun yaitu sebanyak 5 orang yang merupakan paling kecil, sedangkan pada tingkat umur31-40 tahun yaitu sebanyak 30 orang. Selebihnya pada tingkat umur 41-50 tahun sebanyak 40 orang adalah jumlah yang paling banyak, tingkatan umur51 – 60 tahun sebanyak 18 orang, dan tingkatan umur61-70 tahun sebanyak 7 orang.

4.4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Berdasarkan hasil penelitian 100 responden yang menjadi sampel penelitian di Kecamatan Sungai Kanan Kabupaten Labuhanbatu Selatan, maka diperoleh data tentang pendidikan responden yang dapat dilihat pada tabel berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan No. Pendidikan Jumlah orang Persentase 1. Tidak Sekolah 7 7 2. SD 30 30 3. SMP 18 18 4. SMA 40 40 5. PT 5 5 Total 100 100,00 Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini yang tidak sekolah yaitu sebanyak 7 orang, pada tingkat pendidikan SD sebanyak 30 orang. Pada tingkat pendidikan SMP sebanyak 18 orang, Pada tingkat pendidikan SMA sebanyak 40 orang adalah jumlah yang paling besar, sedangkan tingkat pendidikan PT sebanyak 5 orang adalah jumlah terkecil.

4.4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Berdasarkan hasil penelitian 100 responden yang menjadi sampel penelitian di Kecamatan Sungai Kanan kabupaten Labuhanbatu Selatan, maka diperoleh data tentang pekerjaan responden yang dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.5 Distribusi Responden BerdasarkanPekerjaan No. Pekerjaan Jumlah orang Persentase 1. PNS 5 5 2. WIRASWASTA 18 18 3. PEGAWAI BUMN 7 7 4 GURU 15 15 5 PEGAWAI SWASTA 10 10 6 IRT 45 45 Total 100 100 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa sebagian besar responden adalah ibu rumah tangga sebanyak 45 orang sedangkan responden terkecil adalah PNS sebanyak 5 orang.

4.4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan

Berdasarkan hasil penelitian 100 responden yang menjadi sampel penelitian di Kecamatan Sungai Kanan Kabupaten Labuhanbatu Selatan, maka diperoleh data tentang jumlah tanggungan responden yang dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan No. Jumlah Tanggungan orang Jumlah orang Persentase 1. 1 7 7 2. 2 15 15 3. 3 23 23 4. 4 40 40 5. 5 15 15 Total 100 100,00 Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini yang memiliki jumlah tanggungan 4 orang sebanyak 40 responden, sedangkan yang terkecil adalah dengan jumlah tanggungan 1 orang sebanyak 7 responden.

4.4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Rata-Rata Pendapatan

Berdasarkan hasil penelitian 100 responden yang menjadi sampel penelitian di Kecamatan Sungai Kanan kabupaten Labuhanbatu Selatan, maka diperoleh data tentang pendapatan responden yang dapat dilihat pada tabel berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7 Distribusi Responden BerdasarkanPendapatan No. Pendapatan Jumlah orang Persentase 1. 500000-1500000 4 4 2. 1500000-2500000 8 8 3. 2500000-3500000 17 17 4 3500000-4500000 46 46 5 4500000-5500000 15 15 6 5500000 10 10 Total 100 100 Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa sebagian besar responden adalah yang memiliki tingkat pendapatan Rp 3.500.000- Rp 4.500.000 sebanyak 46 orang responden , sedangkan yang terkecil adalah responden yang memiliki tingkat pendidikan Rp 500.000-Rp 1.500.000 sebanyak 4 orang responden.

4.4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Rata-Rata Pengeluaran

Berdasarkan hasil penelitian 100 responden yang menjadi sampel penelitian di Kecamatan Sungai Kanan kabupaten Labuhanbatu Selatan, maka diperoleh data tentang pengeluaran responden yang dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.8 Distribusi Responden BerdasarkanPengeluaran No. Pengeluaran Jumlah orang Persentase 1. 500000-1500000 4 4 2. 1500000-2500000 20 20 3. 2500000-3500000 46 46 4 3500000-4500000 15 15 5 4500000-5500000 13 13 6 5500000 2 2 Total 100 100 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa sebagian besar responden adalah yang memiliki tingkat pengeluaran Rp 2.500.000- Rp 3.500.000 sebanyak 46 orang responden , sedangkan yang terkecil adalah responden yang memiliki tingkat pendidikan Rp 5.500.000 sebanyak 2 orang responden.

4.4.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Kesedian Untuk Membayar Harga Daging Sapi

Berdasarkan hasil penelitian 100 responden yang menjadi sampel penelitian di Kecamatan Sungai Kanan kabupaten Labuhanbatu Selatan, maka diperoleh data tentang kesedian untuk membayar harga daging sapi responden yang dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.9 Distribusi Responden Berdasarkan Kesedian Membayar Harga Daging Sapi No. Harga Daging Sapi Jumlah orang Persentase 1. Rp. 0 - Rp. 50.000 30 30 2. Rp. 50.000 - Rp. 80.000 51 51 3. Rp. 80.000 - Rp. 110.000 15 15 4 Rp. 110.000 4 4 Total 100 100 Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa sebagian besar responden bersedia untuk membayar daging sapi dengan harga Rp. 50.000 - Rp. 80.000sebanyak 51 orang responden , sedangkan yang terkecil responden bersedian untuk membayar harga daging sapi Rp. 110.000 adalah sebanyak 4 orang responden. Universitas Sumatera Utara

4.4.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Kesediaan Membeli Daging Sapi Pada Saat Lebaran

Berdasarkan hasil penelitian 100 responden yang menjadi sampel penelitian di Kecamatan Sungai Kanan kabupaten Labuhanbatu Selatan, maka diperoleh data tentang kesedian untuk membeli daging sapi pada saat lebaran responden yang dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.10 Distribusi Responden Berdasarkan Kesedian Membeli Daging Sapi Pada Saat Lebaran No. Kesedian Jumlah orang Persentase 1. YA 78 78 2. TIDAK 22 22 Total 100 100 Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa sebagian besar responden bersedia untuk membeli daging sapi dengan harga tinggi menjelang lebaran sebanyak 78 orang responden hal ini karena moment lebaran adalah sesuatu yang sakral dan penting bagi umat muslim untuk berkumpul dengan kelurga besar, sedangkan responden yang menyatakan tidak bersedia untuk membayar dengan harga tinggi sebanyak 22 orang responden.

4.4.10 Karakteristik Responden Berdasarkan Alasan Membeli Daging Sapi Pada Saat Lebaran

Berdasarkan hasil penelitian 100 responden yang menjadi sampel penelitian di Kecamatan Sungai Kanan kabupaten Labuhanbatu Selatan, maka diperoleh data Universitas Sumatera Utara tentang alasan untuk membeli daging sapi pada saat lebaran responden yang dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.11 Distribusi Responden Berdasarkan Alasan Membeli Daging Sapi Pada Saat Lebaran No. Alasan Jumlah orang Persentase 1. Adat istiadat 30 30 2. Tuntutan istri 7 7 3. Peristiwa sakral 40 40 4. Kebiasaan keluarga 23 23 Total 100 100,00 Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa sebagian besar responden bersedia untuk membeli daging sapi dengan harga tinggi menjelang lebaran sebanyak 40 orang responden hal ini karena moment lebaran adalah sesuatu yang sakral, sedangkan responden yang menyatakan karena tuntutan istri sebanyak 7 orang responden.

4.4.11 Karakteristik Responden Berdasarkan Mengkonsumsi Daging Per Bulan

Berdasarkan hasil penelitian 100 responden yang menjadi sampel penelitian di Kecamatan Sungai Kanan kabupaten Labuhanbatu Selatan, maka diperoleh data tentang mengkonsumsi daging per bulan yang dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.12 Distribusi Responden Berdasarkan Mengkonsumsi Daging Per Bulan No. Alasan Jumlah orang Persentase 1. 0-2Kg 68 68 2. 2-4Kg 28 28 3. 4Kg 4 4 Total 100 100,00 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa sebagian besar responden bersedia untuk mengkonsumsi daging 0-2Kg dalam per bulan adalah 68 orang responden, sedangkan untuk mengkonsumsi daging 4Kg per bulan Cuma 4 responden.

4.5 Uji Asumsi Klasik

Sebelum dapat menggunakan model regresi linier berganda dalam menganalisis variabel-variabel, maka terlebih dahulu diuji syarat-syarat yang harus dipenuhi. Dengan kata lain menguji dengan model asumsi klasik, yakni sebagai berikut:

1. Uji Multikolonieritas Tabel 4.13

Uji Multikolonieritas Tolerance VIF .762 1.312 .646 1.549 .974 1.027 .594 1.684 Dasar pengambilan keputusan uji multikolonieritas: Jika nilai VIF 10 atau nilai tolerance 0,01 maka terjadi multikolonieritas. Jika nilai VIF 10 atau nilai tolerance 0,01 maka tidak terjadi multikolonieritas Tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai tolerance 0,1 0,762 0,01 sedangkan inflation factor VIF 10 1,312 10 maka terjadi multikolonieritas. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1 Uji Heterokedastisitas Grafik 4.1 menunjukkan bahwa terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak pakai untuk mengetahui WTP.

4.6 Metode Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linear berganda berfungsi untuk mengetahui pengaruh variabel bebas X1, X2, X3 dan X4 dengan variabel terikat Y di Kecamatan Sungai Kanan Kabupaten Labuhan Batu Selatan. Analisis regresi linear berganda menggunakan bantuan program SPSS. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.14 Hasil Regresi Linier Berganda Tabel 4.11 menunjukkan bahwa pada kolom unstandardized coefficients diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: Y = 1.529 + -0.84 X1+ 0,184 X2 +0.101 X3+ 0.038 X4 Persamaan regresi linier berganda dapat diuraikan sebagai berikut: a. Konstanta sebesar 1.529, artinya bahwa variabel umur, pendidikan, pendapatan dan jumlah tanggungan, dianggap konstan maka willings to pay sebesar 1.529. b. Variabel Umur mempunyai pengaruh yang negatif terhadap Willings To Pay Harga Daging Sapi dengan koefisien menunjukkan sebesar - 0,184. c. Variabel Pendapatan mempunyai pengaruh yang positif terhadap Willings To Pay Harga Daging Sapi dengan koefisien menunjukkan sebesar 0,184 d. Variabel Pendidikan pengaruh yang negatif terhadap Willings To Pay Harga Daging Sapi dengan koefisien menunjukkan sebesar 0,101. Coefficients a Variabel Koefisien Sig. Constant 1.529 .020 Tingkat Umur -.084 .280 Tingkat Pendapatan .184 .000 Tingkat Pendidikan .101 .443 Jumlah Tanggungan .038 .549 R 2 = .214 F Sig = .000 a. Dependent Variable: Willings To Pay Universitas Sumatera Utara e. Variabel Jumlah Tanggungan pengaruh yang positif terhadap Willings To Pay Harga Daging Sapi dengan koefisien menunjukkan sebesar 0,038. f. R Square sebesar 0.214 yang artinya WTP Willings To Pay harga daging sapi menjelang lebaran dapat dijelaskan oleh tingkat umur, pendapatan, pendidikan dan jumlah tanggungan sebesar 21,4 dan sisanya 79,6 dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. g. Nilai signifikansinya 0.000 0,05 maka H0 diterima. Artinya variabel umur, pendapatan,pendidikan dan jumlah tanggungan secara serentak berpengaruh positif dan signifikan terhadp willings to pay harga daging sapi menjelang lebaran. Dari variabel-variabel tersebut penentuan variabel dominan dilakukan dengan menggunakan tabel print out coefficient dari data dengan menggunakan bantuan program SPSS Statistican Product and Service Solution dengan memakai metode enter yang digunakan untuk melihat faktor mana yang paling dominan mempengaruhi kesedian untuk membayar harga daging sapi menjelang lebaran. Dengan asumsi: apabila nilai standarized coefficient variabel bebas memiliki nilai tertinggi tingkat probabilitas yang paling signifikan, dan juga nilai signifikansi terkecil diantara variabel bebas lainnya. Kesimpulannya adalah variabel bebas tersebut yang dominan berpengaruh terhadap variabel terikat. Berdasarkan tabel tersebut, dapat diperoleh nilai standarized coefficient variabel tingkat pendapatan X2 sebesar 0,184 yang merupakan variabel bebas dengan nilai standarized coefficient tertinggi dan variabel yang memiliki nilai signifikansi terkecilsebesar -0.084 yaitu umur X1 diantara variabel-variabel Universitas Sumatera Utara bebas lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Tingkat Pendapatan X2 merupakan variabel atau faktor yang dominan dalam kesedian membeli daging sapi menjelang lebaran.

4.7 Uji Hipotesis

1. Koefisien Determinasi Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika determinan R2 semakin besar atau mendekati satu, maka pengaruh variabel bebas X1, X2, X3 dan X4 terhadap variabel terikat Y semakin kuat. Jika determinan R2 semakin kecil atau mendekati nol, maka pengaruh variabel bebas X1, X2, X3 dan X4 terhadap variabel terikat Y semakin lemah. Tabel 4.15 Koefisien Determinasi Keterangan Tabel 4.14 : a. R = 0.462 berarti hubungan relation antara tingkat umue, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan dan jumlah tanggungan terhadap Willings to Pay sebesar 46,2. Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .462 a .214 .181 .66073 a. Predictors: Constant, Jumlah Tanggungan, Tingkat Pendidikan, Tingkat Umur, Tingkat Pendapatan b. Dependent Variable: Willings To Pay Universitas Sumatera Utara b. R Square sebesar 0.214 yang artinya WTP Willings To Pay harga daging sapi menjelang lebaran dapat dijelaskan oleh tingkat umur, pendapatan, pendidikan dan jumlah tanggungan sebesar 21,4 dan sisanya 79,6 dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. c. Standard Error of Estimate artinya mengukur variasi dari nilai yangdiprediksi. Nilai Standard Error of Estimate 0.66073. Semakin kecil StandardError of Estimate berarti model semakin baik.

2. Uji Signifikan Parsial Uji-T

Uji T dilakukan untuk menguji secara parsial apakah variabel Umur X1,Pendapatan X2, Pendidikan X3 dan Jumlah Tanggungan X4 memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap WTP harga daging sapi menjelang lebaran. Kriteria pengambilan keputusan : Ho akan diterima bila thitung t tabel, pada α = 5 Ha akan diterima bila thitung t tabel, pada α = 5 Nilai thitung diperoleh dengan menggunakan bantuan program SPSS, seperti terlihat pada Tabel 4.10 berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.16 Hasil Uji T Variabel Sig. Dasar Keputusan Ket Constant .020 0.05 signifikan Tingkat Umur .280 0.05 Tidak signifikan Tingkat Pendapatan .000 0.05 signifikan Tingkat Pendidikan .443 0.05 Tidak signifikan Jumlah Tanggungan .549 0.05 Tidak signfikan Berdasarkan kriteriaujihipotesis, makadapat disimpulkan: 1. Variabel umur X1, berpengaruh secara negatif tetapi tidak signifikan terhadap wtp harga daging sapi hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,280 0,05. 2. Variabel pendapatan X2, berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap willings to pay harga daging sapi hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,000 0,05. 3. Variabel pendidikan X3, berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap willings to pay harga daging sapi hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,443 0,05. 4. Variabel jumlah tanggungan X4, berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap willings to pay harga daging sapi hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,549 0,05. Universitas Sumatera Utara

3. Uji F

Uji F dilaksanakan untuk menguji apakah Variabel umur X1, pendapatan X2, pendidikan X3, jumlah tanggungan X4 secara bersama- sama atau serentak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap willings to pay harga daging sapi Y. Langkah- langkah pengujiannya adalah sebagai berikut: 1. Menentukan model hipotesis Ho dan Ha. 2. Mencari nilai Ftabel dengan cara menentukan tingkat kesalahan α dan menentukan derajat kebebasan. 3. Menentukan kriteria pengambilan keputusan. 4. Mencari nilai Fhitung dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS. 5. Kesimpulan Tabel 4.17 Uji F ANOVA a Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 11.277 4 2.819 6.458 .000 b Residual 41.473 95 .437 Total 52.750 99 a. Dependent Variable: Willings To Pay b. Predictors: Constant, Jumlah Tanggungan, Tingkat Pendidikan, Tingkat Umur, Tingkat Pendapatan Tabel 4.11 menunjukkan bahwa tingkat signifikansinya 0.000 0,05 maka H0 diterima. Artinya variabel umur, pendapatan,pendidikan dan jumlah tanggungan secara serentak berpengaruh positif dan signifikan terhadp willings to pay harga daging sapi menjelang lebaran. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Variabel umur X1, berpengaruh secara negatif tetapi tidak signifikan terhadap wtp harga daging sapi menjelang lebaran, variabel pendapatan X2, berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap willings to pay harga daging sapi menjelang lebaran, variabel pendidikan X3, berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap willings to pay harga daging sapi menjelang lebaran, variabel jumlah tanggungan X4, berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap willings to pay harga daging sapi menjelang lebaran 2. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden bersedia untuk membayar daging sapi dengan harga Rp. 50.000 - Rp. 80.000sebanyak 51 orang responden

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat penulis kemukakan berdasarkan hasil penelitian adalah sebagai berikut: 1. Variabel yang paling berpengaruh dalam mempengaruhi variabel Y adalah pendapatan. Sehingga untuk menjaga daya beli masyarakat agar tetap mampu membeli daging sapi sesuai dengan kebutuhan rumah tangganya diharapkan peran Pemerintah Daerah untuk dapat mejaga daya beli masyarakat terutama menjelang lebaran. Universitas Sumatera Utara 2. Untuk menjaga harga daging sapi tetap stabil menjelang lebaran diharapkan control yang ketat baik dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah untuk menjaga ketersedian pasokan daging sapi menjelang lebaran dan juga menindak tegas spekulan harga daging sapi menjelang lebaran. 3. Mengingat keterbatasan yang dimiliki oleh penulis, diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat lebih menyempurnakan penelitian ini misalnya dengan menambah variabel-variabel lain dalam penelitian. Universitas Sumatera Utara 22

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 LandasanTeori

2.1.1 PengertianDaging

Daging merupakan bahan pangan yang penting dalammemenuhikebutuhan gizi.Daging adalah sekumpulan otot yang melekat padakerangka.Istilah daging dibedakan dengan karkas.Menurut Karyadi dan Muhillal 2000;5.Dagingadalahbagianyangsudahtidakmengandungtulang,sedangka nkarkas berupa daging yang belum dipisahkan dari tulang atau kerangkanya.Proteinmerupakankomponenkimiaterpentingyangadadidalam daging,proteinyangterkandung didalam daging berkisar 15-20 persen dari berat bahan. Proteindaging lebih mudah dicerna dibanding yang berasal dari nabati, sehingga proteinsangatbaik dibutuhkan untuk proses pertumbuhan, perkembangan, danpemeliharaan bagitubuh.Kebutuhanproteinpadaanakbalita2-2,5gramperkilogramberat badan,sedangkanpadaorangdewasahanya1gramperkilogramberatbadan. Selainmutuproteinyatinggi,padadagingterdapatpulakandunganasamamino esensialyanglengkapdanseimbangsertakayaakanvitamindanmineralyang diperlukan oleh tubuh. Berdasarkan keadaan fisik, daging dapatdikelompokan menjadi : 1 daging segar yang dilayukan atau tanpa pelayuan, 2 Dagingsegaryangdilayukankemudiandidinginkandagingdingin,3Daging segaryang didinginkan kemudian dibekukan daging beku, 4 Daging asap dan 5daging olahan Rasyaf, 2000; 22 Universitas Sumatera Utara 23

2.1.2. Proses PelayuanDaging

Hewan yang baru dipotong dagingnya lentur dan lunak, kemudianterjadi perubahan-perubahan sehingga jaringan otot menjadi keras, kaku, dantidak mudah digerakkan, keadaan inilah yang disebut dengan rigor mortis KaryadidanMuhillal, 2000; 7. Dalam kondisi rigor, daging menjadi lebih alot dankeras dibandingkan dengan sewaktu baru dipotong, jika dalam keadaan rigordimasak, akanalotdantidaknikmat,untukmenghindaridagingdaririgor,dagingperlu dibiarkan untuk menyelesaikan proses rigornya sendiri, proses tersebutdinamakan proses agingpelayuan. Menurut Karyadi dan Muhillal 2000; 7 Pelayuan adalahpenanganandaging segar setelah penyembelihan dengan cara menggantung ataumenyimpan selama waktu tertentu pada temperatur diatas titik beku daging -1,50 C ,prosespelayuan dibantu dengan sinar ultraviolet. Selama proses pelayuan,terjadi aktivitasenzimyangmampumenguraikantenunanikatdaging,dagingmenjadi lebihdapatmengikatair,bersifatlebihempuk,danmemilkiflavoryanglebih kuat. Daging yang sudah berada di pasar atau swalayan adalah daging yangtelah mengalami prosespelayuan. Tujuan pelayuan daging: 1. Agar proses pembentukan asam laktat dari glikogen ototberlangsungsempurna, sehingga pertumbuhan bakteri akanterhambat. 2. Pengeluaran darah lebihsempurna. Universitas Sumatera Utara 24 3. Lapisan luar daging menjaadi kering, sehingga kontaminasimikroba pembusuk dari luar dapatditahan. 4. Untuk memperoleh daging yang memiliki tingkat keempukan optimumserta cita rasa yangkhas. 2.2 Teori Permintaan 2.2.1 Pengertian Permintaan Teori permintaan terhadap suatu barang atau output menerangkan bagaimana seseorang atau bahkan banyak konsumen sebagai pembeli untuk meminta sesuatu barang yang tersedia di pasar. Jumlah barang yang diminta oleh konsumen pada dasarnya tergantung kepada tingkat harga barang itu sendiri. Adapun price effect terhadap jumlah barang yang diminta oleh konsumen menunjukkan hubungan negatif yang sekaligus mencerminkan the law of demand.Nasution, dkk , 2012:7. Menurut Dominick Salvatore 2005:94, permintaan akan suatu komoditas timbul karena keinginan konsumen dan kemampuannya dari hasrat dan keinginan yang didukung dengan pendapatan untuk membeli suatu komoditas. Teori permintaan konsumen consumer demand theory mempostulatkan bahwa jumlah komoditas yang diminta merupakan suatu fungsi dari atau bergantung pada harga komoditas tersebut, pendapatan konsumen, harga komoditas yang berhubungan komplementer atau subtitusi, dan selera konsumen. Dalam bentuk fungsi, dapat dituliskan sebagai berikut: QdX = f Px,I, Py, T Dimana : Qdx = kuantitas komoditas X yang diminta oleh individu per periode waktu Px = harga per unit komoditas X I = pendapatan konsumen Py = harga komoditas yang berhubungansubtitusi dan komplementer T = selera konsumen Universitas Sumatera Utara 25 Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu dan diikuti dengan daya beli. Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi permintaan suatu barang yaitu:

2.2.2 Faktor-Faktor Yang MempengaruhiPermintaan

Permintaan suatu barang ditentukan oleh banyak faktor.Diantaranyaadalah 1 Harga barang itu sendiri, 2 Harga barang lain yang berkaitandengan barang tersebut, 3 Pendapatan masyarakat, 4 konsumsi, 5 Jumlah penduduk, 6 Ketersediaan barang produksi, Sukirno, 2004;76.

1. Harga barang itusendiri

Hukum permintaan menjelaskan sifat hubungan antara permintaansuatu barang dengan tingkat harganya.Hukum permintaan pada hakikatnyamerupakan suatuhipotesayangmenyatakanmakinrendahhargasuatubarangmakama kin banyak permintaan terhadap suatu barang tersebut.Sebaliknya, makin tinggiharga suatu barang maka semakin sedikit permintaan terhadap barang tersebutcaterisparibus.Harga suatu barang adalah nilai tukar yang dinyatakan ataudiukur dengan uang Gilarso, 2004; 70. Faktor harga sangat menentukanjumlah permintaan, hal tersebut sesuai dengan hukum permintaan dimana jumlah barang yang diminta berlawanan dengan perubahan harga dengan asumsi faktor lainyang mempengaruhi dianggaptetap.

2. Harga barang lain sebagaisubstitusi