BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.
Variabel umur X1, berpengaruh secara negatif tetapi tidak signifikan terhadap wtp harga daging sapi menjelang lebaran, variabel pendapatan
X2, berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap willings to pay harga daging sapi menjelang lebaran, variabel pendidikan X3,
berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap willings to pay harga daging sapi menjelang lebaran, variabel jumlah tanggungan X4,
berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap willings to pay harga daging sapi menjelang lebaran
2. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar
responden bersedia untuk membayar daging sapi dengan harga Rp. 50.000 - Rp. 80.000sebanyak 51 orang responden
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat penulis kemukakan berdasarkan hasil penelitian adalah sebagai berikut:
1. Variabel yang paling berpengaruh dalam mempengaruhi variabel Y
adalah pendapatan. Sehingga untuk menjaga daya beli masyarakat agar tetap mampu membeli daging sapi sesuai dengan kebutuhan rumah
tangganya diharapkan peran Pemerintah Daerah untuk dapat mejaga daya beli masyarakat terutama menjelang lebaran.
Universitas Sumatera Utara
2. Untuk menjaga harga daging sapi tetap stabil menjelang lebaran
diharapkan control yang ketat baik dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah untuk menjaga ketersedian pasokan daging sapi
menjelang lebaran dan juga menindak tegas spekulan harga daging sapi menjelang lebaran.
3. Mengingat keterbatasan yang dimiliki oleh penulis, diharapkan untuk
peneliti selanjutnya dapat lebih menyempurnakan penelitian ini misalnya dengan menambah variabel-variabel lain dalam penelitian.
Universitas Sumatera Utara
22
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 LandasanTeori
2.1.1 PengertianDaging
Daging merupakan bahan pangan yang penting dalammemenuhikebutuhan gizi.Daging adalah sekumpulan otot yang
melekat padakerangka.Istilah daging dibedakan dengan karkas.Menurut Karyadi dan Muhillal
2000;5.Dagingadalahbagianyangsudahtidakmengandungtulang,sedangka nkarkas berupa daging yang belum dipisahkan dari tulang atau
kerangkanya.Proteinmerupakankomponenkimiaterpentingyangadadidalam daging,proteinyangterkandung didalam daging berkisar 15-20 persen dari
berat bahan. Proteindaging lebih mudah dicerna dibanding yang berasal dari nabati, sehingga proteinsangatbaik dibutuhkan untuk proses
pertumbuhan, perkembangan, danpemeliharaan bagitubuh.Kebutuhanproteinpadaanakbalita2-2,5gramperkilogramberat
badan,sedangkanpadaorangdewasahanya1gramperkilogramberatbadan. Selainmutuproteinyatinggi,padadagingterdapatpulakandunganasamamino
esensialyanglengkapdanseimbangsertakayaakanvitamindanmineralyang diperlukan oleh tubuh. Berdasarkan keadaan fisik, daging
dapatdikelompokan menjadi : 1 daging segar yang dilayukan atau tanpa pelayuan, 2
Dagingsegaryangdilayukankemudiandidinginkandagingdingin,3Daging segaryang didinginkan kemudian dibekukan daging beku, 4 Daging
asap dan 5daging olahan Rasyaf, 2000; 22
Universitas Sumatera Utara
23
2.1.2. Proses PelayuanDaging
Hewan yang baru dipotong dagingnya lentur dan lunak, kemudianterjadi perubahan-perubahan sehingga jaringan otot menjadi keras, kaku,
dantidak mudah digerakkan, keadaan inilah yang disebut dengan rigor mortis KaryadidanMuhillal, 2000; 7. Dalam kondisi rigor, daging
menjadi lebih alot dankeras dibandingkan dengan sewaktu baru dipotong, jika dalam keadaan rigordimasak,
akanalotdantidaknikmat,untukmenghindaridagingdaririgor,dagingperlu dibiarkan untuk menyelesaikan proses rigornya sendiri, proses
tersebutdinamakan proses agingpelayuan. Menurut Karyadi dan Muhillal 2000; 7 Pelayuan
adalahpenanganandaging segar setelah penyembelihan dengan cara menggantung ataumenyimpan selama waktu tertentu pada temperatur
diatas titik beku daging -1,50 C ,prosespelayuan dibantu dengan sinar
ultraviolet. Selama proses pelayuan,terjadi aktivitasenzimyangmampumenguraikantenunanikatdaging,dagingmenjadi
lebihdapatmengikatair,bersifatlebihempuk,danmemilkiflavoryanglebih kuat. Daging yang sudah berada di pasar atau swalayan adalah daging
yangtelah mengalami prosespelayuan. Tujuan pelayuan daging:
1. Agar proses pembentukan asam laktat dari glikogen
ototberlangsungsempurna, sehingga pertumbuhan bakteri akanterhambat.
2. Pengeluaran darah lebihsempurna.
Universitas Sumatera Utara
24
3. Lapisan luar daging menjaadi kering, sehingga
kontaminasimikroba pembusuk dari luar dapatditahan. 4.
Untuk memperoleh daging yang memiliki tingkat keempukan optimumserta cita rasa yangkhas.
2.2 Teori Permintaan 2.2.1 Pengertian Permintaan