Aspek Ekonomi Visi dan Misi Bappeda Kabupaten Batu Bara I. V i s i

74 Bagaimana hubungan pemerintah daerah dengan masyarakatnya? “kalau dalam pelayanan seperti ngurus surat ke kelurahan atau mengurus izin pemerintah daerah memang melayani dengan baik walau terkadang ada yang mempersulit atau meminta biaya yang besar tetapi kadang sesuai prosedur. Pemerintah mulai baik dalam menjalin hubungan ke masyarakat. Seperti bapak Bupati kadang mau turun melihat masyarakat”.

4.1.2 Deskripsi Data Sekunder

Selain dari hasil observasi dan wawancara dengan beberapa informan, peneliti juga memperoleh data – data pendukung yang berasal dari beberapa instansi terkait evaluasi dampak pemekaran wilayah Kabupaten Batu Bara. Seperti yang telah dijelaskan pada kerangka pemikiran bahwa ukuran dari keberhasilan suatu daerah dalam mengembangkan daerahnya dilihat dari beberapa aspek seperti aspek ekonomi, aspek infrastruktur dan potensi daerah dan aspek sosial.

4.1.2.1 Aspek Ekonomi

Ketercapaian tujuan pembangunan antara lain dapat dilihat dari pendapatan nasional perkapita, PDRB, pengurangan jumlah penduduk miskin, dan tingkat pengangguran. Makin tinggi tingkat pendapatan perkapita menunjukkan makin berhasil pembangunan yang dicapai. Sementara itu, makin sedikit jumlah penduduk miskin maka makin berhasil pembangunan tersebut. Universitas Sumatera Utara 75

A. Pendapatan Nasional

Dalam rangka pelaksanaan tugas – tugas pemerintahan sehubungan dengan Rumah Tangga Daerah, faktor keuangan dan pendapatan menjadi faktor utama yang sangat penting. Berikut realisasi pendapatan daerah Kabupaten Batu Bara sebagai berikut : Anggaran Belanja Daerah Kabupaten Batu Bara pada tahun 2008 mencapai 242,883 milliar rupiah sedangkan pendapatan daerahnya mencapai 242, 058 miliar rupiah. Sumber : Batu Bara dalam angka Tahun 2009 Universitas Sumatera Utara 76 Tabel 4.1 anggaran pendapatan pemerintah daerah Kabupaten Batu Bara 2013 Jenis Pendapatan Jumlah PENDAPATAN DAERAH 1. Pendapatan Asli Daerah

1.1 Pajak Daerah

1. Pajak Hotel 2. Pajak Restoran 3. Pajak Hiburan 4. Pajak Reklame 5. Pajak Penerangan 6. Pajak pengambilan Bahan Galian Golongan C 7. Pajak Parkir 8. Pajak Air Bawah Tanah 9. Pajak Sarang Burung Walet 10. Pajak Lingkungan 11. Lainnya BPHATB

1.2 Retribusi Daerah

1. Pelayanan Kesehatan 2. Pelayanan persampahanKebersihan 3. Penggantian Biaya KTP dan Akte Capil 4. Pelayanan Parkir di Tepi Jalan 5. Pelayanan Pasar 6. Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran 7. Pelayanan Pendidikan 8. Pelayanan Tera 9. Pengendalian Menara Telekomunikasi 10. Pemakaian Kekayaan Daerah 11. Pasar GrosirPertokoan 12. Terminal 13. Rumah Potong Hewan 14. Tempat Rekreasi dan Olahraga 15. Penjualan Produksi Usaha 16. Lainnya 17. Izin Mendirikan Bangunan 18. Izin GangguanKeamanan 19. Izin Trayek 20. Izin Usaha Perikanan

1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

1. Bagian Laba Atas Penyertaan Modal

1.4 Pendapatan Asli Daerah Lainnya

1. Penerimaan Jasa Giro 2. Lainnya 2. Dana Perimbangan 2.1 Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak 1. Bagi Hasil Pajak 833.815.478.587 35.362.443.500 15.338.743.500 11.925.000 1.139.043.500 11.900.000 200.000.000 7.980.000.000 182.750.000 7.875.000 400.000.000 5.250.000 5.000.000.000 400.000.000 6.023.700.000 3.600.000.000 50.000.000 500.000.000 100.000.000 145.200.000 14.000.000 - - 300.000.000 80.000.000 - 72.000.000 5.500.000 30.000.000 4.000.000 50.000.000 710.000.000 335.000.000 8.000.000 20.000.000 - - 14.000.000.000 4.000.000.000 10.000.000.000 586.798.144.635 26.885.402.635 Universitas Sumatera Utara 77 2. Bagi Hasil Pajak dari Sumber Daya Alam 2.2 Dana Alokasi Umum DAU 2.3 Dana Alokasi Khusus 1. Dana Alokasi Khusus Reboisasi 2. Dana Alokasi Khusus Non Reboisasi

3. Pendapatan Lain – Lain

1. Pendapatan Hibah 2. Dana Darurat 3. Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya 4. Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 5. Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Lainnya. 25.996.213.547 919.189.088 517.734.102.000 42.178.640.000 - 42.178.640.000 211.654.890.452 - - 14.877.831.780 70.032.054.672 126.745.004.000 Sumber : Dinas Pendapatan Kabupaten Batu Bara Berdasarkan tabel diatas, dapat menjelaskan bahwa pada Anggaran Belanja Daerah Kabupaten Batu Bara Tahun 2013 mencapai 838,8 miliar rupiah sedangkan pendapatan daerahnya mencapai 833,8 miliar. Ini menjelaskan bahwa realisasi Anggaran Belanja Daerah sesuai dengan pendapatan daerah yang diperoleh pada tahun 2013. Dan persentase pendapatan Kabupaten Batu Bara meningkat setiap tahunnya jika dilihat dari tabel realisasi pendapatan Kabupaten Batu Bara mulai dari Tahun 2007 – 2009.

B. Produk Domestik Regional Bruto PDRB

Produk Domestik Regional Bruto merupakan produksi yang dihasilkan oleh suatu masyarakat dalam kurun waktu 1 tahun yang berada di daerah atau regional tertentu. Produk Domestik Regional Bruto sebagai salah satu indikator ekonomi memuat berbagai instrumen ekonomi yang didalamnya terlihat dengan jelas keadaan makro ekonomi suatu daerah dengan pertumbuhan ekonominya, pendapatan per kapita dan berbagai instrumen lainnya. Dimana dengan adanya data-data tersebut akan sangat membantu pengambil kebijakan dalam perencanaan dan evaluasi sehingga pembangunan tidak akan salah arah. Angka Produk Universitas Sumatera Utara 78 Domestik Regional Bruto sangat dibutuhkan dan perlu disajikan, karena selain dapat dipakai sebagai bahan analisa perencanaan pembangunan juga merupakan barometer untuk mengukur hasil-hasil pembangunan yang telah dilaksanakan. Tabel 4.2 Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha atas Dasar Harga Berlaku di Kabupaten Batu Bara Tahun 2009 - 2013 Lapang Usaha 2009 2010 2011 2012 2013 Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan Pertambangan dan penggalian Industri pengolahan Listrik, gas, dan air bersih Bangunan Perdagangan, hotel, dan restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, real estat, dan jasa perusahaan Jasa – jasa 15,44 0,11 53,54 0,69 1,59 22,95 2,72 1,21 1,75 15,51 0,11 53,57 0,68 1,61 22,76 2,72 1,20 1,83 15,37 0,12 53,55 0,67 1,66 22,72 2,83 1,18 1,91 15,44 0,11 53,86 0,67 1,71 22,20 2,85 1,21 1,95 15,49 0,11 53,63 0,69 1,75 22,05 2,97 1,24 2,07 Pertumbuhan Ekonomi 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Batu Bara Pada tahun 2013 PDRB Kabupaten Batu Bara atas dasar harga berlaku adhb mencapai 22,419 triliun rupiah. Sektor usaha yang paling memberikan peranan terbesar terhadap total PDRB adalah sektor industry pengolahan 53,63 persen. Selanjutnya diikuti oleh sektor perdagangan, hotel, dan restoran 22,05 persen dan sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan 15,49 persen. Pada tahun 2008 PDRB Batu Bara atas dasar harga berlaku adhb Universitas Sumatera Utara 79 mencapai 13.202 triliun rupiah. Sektor usaha yang memberikan peranan terbesar terhadap total PDRB adalah sektor industri 53,14 persen. Selanjutnya diikuti oleh sektor perdagangan 23,54 persen dan sektor pertanian 15,30 persen. Sedangkan sektor-sektor lainnya total kontribusinya hanya sebesar 8,01 persen. Sedangkan berdasarkan harga konstan adhk tahun 2000, PDRB Kabupaten Batu Bara pada tahun 2008 mencapai 6.782 triliun rupiah. Pada tahun yang sama pertumbuhan ekonomi Kabupaten Batu Bara mencapai 4,55 persen dengan pertumbuhan terbesar terjadi pada sektor jasa-jasa 6,97 persen. Pada tahun yang sama pertumbuhan ekonomi Kabupaten Batu Bara mencapai 3,35 persen dengan pertumbuhan terbesar terjadi pada sektor keuangan, real estat, dan jasa perusahaan 7,08 persen.

C. Tingkat Kemiskinan

Kemiskinan merupakan salah satu tolak ukur dari keberhasilan suatu daerah. Daerah dapat dikatakan sejahtera jika tingkat kemiskinan masyarakatnya rendah bahkan lebih tinggi pendapatan daerahnya. Pemekaran wilayah yang dilakukan pemerintah daerah Kabupaten Batu Bara harus bisa mengangkat kesejahteraan masyarakat dan membuat tingkat kemiskinannya rendah. Berikut keterangan mengenai kemiskinan Kabupaten Batu Bara : Universitas Sumatera Utara 80 Tabel 4.3 Garis Kemiskinan dan Penduduk Miskin di Kabupaten Batu Bara Tahun 2008 – 2012 Tahun Garis Kemiskinan Penduduk Miskin Jumlah Persentase 2008 189.522 51,67 13,64 2009 232.538 49,50 12,87 2010 253.846 46,00 12,29 2011 277.434 44,34 11,67 2012 303.214 43,00 11,24 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Batu Bara Berdasarkan tabel diatas menjelaskan bahwa jumlah penduduk miskin di Kabupaten Batu Bara mengalami perubahan dari setiap tahunnya baik secara absolute maupun secara persentase. Dimana pada tahun 2008 penduduk miskin 13,64 persen, tahun 2009 penduduk miskin 12,87 persen, tahun 2010 penduduk miskin 12,29 persen, 2011 sebesar 11,67 persen kemudian tahun 2012 penduduk miskin sebesar 11,24 persen. Jumlah keluarga Pra Sejahtera di Kabupaten Batu Bara pada tahun 2013 sebesar 11.394 keluarga. Keluarga Pra Sejahtera yang paling banyak berasal dari Kecamatan Tanjung Tiram sebaanyak 3.566 keluarga, kemudian diikuti Kecamatan Lima Puluh 2.927 keluarga.

4.1.2.2 Aspek Infrastruktur