Hubungan Antara Free Flow of Services dengan Daya Saing Tenaga Kerja Terampil

78

8. Ratifikasi Perjanjian-perjanjian Ekonomi ASEAN

Hingga saat ini terdapat 92 Perjanjian Ekonomi ASEAN. Dari jumlah tersebut, 57 perjanjian telah diratifikasi, sedangkan 35 masih dalam proses. Diantaranya terdapat 12 perjanjian yang selesai diratifikasi pada akhir tahun 2008.

B. Hubungan Antara Free Flow of Services dengan Daya Saing Tenaga Kerja Terampil

Negara-negara ASEAN Free Flow of Services membuka kesempatan kerja lebih luas bagi tenaga kerja di kawasan ASEAN sebagai penyedia dan pelaku langsung dalam sektor-sektor jasa yang ada di ASEAN. Kesempatan kerja yang lebih luas ini juga membawa tantangan yang lebih berat dimana tenaga kerja harus memiliki keterampilan tertentu untuk mampu bersaing dan bekerja di salah satu negara anggota. Dalam perjanjian ASEAN ada beberapa sektor jasa bidang industri akan diliberalkan. Dengan kata lain, tenaga kerja di sektor jasa yang diliberalkan bisa bebas berpindah antar negara di ASEAN. Karena berdasarkan ASEAN Framework Agreement on Services AFAS, pada 2010 telah ditargetkan 80 subsektor yang diliberalkan dan baru tercapai pada 2012. Dan 80 subsektor tersebut berbeda perkembangannya untuk setiap negara, Sementara itu, untuk AFAS 9 yang sudah memasuki perundingan metargetkan ada 104 subsektor yang akan diliberalkan. 120 Daya saing tenaga kerja umumnya mengikuti pendekatan ekonomi. Daya saing ini dipengaruhi oleh upah yang mencerminkan harga daripada tenaga kerja itu sendiri. Semakin tinggi upah, semakin tinggi produktivitas dan daya saing tenaga kerja. Sebaliknya semakin 120 Edrida Pulungan, Liberalisasi di MEA 2015, Tabloid Inspirasi, Vol 4, No.81,25 November 2013 79 rendah upah, semakin rendah produktivitas dan daya saing itu sendiri. Penelitian yang pernah dilakukan di Malaysia menunjukkan bahwa upah dan produktivitas memiliki hubungan yang positif, demikian pula sebaliknya. Selain itu, daya saing tenaga kerja juga dipengaruhi oleh skill keterampilan dan pendidikannya. 121 Daya saing global pada dasarnya berhubungan dengan biaya, sehingga yang memenangkan kompetisi adalah negara yang mampu memasarkan produk dengan harga paling rendah atau kualitas terbaik. Biaya berhubungan dengan harga faktor-faktor input seperti nilai tukar, upah domestik, biaya material, produktivitas, kemampuan untuk memproduksi barang berkualitas, biaya transportasi, biaya komunikasi, kendala perdagangan, strategi perdagangan dan kemampuan untuk memenuhi spesifikasi pasar. Dinamisme ekonomi antar wilayah dalam dekade terakhir telah secara signifikan meningkatkan pendapatan masyarakat, meningkatkan standar hidup, memperluas perdagangan, menarik investasi asing dan merangsang aliran orang antar wilayah. Selanjutnya, dinamisme ekonomi ini dikemudian hari akan memperluas arus sumber daya manusia. 122 Selain pertumbuhan ekonomi, kekuatan-kekuatan globalisasi, munculnya teknologi informasi dan komunikasi dan persaingan yang ketat di antara perusahaan juga faktor-faktor yang didorong oleh pasar yang dapat mempengaruhi aliran sumber daya manusia di seluruh wilayah. Negara telah melakukan liberalisasi perdagangan dan investasi dalam hal sumber daya manusia pada rezim mereka sebagai tanggapan terhadap kekuatan-kekuatan ini. Sebuah kenaikan 121 G., Griffiths Desseler, J Llyod-Walker, B. 2004. Human Resource Management 2nd Edition. Pearson: Australia hal. 4 122 Tereso S. Tullao,RTNet Working Paper Series, December 2006, Enchanching the movement of Person in the ASEAN region: Opportunities and constraints, hal. 44 80 substansial dalam investasi langsung dari pihak asing dan jaringan produksi global di wilayah ini telah diamati dalam beberapa tahun terakhir. 123 Dengan adanya keterampilan yang dimiliki tenaga kerja maka tenaga kerja tersebut memiliki kelebihan dalam bersaing pada sektor penyediaan jasa di kawasan ASEAN. Hal ini tentu akan memberikan kemudahan bagi tenaga kerja maupun negara dan perusahaan yang mennyediakan lapangan kerja. Terlebih lagi apabila terdapat standard khusus yang dapat membantu kualifikasi tenaga kerja dengan suatu keterampilan seperti halnya pada lapangan penyediaan jasa Engineering dan Architecture.

C. Kebijakan Negara-negara Anggota ASEAN Dengan Adanya Free Flow of Services yang

Dokumen yang terkait

Analisis Terhadap Asean Tourism Agreement (Ata) 2002 Dalam Hubungannya Terhadap Asean Economic Community 2015 Dan Pengaruhnya Terhadap Indonesia

9 87 153

Tinjauan Hukum Internasional Mengenai Regulasi Hukum Nasional Indonesia Sebagai Negara Anggota Asean Dalam Rangka Menghadapi Asean Economic Community 2015

2 82 130

Peran ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) Terhadap Kebijakan Liberalisasi Tenaga Kerja Indonesia (STUDI KASUS TENAGA KERJA INDONESIA DI MALAYSIA)

4 74 89

Pengaruh ASEAN Charter (Piagam ASEAN) terhadap Yurisdiksi Negara Anggotanya

3 80 108

Asean Economic Community (AEC) 2015 (Studi : Persiapan Pemerintah Indonesia Dalam Menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) 2015 Pilar Fasilitas Perdagangan Khususnya Dalam Pembentukan Indonesia National Single Windows (INSW)

1 51 87

Kesepakatan Investasi Langsung Dalam Rangka Asean Economic Community (AEC) 2015 Menurut Perspektif Hukum Perjanjian Internasional dan Hukum Nasional

4 105 139

Tinjauan Yuridis Terhadap Kebijakan Free Flow Of Goods Terhadap Negara-Negara Asia Tenggara (Asean) Dalam Implementasi Asean Economic Community (Aec) 2015 Ditinjau Dari Perspektif Hukum Ekonomi Internasional Dan Nasional

7 44 149

Kesepakatan Investasi Langsung Dalam Rangka Asean Economic Community (AEC) 2015 Menurut Perspektif Hukum Perjanjian Internasional dan Hukum Nasional

0 0 10

Kesepakatan Investasi Langsung Dalam Rangka Asean Economic Community (AEC) 2015 Menurut Perspektif Hukum Perjanjian Internasional dan Hukum Nasional

0 0 2

PERAN ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) TERHADAP KEBIJAKAN LIBERALISASI TENAGA KERJA INDONESIA

0 0 10