Prinsip 9 : Setiap anak harus dilindungi dari setiap bentuk ketelantaran,
tindakan kekerasan dan eksploitasi. Prinsip 10 :
Setiap anak harus dilindungi dari setiap praktek diskriminasi berdasarkan rasial, agama dan bentuk-bentuk lainnya.
Didalam pembukaan
preambule Konvensi
Hak Anak
dikemukakan latar belakang dan landasan strategis filosofis hak-hak anak yang menegaskan bahwa anak-anak dengan kondisi mereka yang rentan,
sangat membutuhkan pengasuhan dan perlindungan khusus. Berdasarkan materi hukum yang menyangkut didalam Konvensi Hak Anak, dapat
dikualifikasikan beberapa isi konvensi : 1. Penegasan Hak Anak ;
2. Perlindungan anak oleh Negara ; 3. Peran serta berbagai pihak pemerintah, masyarakat dan swasta dalam
menjamin penghormatan terhadap anak-anak. Konvensi Hak Anak melingkupi segenap hak yang secara tradisional
melekat atau dimiliki anak sebagai manusia dan hak sebagai anak yang memerlukan perlakuan dan perlindungan khusus. Konvensi hak anak terdiri
dari 54 lima puluh empat Pasal yang berdasar pada materi hukum yang mengatur mengenai hak-hak anak dan mekanisme implementasi hak anak
oleh Negara perserta yang meratifikasinya.
B. Hak-hak Anak Menurut Konvensi Hak Anak Konvensi Hak Anak Protokol Tahun 2000
Perhatian dunia terhadap nasib anak, sesungguhnya sudah dimulai sejak tahun 1924, ketika anak-anak yang dijadikan budak atau anak dari
budak-budak yang mempunyai nasib yang sangat buruk. Oleh karena itu, pada tahun 1924 Liga Bangsa-Bangsa LBB telah mengesahkan Deklarasi
Hak Azasi Anak yang diusahakan oleh International Union for the Save the Children.
Dalam tahun yang sama lahir Declaration of Human Rights yang meyakinkan bahwa : “semua orang dilahirkan bebas dan sama dalam
keluhuran diri dan hak-hak”. Diterima dalam 7 butir pokok deklarasi 1924 pengakuan bahwa manusia berhutang budi kepada anak-anak untuk sesuatu
yang terbaik yang dapat diberikan kepada mereka serta menerima bahwa hal tersebut merupakan tanggung jawab dalam memenuhi kewajibannya
secara terhormat.
25
Berkaitan dengan perkembangan perlndungan hak-hak azasi manusia. Hak-hak anak menjadi perhatian dan diakui bahwa hak-hak anak
merupakan Hak Azasi Manusia HAM. Konvensi hak-hak anak Declaration on the Rights of Child yang dideklarasikan dalam sidang
umum PBB 26 Januari 1990 yang menetapkan bahwa : “Semua anak tanpa pengecualian ataupun memiliki hak yang
tercantum dalam deklarasi, tanpa perbedaan atau diskriminasi atas dasar ras, warna kulit, jenis kelamin, bangsa, agama, paham politik
lainnya, asal kebangsaan atau asal sosial, kekayaan, kelahiran dan status dari dirinya sendiri atau dari keluarganya.
Konvensi hak anak terdiri dari 54 lima puluh empat Pasal yang berdasarkan materi hukumnya mengenai hak-hak anak dan mekanisme
implementasi hak anak oleh Negara peserta yang meratifikasi Konvensi Hak Anak.
Materi hukum hak-hak anak dalam Konvensi Hak Anak tersebut dapaat dikelompokkan dalam 4 empat katergori hak-hak anak,yaitu :
1. Hak terhadap kelangsungan hidup survival right, yaitu hak-hak anak dalam konvensi hak anak yang meliputi hak-hak anak untuk
melestarikan dan mempertahankan hidup the rights of life dan hak untuk memperoleh standat kesehatan yang tertinggi dan perawatan
sebaik-baiknya.
25
Mukadimah Konvensi Hak-Hak Anak
2. Hak terhadap perlindungan protection rights, yaitu hak-hak, anak dalam konvensi hak anak yang meliputi hak perlindungan dari
diskriminasi, tindak kekerasan dan keterlantaran bagi anak yang telah mempunyai keluarga dan bagi anak-anak pengungsi.
3. Hak untuk tumbuh kembang development right, yaitu hak-hak anak dalam konvensi hak anak yang meliputi segala bentuk pendidikan
formal non formal dan hak untuk mencapai standar hidup yang layak bagi perkembangan fisik, mental, spiritual, moral dan fisik anak.
4. Hak anak untuk berpartisipasi participation right yaitu hak-hak anak dalam konvensi hak anak yang meliputi hak anak untuk menyatakan
pendapat dalam segala hak yang mempengaruhi anak. Konvensi hak-hak anak ini memiliki cara pandang yang berbeda
dibandingkan dengan instrument-instrumen sebelumnya. Perbedaan itu terutama terlihat dari caranya melihat dan memperlakukan anak bukan
semata-mata sebagai pihak yang ditempatkan secara paradoksal dengan orang dewasa. Melainkan ia diperlakukan sebagai suatu insan yang “penuh”
dengan segala hak-hak yang secara inheren melekat pada diri anak sebagai makhluk manusia.
26
Konvensi Hak Anak secara garis besar dibagi menjadi empat bagian, yaitu :
1. Mukadimah, yang berisi berbagai pemikiran dan keprihatinan yang mendasari diadopsinya Konvensi Hak Anak oleh Majelis Umum PBB.
2. Pasal-Pasal yang mengatur hak-hak anak Pasal 1 – 14. 3. Pasal-Pasal yang mengatur mekanisme pemantauan dan pelaksanaan
konvensi Pasal 42-54 4. Pasal-Pasal yang mengatur soal pemberlakuan konvensi Pasal 46-54.
Ketentuan hukum yang mengatur mengenai keterlibatan anak dalam konflik bersenjata hanya terdapat dalam satu Pasal saja dalam konvensi hak
anak, yaitu Pasal 38 yang memuat berbagai kewajiban negara untuk tidak
26
Bagir Manan, Peradilan Anak di Indonesia, Bandung, Mandar Mju, 1997, hlm.86
merekrut anak dibawah usia 15 tahun dan memberikan perlindungan bagi anak yang terkena dampak konflik bersenjata. Pasal ini tidak memberikan
pengaturan yang baru dalam hal ketertiban anak dalam konflik bersenjata. Konvensi Hak Anak 1989 dilengkapi dengan Optional Protocal on
the Involvementin Armed Conflict to the Convention on the Right of the Child atau disebut dengan Protokol Tambahan tahun 2000, yang
ditandatangani pada tanggal 25 Mei 2000. Protokol ini berisi 13 Pasal, dan sesuai dengan namanya, Protokol ini khusus berlaku bagi anak-anak yang
terlibat dalam konflik bersenjata. Protokol ini juga melengkapi dan menjelaskan norma yang mengatur tentang keterlibatan anak dalam konflik
bersenjata. Diantara ketiga belas Pasal yang terlebih penting untuk dibicarakan adalah Pasal 1,2,3,4 dan 6. Pasal-Pasal tersebut mengatur
tentang kewajiban negara untuk memastikan bahwa anak-anak yang berusia 18 tahun tidak terlibat secara langsung dalam suatu permusuhan. Protokol
ini juga meletakkan kewajiban kepada Negara peserta untuk tidak merekrut secara wajib orang-orang yang belum mencapai usia 18 tahun ke dalam
angkatan bersenjata mereka. Ketentuan ini merupakan perbaikan dari Konvensi Hak Anak 1989 yang menyatakan bahwa batas usia minimum
anak untuk dapat direkrut adalah 15 tahun.
27
Didorong oleh dukungan yang sangat besar atas Konvensi Hak Anak, yang menunjukkan komitmen yang tingi untuk usaha untuk
melindungi hak anak dan menimbang untuk memperkuat implementasi hak- hak yang diakui dalam Konvensi Hak Anak maka ada usaha untuk
melindungi anak dari keterlibatan konflik bersenjata dan kemungkinan direkrut kedalam angkatan bersenjata dalam peperangan maka disusunlah
Protokol Tambahan Konvensi Hak Anak Tentang keterlibatan anak-anak dalam konflik bersenjata.
27
Loc.Cit Journal Unair
C. Pengaturan Mengenai Status Anak Dalam Konflik Bersenjata