BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat dikemukakan dalam skripsi ini adalah : 1. Pengaturan mengenai keterlibatan anak dalam konflik bersenjata diatur
dalam Konvensi Jenewa 1949 dan Protokol Tambahan I dan II tahun 1977, bahwa pemanfaatan anak dalam suatu konflik bersenjata dapat meliputi
perekutan anak sebagai tentara anak dan partisipasi anak dalam permusuhan. Segala macam bentuk rekrutmen baik itu formal maupun de
facto dimana seorang menjadi anggota angkatan bersenjata atau kelompok bersenjata, rekrutmen secara sukarela maupun rekrutmen dengan paksaan
tercakup di dalamnya. Selain itu, dalam pembukaan preambule Konvensi Hak Anak dikemukakan bahwa latar belakang dan landasan strategis
filosofis hak-hak anak menegaskan bahwa anak-anak dengan kondisi mereka yang rentan, sangat membutuhkan pengasuhan dan perlindungan
khusus. 2. Anak-anak Kolombia, Uganda, dan Sierra Leone yang ditangkap secara
sistematis menjadi sasaran kekerasan fisik dan verbal, diancam akan dibunuh, mengalami kekerasan fisik dan pelecahan seksual terhadap diri
mereka sendiri dan anggota keluarga mereka, serta terbatasnya akses mereka pada toilet, makanan, dan air. Hal ini jelas bertentangan dengan
Pasal 77 Ayat 1 protokol 1 Konvensi Jenewa yang menjelaskan bahwa anak-anak harus mendapat perlakuan khusus dan dilindungi dari setiap
bentuk serangan. Dalam hal ini pihak yang terlibat sengketa harus memberikan bantuan kepada mereka dan memberi perhatian secara khusus.
Anak-anak harus diperlakukan dengan perikemanusiaan dan harus dilindungi secara khusus terhadap segala tindakan kekerasan atau ancaman
kekerasan dan penghinaan. 3. Dalam mengatasi konflik-konflik bersenjata di Kolombia, Uganda, dan
Sierra Leone, PBB telah mengeluarkan beberapa resolusi yang menyerukan tentang perdamaian dan pembagian wilayah kepada pihak-pihak yang
bersengketa tersebut, UNICEF juga telah dikerahkan untuk menangani
kekerasan pada anak-anak yang menjadi korban di daerah konflik tersebut,bahkan di Sierra Leone dibentuk The Special Court for Sierra
Leone SCSL untuk mengadili para penjahat perang dalam konflik bersenjata yang terjadi disana. PBB juga telah meminta kepada para pihak
yang terlibat untuk dapat menghormati prinsip-prinsip kemanusiaan yang telah diatur dalam Hukum Internasional. Namun hal tersebut tidak
sepenuhnya diindahkan oleh para pihak yang terlibat konflik dikarenakan sulitnya medan dan keterbatasan pengertian para pihak yang terlibat untuk
memahami tujuan dari resolusi yang dikeluarkan oleh PBB. Namun secara umum dapat dilihat bahwa perlindungan Hukum yang diberikan kepada
anak-anak yang terlibat dalam konflik bersenjata masih sangat jauh dari kata layak daripada sebagaimana yang diharapkan oleh publik internasional.
B. Saran