Penyusunan Ulang Stasiun Kerja

Penerapan usulan perbaikan ini akan menyebabkan penggabungan elemen- elemen kerja ke dalam stasiun kerja sehingga mengurangi jumlah operator yang digunakan. Jumlah operator pada kondisi aktual berjumlah 20 orang pekerja dengan 11 stasiun kerja. Dengan berkurangnya jumlah stasiun kerja menjadi 8 maka jumlah pekerja pun berkurang menjadi 13 orang. Berdasarkan hal tersebut, terdapat tujuh operator yang harus dipertimbangkan untuk dialokasikan ke pekerjaan lain misalnya dialokasikan ke bagian pengerjaan ban kecil atau ke perusahaan pembuatan liner. Hal ini terjadi karena tidak memungkinkan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap operator. Tetapi, pertimbangan pengalokasian operator ini perlu dilakukan peninjauan lebih jauh lagi.

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

1. Berdasarkan langkah-langkah TOC pada penelitian ini didapat stasiun kerja bottleneck yang menjadi kendala yaitu pada stasiun kerja skiving, cementing, repairing, envolving dan finishing. 2. Pada langkah penjadwalan jam kerja sebelum, saat, dan sesudah bottleneck diperoleh bahwa total waktu leadtime dari 21542,14 detik menjadi 14153,74 detik tetapi masih terdapat stasiun kerja bottleneck yaitu stasiun kerja finishing. 3. Berdasarkan line balancing, dibentuk dua alternatif lintasan yang terdiri 8 stasiun kerja dan 27 elemen kerja dan lintasan yang terpilih adalah alternatif II dengan nilai efisiensi lintasan sebesar 83, 49 dan smoothing index yaitu 294,55.

7.2 Saran

1. PT. Putra Sejahtera Mandiri Vulkanisir sebaiknya mempertimbangkan perbaikan lintasan produksi untuk meningkatkan pencapaian dari jumlah permintaan. 2. Pihak perusahaan dapat memberi perhatian yang khusus pada stasiun kerja bottleneck agar mesin atau peralatan pada stasiun kerja tersebut jangan sampai mengalami kerusakan. 3. Dari hasil pengamatan, sebaiknya perusahaan melakukan pengalokasian operator yang pernah menggunakan ataupun telah mengikuti pelatihan pengoperasian mesin buffing, mesin repairing dan mesin ekstruder. 4. Peneliti selanjutnya sebaiknya mempertimbangkan penggunaan dan pengembangan teori yang berkaitan dengan penelitian ini.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

PT. Putra Sejahtera Mandiri adalah perusahaan yang bergerak di bidang pendaurulangan vulkanisir ban. Vulkanisir ban adalah suatu proses perbaikan daur ulang ban yang sudah aus terpakai menjadi seperti baru rekondisi dengan cara memberi telapaktread pada permukaan ban crown tanpa merubah bentuk ataupun merk pada ban dasar dengan jaminan kekuatandaya tahan tingkat keausan 90 jika dibandingkan dengan ban original, dengan harga yang relatif murah . PT. Putra Sejahtera Mandiri merupakan anak perusahaan dari Persahabatan Group yang memproduksi liner dan vulkanisir ban. Perusahaan Persahabatan sendiri telah beroperasi selama lebih kurang 70 tahun dalam bidang ban yang memproduksi beberapa produk seperti Cushion Gum, Gum Cord, Camelback Compound, Sidewall Veneer dan Customized Compound. Perusahaan Persahabatan juga memproduksi selendang lidah ban, ban mati dan juga roller karet yang digunakan dalam berbagai industri seperti industri kayu, industri percetakan, industri kertas, industri plastik dan sebagainya. PT. Putra Sejahtera Mandiri berdiri pada tahun 2013 dan baru beroperasi selama kurang lebih 2 tahun, berlokasi di Kawasan Industri Medan Star, Tanjung Morawa, Sumatera Utara.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

PT. Putra Sejahtera Mandiri adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang pendaurulangan vulkanisir ban. Pendaurulangan ban bertujuan untuk mengolah ban lama menjadi ban baru dan layak digunakan kembali. Jenis ban yang didaur ulang pada pabrik ini adalah ban besar yang digunakan oleh alat angkut berat seperti truk dan bus dan ban kecil yang digunakan oleh angkutan umum. PT. Putra Sejahtera Mandiri juga memproduksi lapisan ban berupa bunga ban yang disebut dengan istilah liner tetapi pada pabrik yang berbeda. Liner merupakan bahan yang digunakan dalam proses vulkanisir. Liner ban digunakan untuk membungkus ban bekas yang telah licin. Proses pembungkusan ban tersebut bertujuan untuk menghasilkan liner ban baru untuk mengganti liner ban lama yang rusak dan tipis. Sebelum memproduksi liner ban, bahan baku yang digunakan harus di perhatikan terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan liner yang sesuai dengan keinginan perusahaan. Dalam kegiatan proses operasinya, liner yang telah dihasilkan akan diuji oleh tenaga ahli dengan suatu sistem pengendalian mutu yang baik dan ketat dari pihak manajemen. PT. Putra Sejahtera Mandiri memasarkan liner hasil produksinya kepada perusahaan ban dan produk ban vulkanisir ban kepada perusahaan yang membutuhkan jasa vulkanisir ban tersebut.

2.3. Organisasi dan Manajemen

2.3.1. Visi dan Misi

Visi adalah tujuan yang ingin dicapai suatu perusahaan. Sedangkan misi adalah cara yang ditempuh untuk mewujudkan visi. Kedua hal tersebut harus