Instrumen Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

tua. Dalam melakukan penelitian ini, peneliti juga bersikap adil Justice kepada setiap calon responden dan tidak membeda-bedakan calon responden.

4.5. Instrumen Penelitian

Instrumen pada penelitian ini terdiri dari tiga macam kuesioner, yaitu: 1. Kuesioner data demografi remaja identitas siswa memberikan data mengenai responden yang meliputi usia responden, jenis kelamin, usia orang tua, jumlah anggota keluarga, status anak, kelengkapan orangtua, pendidikan orang tua, pekerjaan orangtua, dan pendapatan orangtua. Kuesioner ini digunakan untuk melihat distribusi demografi dari responden saja dan tidak akan dianalisis. 2. Kuesioner pola asuh orang tua disusun sendiri oleh peneliti dengan berpedoman pada konsep dan tinjauan pustaka yang sikapnya tertutup dan menggunakan skala Likert. Artinya jawaban responden telah termuat dalam lima pilihan jawaban. Pilihan yang digunakan adalah selalu SL, sering SR, jarang JR, tidak pernah TP. Pengembangan kuesioner dikembangkan dalam bentuk item-item. Banyaknya sebaran item tentang pola asuh orang tua adalah 18 pernyataan, dimana pola asuh otoriter dengan 6 pernyataan, pola asuh demokratis dengan 6 pernyataan, dan pola asuh permisif dengan 6 pernyataan. Dari lima pilihan jawaban skor terendah 6 dan tertinggi 24, maka untuk pilihan jawaban selalu SL bernilai 4, sering SR bernilai 3 jarang JR bernilai 2, dan tidak pernah bernilai 1. Jika jumlah skor yang didapatkan salah satu tipe pola asuh lebih banyak dominan dari tipe pola asuh lainnya, maka dapat dikelompokkan menjadi: dominan pola asuh otoriter, dominan Universitas Sumatera Utara pola asuh demokratis, dan dominan pola asuh permisif. Misalnya, skor untuk pola asuh otoriter adalah 24, skor demokratis adalah 20, dan skor permisif 18, maka pola asuh responden adalah dominan otoriter, begitu seterusnya. Tetapi, jika jumlah skor untuk ketiga tipe pola asuh mempunyai skor yang sama maka pola asuh yang diterapkan orangtua kepada anaknya lebih dari satu tipe pola asuh. 3. Kuesioner tentang kecerdasan emosional didapatkan peneliti dari instrumen Assessing Emotion Scale AES yang dikembangkan oleh Schutte and Colleagues 1998, dimana berisi 33 pertanyaan dengan lima alternatif pilihan jawaban, yaitu sangat setuju SS, setuju S, netral ragu N, tidak setuju TS, sangat tidak setuju STS, dimana nilai sangat setuju SS mendapat nilai 5, setuju S mendapat nilai 4, tidak dapat menentukan apakah setuju atau tidak setuju N mendapat nilai 3, tidak setuju TS mendapat nilai 2, sangat tidak setuju STS mendapat nilai 1. Total skor untuk kecerdasan emosional adalah 33-165, artinya skor minimal kecerdasan emosional adalah 33 dan skor maksimal kecerdasan emosional adalah 165. Adapun kriteria penilaian kecerdasan emosional dalam penelitian Motalebi, et al 2013 dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu: Tinggi = 82,6 - 165 Rendah = 1 - 82,5 Universitas Sumatera Utara

4.6. Validitas dan Reliabilitas Instrumen