prestasi belajar kewirausahaan secara bersama-sama terhadap minat berwirausaha siswa kelas XII Elektronika Industri di SMK Negeri 2
Pengasih, 2 faktor mana yang lebih dominan berpengaruh antara kreativitas, prestasi praktik industri dan prestasi belajar kewirausahaan
terhadap minat berwirausaha siswa kelas XII Elektronika Industri di SMK Negeri 2 Pengasih. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XII Elektronika
Industri sejumlah 32 siswa. Pada penelitian ini ditemukan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kreativitas, prestasi praktik industri
dan prestasi belajar kewirausahaan secara bersama-sama terhadap minat berwirausaha siswa kelas XII. Faktor yang lebih dominan berpengaruh
terhadap minat berwirausaha adalah kreativitas.. Hal tersebut ditunjukan dengan besarnya sumbangan efektif masing-masing variabel terhadap minat
berwirausaha yaitu kreativitas sebesar 19,39, prestasi praktik industri 0,12, dan prestasi belajar kewirausahaan sebesar 1,08
C. Kerangka Pikir
Sikap, norma subyektif, dan kontrol perilaku mampu mendorong seseorang untuk berperilaku melalui sebuah intensi. Jika sikap, norma
subyektif dan kontrol perilaku berwirausaha pada seseorang tinggi maka intensi berwirausaha juga tinggi, yang akan diikuti oleh munculnya seorang
wirausahawan. Hubungan antara ketiga variabel akan dijelaskan berikut ini:
1. Pengaruh kreativitas terhadap intensi berwirausaha siswa Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK N 1 Pengasih
Selama ini kewirausahaan selalu dihubungkan dengan sikap kreatif dan inovatif, sehingga dapat dikatakan bahwa kreativitas merupakan sikap
yang wajib dimiliki seorang wirausaha. Tak jarang keberhasilan seorang wirausaha dipengaruhi oleh kreativitasnya. Kreativitas akan membantu
seorang wirausaha menemukan masalah peluang, memunculkan gagasan, kemudian mengolah gagasan tersebut untuk mendapatkan
keuntungan, dan pada akhirnya untuk mempertahankan eksistensi seorang wirausaha.
2. Pengaruh peran orang tua terhadap intensi berwirausaha siswa Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK N 1 Pengasih
Keluarga terutama orang tua memiliki peranan yang besar bagi perkembangan seorang anak, mulai dari sikap, pembentukan mind set, dan
bahkan cita-cita. Hal tersebut terjadi sebab keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dimana seorang individu tumbuh dan
belajar. Apabila seorang anak mendapatkan perhatian, kasih sayang, dan pengawasan yang baik, tentu saja anak tersebut akan tumbuh sesuai
dengan harapan orang tua. Siswa Program Keahlian Administrasi Perkantoran kelas XII di
SMK N 1 Pengasih masih berumur 17-19 tahun, dimana pada umur tersebut kebanyakan siswa masih bergantung dengan orang tuabelum
mandiri dan belum memiliki pendirian yang kuat sehingga siswa akan
sangat mempertimbangkan masukan dari orang tua termasuk dalam penentuan karirnya.
3. Pengaruh efikasi diri terhadap intensi berwirausaha siswa Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK N 1 Pengasih
Efikasi diri adalah keyakinan seseorang dalam kemampuannya untuk melakukan suatu bentuk kontrol terhadap keberfungsian orang itu
sendiri dan kejadian dalam lingkungan. Dengan kata lain, efikasi diri merupakan bentuk persepsi seseorang terhadap kemampuannya untuk
melakukan apa yang tidak atau dapat dilakukannya. Apabila seseorang memiliki efikasi diri yang tinggi dalam melakukan suatu tindakan maka
akan semakin tinggi pula kemungkinan individu tersebut melakukan tindakan itu, sama halnya dengan efikasi dalam berwirausaha, bahwa jika
seseorang memiliki efikasi diri yang tinggi untuk berwirausaha maka ia cenderung memiliki intensi berwirausaha yang tinggi.
4. Pengaruh kreativitas, peran orang tua, dan efikasi diri terhadap intensi berwirausaha siswa Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK
N 1 Pengasih. Intensi berwirausaha merupakan suatu kebulatan tekad untuk
melakukan kegiatan usaha. Oleh karena itu, untuk menciptakan wirausaha-wirausaha baru perlu dilakukan suatu tindakan yang dapat
meningkatkan intensi berwirausaha. Hal tersebut merupakan langkah awal yang paling tepat. Intensi berwirusaha dipengaruhi oleh banyak
faktor seperti sikap, norma subyektif, dan kontrol perilaku. Pada setiap
faktor tersebut terdapat beberapa unsur. Salah satu unsur sikap wirausaha adalah kreativitas, sedangkan faktor norma subyektif adalah
peran orang tua, dan faktor kontrol perilaku adalah efikasi diri. Adanya kreativitas, peran orang tua, dan efikasi diri yang tinggi secara bersama-
sama akan mempengaruhi intensi berwirausaha bagi siswa. Berdasarkan kerangka pikir tersebut, maka paradigma penelitian
dapat digambarkan seperti berikut ini:
Gambar 3. Paradigma penelitian
D. Hipotesis Penelitian