Hasil Pengujian Kombinasi ENBA dan EEABA dengan Doksorubisin

Tabel 4.3 Nilai indeks selektivitas IS ENBA dan EEABA Sel T47D Sel Vero Nilai IS IC 50 ENBA µgmL 30,908 115,454 3,73 IC 50 EEABA 24,476 151,122 6,17 Tabel 4.3 menunjukkan nilai indeks selektivitas ENBA sebesar 3,73 dan EEABA sebesar 6,17. Ekstrak dikatakan memiliki selektivitas yang tinggi yakni toksik terhadap sel T47D dan tidak toksik tidak menyerang sel normal tubuh apabila nilai IS 3 Machana, et. al., 2011. Dengan demikian, ENBA dan EEABA dapat dikatakan selektif.

4.5 Hasil Pengujian Kombinasi ENBA dan EEABA dengan Doksorubisin

terhadap Sel T47D Hasil pengujian kombinasi dilakukan dengan seri konsentrasi ENBA- doksorubisin secara berturut adalah 20; 15; 10; 5 µgmL ekstrak dengan ½, 3 8 , 1 4 , 1 8 IC 50 dan 200; 100; 50; 25 nM doksorubisin dengan ½, 1 4 , 1 8 , 1 16 IC 50 serta seri konsentrasi EEABA-doksorubisin adalah 15; 11,25; 7,5; 3,75 ekstrak dengan ½, 3 8 , 1 4 , 1 8 IC 50 dan 200; 100; 50; 25 nM doksorubisin dengan ½, 1 4 , 1 8 , 1 16 IC 50 . Kombinasi ENBA-doksorubisin dan EEABA-doksorubisin memberikan indeks kombinasi yang tercantum pada Tabel 4.4. Hasil perhitungan indeks kombinasi dapat dilihat pada Lampiran 9 dan 10 halaman 111 dan 112. Berdasarkan Tabel 4.4, dapat dilihat bahwa kombinasi ENBA-doksorubisin menghasilkan indeks kombinasi sebesar 0,26 yang mampu memberikan efek sinergis kuat nilai indeks kombinasi 0,1-0,3 dengan konsentrasi kombinasi optimum ENBA-doksorubisin sebesar 20 µgmL – 25 nM ½ IC 50 – 1 16 IC 50 . Sedangkan Universitas Sumatera Utara kombinasi EEABA-doksorubisin menghasilkan indeks kombinasi sebesar 0,05 yang mampu memberikan efek sinergis sangat kuat nilai indeks kombinasi 0,1 dengan konsentrasi kombinasi optimum EEABA-doksorubisin sebesar 7,5 µgmL – 25 nM 1 4 IC 50 – 1 16 IC 50 Reynolds, et al., 2005. Tabel 4.4 Nilai indeks kombinasi ENBA-doksorubisin dan EEABA-doksorubisin Doksorubisin nM ENBA µgmL 25 50 100 200 5 0,36 1,29 1,06 1,25 10 0,28 0,99 0,98 1,98 15 0,29 0,49 1,04 3,47 20 0,26 0,34 0,65 3,55 EEABA µgmL 3,75 0,14 2,39 0,79 0,64 7,5 0,05 0,12 0,53 0,69 11,25 1,63 0,12 0,26 0,89 15 1,11 0,38 9,20 0,99 Ket: = indeks kombinasi optimal, dihitung menggunakan persamaan Notarbartolo Penelitian restrospektif menunjukkan bahwa kardiotoksik akibat pemberian doksorubisin merupakan efek samping sesuai dosis Wattanapitayakul, et al., 2005. Melalui penelitian ini, ekstrak aktif buah andaliman menunjukkan hasil yang sinergis dengan doksorubisin nilai indeks kombinasi 1 sehingga diharapkan aplikasi ENBA dan EEABA sebagai ko-kemoterapi dan mampu menurunkan dosis doksorubisin pada terapi kanker payudara. Selain toksis terhadap jaringan normal, doksorubisin juga diketahui mampu menyebabkan timbulnya resistensi sel tumor terhadap obat Davis, et al., 2003, Notorbartolo, et al., 2005. Kombinasi EEABA-doksorubisin memberikan efek yang lebih baik dibandingkan dengan kombinasi ENBA-doksorubisin. EEABA yang digunakan hanya 1 4 IC 50 , sedangkan ENBA ½ IC 50 . Hasil skrining fitokimia dari EEABA mengandung senyawa alkaloid, glikosida, flavonoid, tanin, dan saponin yang tidak dikandung oleh ENBA. Flavonoid memiliki beberapa mekanisme sebagai antikanker, Universitas Sumatera Utara yaitu menekan proliferasi sel dan angiogenesis Winarsi, 2005. Flavonoid dan tanin diketahui dapat menghambat aktivitas dan ekspresi Pgp. Penghambatan aktivasi dan ekspresi Pgp memegang peranan penting dalam keberhasilan terapi kanker Zhou, et al., 2006. Penghambatan ini dapat dilakukan melalui dua sisi ikatan pada ATP- binding sites dan steroid interacting region dimana ATPase berikatan dengan Pgp cytosolic domain Kitagawa, 2006. Saponin dapat mengenali sel kanker, karena sel kanker memiliki membran dan struktur yang berbeda. Sel kanker memiliki lebih banyak senyawa seperti kolesterol. Saponin dapat mengikat kolesterol yang terdapat pada membran sel kanker Sung, et al., 1995.

4.6 Pengaruh Kombinasi ENBA dan EEABA dengan Doksorubisin terhadap

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Antikanker Ekstrak Etanol Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) Terhadap Sel Kanker Serviks

13 110 116

Uji Aktivitas Antikanker Ekstrak Etanol Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) Terhadap Sel Kanker Serviks

0 0 16

Uji Aktivitas Antikanker Ekstrak Etanol Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) Terhadap Sel Kanker Serviks

0 0 2

Uji Aktivitas Antikanker Ekstrak Etanol Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) Terhadap Sel Kanker Serviks

0 0 5

Uji Aktivitas Antikanker Ekstrak Etanol Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) Terhadap Sel Kanker Serviks

0 3 23

Uji Aktivitas Antikanker Ekstrak Etanol Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) Terhadap Sel Kanker Serviks

4 9 5

Uji Aktivitas Antikanker Payudara Kombinasi Ekstrak n-Heksana dan Etilasetat Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) dengan Doksorubisin terhadap Sel Kanker T47D secara In Vitro

0 0 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Siklus Sel Siklus sel merupakan proses perkembangbiakan sel yang memperantarai - Uji Aktivitas Antikanker Payudara Kombinasi Ekstrak n-Heksana dan Etilasetat Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) dengan Doksorubisin te

1 2 31

Uji Aktivitas Antikanker Payudara Kombinasi Ekstrak n-Heksana dan Etilasetat Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) dengan Doksorubisin terhadap Sel Kanker T47D secara In Vitro

1 1 7

TESIS UJI AKTIVITAS ANTIKANKER PAYUDARA KOMBINASI EKSTRAK n-HEKSANA DAN ETILASETAT BUAH ANDALIMAN (Zanthoxylum acanthopodium DC.) DENGAN DOKSORUBISIN TERHADAP SEL KANKER T47D SECARA IN VITRO

0 1 18