Sterilisasi Alat dan Bahan Pembuatan Media

tetes peraksi besi III klorida 1. Jika terjadi warna biru kehitaman atau hijau kehitaman, menunjukan adanya tanin Farnsworth, 1966. 3.6.6 Pemeriksaan steroidtriterpenoid Sebanyak 1 g serbuk simplisiaekstrak dimaserasi dengan 20 mL n-heksana selama 2 jam, lalu disaring. Filtrat diuapkan dalam cawan penguap. Pada sisa ditambahkan beberapa tetes pereaksi Liebermann-Burchard. Timbulnya warna biru atau biru hijau menunjukan adanya steroid, sedangkan warna merah, merah muda atau ungu menunjukkan adanya triterpenoid Harborne, 1987.

3.6.7 Pemeriksaan antrakuinon

Ditimbang sebanyak 0,2 g serbuk simplisiaekstrak, ditambahkan 5 mL asam sulfat 2 N, dipanaskan sebentar, setelah dingin ditambahkan 10 mL benzena, dikocok dan didiamkan. Lapisan benzena dipisahkan dan disaring, kocok lapisan benzena dengan 2 mL NaOH 2 N, didiamkan. Lapisan air berwarna merah dan lapisan benzena tidak berwarna menunjukan adanya antrakuinon Depkes RI, 1995.

3.7 Sterilisasi Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan dalam uji aktivitas sitotoksik ini disterilkan terlebih dahulu sebelum dipakai. Alat-alat gelas dan plastik yang akan digunakan disterilkan di dalam autoklaf pada suhu 121 o C selama 15 menit Lay, 1994.

3.8 Pembuatan Media

3.8.1 Pembuatan media Roswell Park Memorial Institute RPMI

Komposisi: RPMI sachet, spesifikasi: GIBCO Lot No. 921956, dengan L glutamine tanpa NaHCO 3 , netto 10,4 g Hepes 2 g NaHCO 3 2 g Universitas Sumatera Utara HCl 1N secukupnya NaOH 1N secukupnya Aquabidest steril ad 1 L Cara pembuatan: Sebanyak 1 sachet RPMI, 2 gram Hepes, dan 2 gram NaHCO 3 dimasukkan ke dalam erlenmeyer, tambahkan 800 mL aquabidest steril, homogenkan dengan menggunakan stirer magnet. Ukur pH 7,2 – 7,4 dengan pH meter, untuk menyesuaikan pH dapat digunakan HCl 1N bila larutan basa atau NaOH 1N bila larutan asam, tambahkan aquabidest steril sampai 1 L, lakukan sterilisasi dengan filter vaccum di dalam LAF Laminar Air Flow, dipasang filter aparatus steril pada botol duran 1 L steril, lakukan proses penyaringan dengan filter, aliquot media ditampung dalam botol duran 500 mL, diberi identitas pada botol media nama media, tanggal pembuatan, expire date, dan nama pembuat, dan disimpan pada suhu 2-8 o C Sambrook, et al., 1989.

3.8.2 Pembuatan media kultur lengkap MK-RPMI

Komposisi: Fetal Bovine Serum FBS 10 Penisilin-Streptomisin 2 Fungizone Amphotericin B 0,5 RPMI ad 100 mL Cara pembuatan: Campur semua bahan di atas, dan dilakukan di dalam LAF Laminar Air Flow, beri identitas pada botol MK nama media, tanggal pembuatan, expire date, dan nama pembuat, simpan pada suhu 2 – 8 o C Sambrook, et al,.1989.

3.8.3 Pembuatan media M199

Komposisi: M199 sachet, spesifikasi: GIBCO Lot No. 819942, dengan Earle’s salt, dengan L-glutamine, tanpa NaHCO 3 , netto 9,5 gram Akuabidest 1 liter NaHCO 3 2,2 gram Hepes 2 gram HCl 1 N NaOH 1 N Universitas Sumatera Utara Cara pembuatan: Sebanyak 1 sachet M199 sachet, 2,2 gram NaHCO 3 , 2 gram Hepes dimasukkan ke dalam tabung erlenmeyer. Ditambahkan 800 mL aquabidest steril dan dihomogenkan menggunakan stirer magnet. Diatur pH 7,2 – 7,4 dengan menggunakan pH meter. Penyesuaikan pH dilakukan dengan menambahkan HCL 1 N bila larutan basa atau NaOH 1 N bila larutan asam. Ditambahkan aquabidest hingga volume 1 L dan dilakukan sterilisasi dengan filter vaccum di dalam LAF Laminar Air Flow. Dipasang filter aparatus steril pada botol duran 1 L steril. Lakukan proses penyaringan dengan menggunakan filter, aliquot media ditampung dalam botol duran 500 mL, diberi identitas pada botol media nama media, tanggal pembuatan, expire date, nama pembuat. Media disimpan pada suhu 2 – 8 o C Handayani, et al., 2001.

3.8.4 Pembuatan media MK-M199

Komposisi : Foetal Bovine Serum FBS 10 Penisilin-streptomisin 3 Fungison 1 M199 ad 100 mL Cara pembuatan: Campur semua bahan di atas, dan dilakukan di dalam LAF Laminar Air Flow, beri identitas pada botol MK nama media, tanggal pembuatan, expire date, dan nama pembuat, simpan pada suhu 2 – 8 o C Handayani, et al., 2001.

3.9 Penumbuhan Sel

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Antikanker Ekstrak Etanol Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) Terhadap Sel Kanker Serviks

13 110 116

Uji Aktivitas Antikanker Ekstrak Etanol Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) Terhadap Sel Kanker Serviks

0 0 16

Uji Aktivitas Antikanker Ekstrak Etanol Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) Terhadap Sel Kanker Serviks

0 0 2

Uji Aktivitas Antikanker Ekstrak Etanol Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) Terhadap Sel Kanker Serviks

0 0 5

Uji Aktivitas Antikanker Ekstrak Etanol Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) Terhadap Sel Kanker Serviks

0 3 23

Uji Aktivitas Antikanker Ekstrak Etanol Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) Terhadap Sel Kanker Serviks

4 9 5

Uji Aktivitas Antikanker Payudara Kombinasi Ekstrak n-Heksana dan Etilasetat Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) dengan Doksorubisin terhadap Sel Kanker T47D secara In Vitro

0 0 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Siklus Sel Siklus sel merupakan proses perkembangbiakan sel yang memperantarai - Uji Aktivitas Antikanker Payudara Kombinasi Ekstrak n-Heksana dan Etilasetat Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) dengan Doksorubisin te

1 2 31

Uji Aktivitas Antikanker Payudara Kombinasi Ekstrak n-Heksana dan Etilasetat Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) dengan Doksorubisin terhadap Sel Kanker T47D secara In Vitro

1 1 7

TESIS UJI AKTIVITAS ANTIKANKER PAYUDARA KOMBINASI EKSTRAK n-HEKSANA DAN ETILASETAT BUAH ANDALIMAN (Zanthoxylum acanthopodium DC.) DENGAN DOKSORUBISIN TERHADAP SEL KANKER T47D SECARA IN VITRO

0 1 18