pemerintah dapat membantu usaha ini dalam mempertahankan keberlangsungan usahanya.
4. Menjadi usaha pertama furniture di daerah Setia Budi sehingga telah
dikenal lama oleh masyarakat sekitar. Usaha Jasa Bersama Furniture merupakan usaha pertama dalam bidang
furniture yang berdiri di daerah Setia Budi sehingga telah dikenal oleh masyarakat sekitar. Selain itu, usaha ini memiliki nama baik good will yang telah mendapat
tempat di hati masyarakat. Hal ini menjadikan usaha ini memiliki pelanggan setia dan dapat menarik konsumen yang berpotensi lainnya
4.2.3 Internal Strategic FactorAnalysis Summary IFAS
Dalam teknik analisis data dengan menggunakan SWOT, setelah pengklasifikasian faktor internal dan eksternal diidentifikasi, maka selanjutnya
dilakukan tahap penyusunan Matriks Internal Factor Analysis Summary IFAS dan Matriks Eksternal Factor Analysis Summary EFAS.
Berikut adalah tahap-tahap penentuan Faktor Strategis Internal IFAS : 1.
Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam kolom 1
2. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0
paling penting sampai 0,0 tidak penting,berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategi perusahaan.Semua
bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00
Universitas Sumatera Utara
3. Hitung rating dalam kolom 3 untuk masing-masing faktor
memberikan skala mulai dari 4 outstanding sampai dengan 1 poor ,berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi
perusahaan yang bersangkutan.Variabel yang bersifat positif semua variabel yang masuk kategori peluang diberi nilai mulai dari +1
sampai dengan +4 sangat baik. Sedangkan variabel yang bersifat negatif, kebalikannya
4. Kalikan bobot kolom 2 dengan rating pada kolom, untuk memperoleh
faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0
outstanding sampai dengan 1,0 poor Pemberian nilai rating untuk faktor kekuatan yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika
kekuatannya kecil diberi nilai +1. Pemberian nilai rating kelemahan kebalikannya, jika nilai kelemahan sangat besar ratingnya adalah 1,
sebaliknya jika nilai kelemahannya kecil ratingnya 4. Berikut merupakan penyajian faktor-faktor internal yang dirangkum dalam tabel
IFAS
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Tabel
Internal Strategic Factor Analisys Summary IFAS Faktor-faktor strategis internal
Bobot Rating
Bobot x Rating Kekuatan
Strength : 1 Lokasi usaha yang strategis
2Menjual berbagai produk furniture yang beraneka ragam dari merek-
merek ternama 3 Melayani kredit maksimal 3 kali
dalam pembayaran 4 Produk yang ditawarkan
berkualitas sehingga mampu bersaing dengan usaha sejenis
5 Melayani layanan antar barang delivery furniture yang dibeli
konsumen ke tempat tujuan dan memberikan garansi dalam kurung
waktu setahun 0.15
0.10 0.20
0.10
0.15 3
3 4
3
4 0.45
0.30 0.80
0.30
0.60
Total skor kekuatan 2.45
Kelemahan Weakness :
1 Sistem penjualan yang hanya menunggu pesanan dari konsumen
2 Kurangnya kemampuan SDM yang dimiliki
3 Tata letak ruangan yang tidak beraturan
4 Sarana serta prasarana yang masih terbatas
5 Sistem keuangan yang masih sangat sederhana
0.15 0.10
0.05 0.05
0.05 2
2 1
1
1 0.30
0.20 0.05
0.05
0.05
Total skor kelemahan 0.65
Selisih skor kekuatan dan kelemahan
1.80
Sumber: data diolah
Universitas Sumatera Utara
Keterangan: Pada tabel 4.3 dapat diketahui bahwa melayani kredit maksimal 3 kali
dalam pembayaran menjadi kekuatan utama dari Usaha Jasa Bersama Furniture dengan skor rating 0,80. Pada urutan kedua dengan skor 0,60 diduduki faktor
layanan antar barang delivery furniture yang dibeli konsumen ke tempat tujuan serta memberikan garansi dalam kurung waktu setahun. Selanjutnya, pada urutan
ketiga dengan skor rating 0,45 yaitu dengan Lokasi usaha yang strategis merupakan salah satu kekuatan dari Usaha Jasa Bersama Furniture. Dan yang
terakhir yang memiliki skor yang sama yang merupakan kekuatan Usaha Jasa Bersama Furniture dengan skor 0,30 yaitu menjual berbagai produk furniture yang
beraneka ragam dari merek-merek ternama serta produk yang ditawarkan berkualitas sehingga mampu bersaing dengan usaha sejenis.
Sedangkan kelemahan utama yang dimiliki usaha ini adalah sistem penjualan yang hanya menunggu pesanan dari konsumen dengan skor 0,30.
Kurangnya kemampuan SDM merupakan posisi kedua dalam indikasi kelemahan, faktor ini memiliki skor 0,20. Pada urutan ketiga, keempat serta kelima memiliki
skor masing-masing yang sama yaitu 0,05 dengan faktor tata letak ruangan yang tidak beraturan, sarana serta prasarana yang masih terbatas, dan sistem keuangan
yang masih sangat sederhana. Penggabungan selisih kedua faktor internal menghasilkan total skor sebesar 1,80.
Universitas Sumatera Utara
4.2.4 Eksternal Strategic Factor Analysis Summary EFAS