Budaya Barat Turis Asing

sebagainya. Diamati dari hal yang membedakan status orang Batak apakah dapat disebut sebagai Raja Batak atau tidak yaitu, dengan melihat jumlah tangga pada rumahnya umumnya menggunakan Rumah Bolon. Jumlah anak tangga menentukan status sosialnya, apabila jumlah tangga genap maka asal muasalnya tidak jelas dan tidak pantas untuk disebut sebagai raja. Marga adalah nama family yang diambil dari garis keturunan ayah patrilineal, marga juga sebagai suatu penyelaras status sosial masyarakat. Oleh karena itu, mengapa semua perempuan Batak dan laki-laki Batak disebut sebagai Boruni Raja dan Anakni Raja karena saat pelaksanaan pesta pernikahan ada acara menyusul setelah acara adat yaitu Tikkir Tangga yang bertujuan untuk melihat lebih lanjut berapa jumlah anak tangga keluarga mempelai perempuan. Jumlah anak tangga apabila genap tetap mempelai perempuan disebut sebagai Boruni Raja, karena ada satu yang menyelaraskannya yaitu dari segi nama keluarga Marga dan dengan memahami asal-usul marga nenek moyangnya, maka layaklah disebut Anakni Raja dan Boruni Raja, Jhon Peter 2010: 6.

2.5.2 Budaya Barat Turis Asing

Kebudayaan Barat adalah kebudayaan yang cara pembinaan kesadarannya dengan cara memahami ilmu pengetahuan dan filsafat. Mereka melakukan berbagai diskusi untuk menentukan makna sebenarnya dari kesadaran. Melalui proses belajar mereka dituntut untuk pandai berceramah dan berdiskusi. Dalam kaca mata Indonesia bahkan dalam kaca mata kebudayaan Timur mengenal bahwa kebudayaan Barat memiliki sifat, mandiri, disiplin, terbuka, pekerja keras, gaya berpakaian yang bebas, sangat menghargai waktu dan privacy namun kurang perduli dengan norma-norma dan agama, Hidayati 2003: 10. Universitas Sumatera Utara Budaya konsumen dicirikan dengan peningkatan gaya hidup lifestyle bermakna individualitas, pernyataan diri dan kesadaran diri. Fashion adalah suatu aksi yang dirangsang oleh industri konsumen Chaney, 2004: 99. Cara berpakaian bagi kebudayaan Barat tidak tergantung kepada penilaian orang lain terhadap cocok tidaknya pakaian yang dipakai seseorang, tetapi lebih kepada apakah seseorang itu nyaman dengan apa yang dipakainya. Keberadaan budaya nigh club, konser atau bersantai dirumah juga menentukan cara berpakaian mereka, Judith Schlehe 2006 Bersepeda adalah salah satu gaya hidup dalam kebudayaan Barat sekalipun mereka memiliki mobil. Bersepeda adalah hal yang umum digunakan terutama di pusat kota di Eropa. Alasan mereka memilih bersepeda adalah, untuk kesehatan, mengurangi kemacetan, bersifat ekonomis, mengurangi pemakaian kendaraan bermotor untuk kesadaran ramah lingkungan dan sepeda tidak terkait dengan status, Judith Schlehe 2006 . Konsumsi minuman beralkohol juga merupakan gaya hidup, 77 penduduk dewasa di negara Barat terutama di Jerman, mengkonsumsi bir secara teratur. Setiap bulan Oktober ada pestival Octoberfest perayaannya identik dengan pesta bir, bahkan diperhitungkan bir yang dihabiskan selama festifal tersebut mencapai setengah dari keseluruhan konsumsi bir di Jerman selama setahun. Pola konsumsi ini tidak hanya berhubungan dengan selera atau rasa tetapi sebagai sarana megekspresikan suatu identitas tertentu. Konsumsi bir sebagai sarana interaksi dengan sesama yang pada akhirnya akan membentuk kelompok- kelompok tertentu. Hasil penelitian Judith Schlehe 2006. Universitas Sumatera Utara Komisi ahli statistik Liga Bangsa-Bangsa 1937 menyatakan turis asing atau sering disebut wisatawan asing adalah setiap orang yang mengunjungi suatu negara diluar dari negara asalnya dalam jangka waktu minimal 24 jam dan bukan untuk menetap tetapi tujuan bersenang-senang. Turis atau wisatan bahkan sering disebut dengan travelers merupakan orang yang melakukan perjalanan, Irawan 2010: 11. U.N Convention Concerning Costums Fasilities For Touring menyatakan turis asing adalah setiap orang yang datang ke suatu negara karena alasan yang sah, selain untuk berimigrasi dan tinggal setidaknya selama 24 jam dan selama-lamanya enam bulan, Irawan 2010: 12. U.N Conference On Interest Travel And Tourism di Roma 1963 dalam Irawan 2010: 12 menggunakan istilah pengunjung atau visitors untuk setiap orang yang datang ke suatu negara yang bukan tempat tinggalnya dan biasa untuk keperluan apa saja, selain melakukan perjalanan yang digaji. Pengunjung dibagi menjadi dua kategori yaitu: 1. Wisatawan, pengunjung yang datang ke suatu negara yang dikunjunginya tinggal selama minimal 24 jam dengan tujuan untuk bersenang-senang, berlibur, kesehatan, belajar, keperluan agama, berbisnis, keluarga, utusan dan pertemuan. 2. Excurtion, pengunjung yang hanya tinggal sehari di negara yang dikunjunginya tanpa bermalam. Menurut Kasumarungin, 2009: 18 wisatawan dibagi menjadi empat menurut sifatnya, yaitu: 1. Modern idealis, wisatawan menaruh perhatiannya pada budaya dan explorasi alam 2. Modern materialis, wisatawan mencari keuntungan secara berkelompok Universitas Sumatera Utara 3. Tradisional idealis, menaruh minat pada sosial budaya yang bersifat tradisional dan sangat menghargai alam yang tidak bercampur dengan modernisasi 4. Tradisional materialis, berpandangan konvensional, mempertimbangkan keterjangkauan, murah dan keamanan. http:tourismeconomic.wordprss.com20121029wisata-pariwisata- wisatawan-kepariwisataan-unsur-unsur-pariwisata. Diakses 20 Januari 2013 20:03

2.5.3 Posisi Budaya Terhadap Perilaku Hambatan Budaya

Dokumen yang terkait

Dampak Pariwisata Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat (Studi pada Daerah Wisata Tuktuk Siadong, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir)

13 74 83

Dampak Pariwisata Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat (Studi pada Daerah Wisata Tuktuk Siadong, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir)

0 0 9

Dampak Pariwisata Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat (Studi pada Daerah Wisata Tuktuk Siadong, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir)

0 0 1

Dampak Pariwisata Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat (Studi pada Daerah Wisata Tuktuk Siadong, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir)

0 0 27

Dampak Pariwisata Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat (Studi pada Daerah Wisata Tuktuk Siadong, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir)

0 0 4

Dampak Pariwisata Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat (Studi pada Daerah Wisata Tuktuk Siadong, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir)

0 0 2

Dampak Pariwisata Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat (Studi pada Daerah Wisata Tuktuk Siadong, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir)

0 0 2

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Adaptasi - Interaksi dan Hambatan Budaya Antara Masyarakat Lokal dan Turis Asing Yang Berkunjung ke Tuktuk Siadong Kec Simanindo Kab Samosir

0 0 16

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Interaksi dan Hambatan Budaya Antara Masyarakat Lokal dan Turis Asing Yang Berkunjung ke Tuktuk Siadong Kec Simanindo Kab Samosir

0 0 12

Interaksi dan Hambatan Budaya Antara Masyarakat Lokal dan Turis Asing Yang Berkunjung ke Tuktuk Siadong Kec Simanindo Kab Samosir

0 0 9