Peran Apoteker di RSUP Dr. Hasan Sadikin

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Peran Apoteker di RSUP Dr. Hasan Sadikin

Departemen Kesehatan RI, berdasarkan status akreditasi rumah sakit pemerintah, RSUP Dr. Hasan Sadikin termasuk RSU kelas A yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik luas dan subspesialistik luas. RSHS juga memberikan pelayanan pendidikan dan pelatihan bagi mahasiswa atau pelajar yang ingin melakukan penelitian ataupun praktek dibidang kesehatan maupun bidang lain yang terkait. RSHS merupakan Rumah Sakit Rujukan Puncak untuk Propinsi Jawa Barat dan Pusat Unggulan Nasional dalam Bidang Kedokteran Nuklir dan satu-satunya Pusat Pendidikan untuk Spesialis Kedokteran Nuklir. Jenis pasien di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin terdiri atas pasien asuransi kesehatan Askes, pasien keluarga miskin Gakin, pasien jaminan kesehatan masyarakat Jamkesmas, pasien kontraktor dan pasien umum. Oleh sebab itu, kebutuhan penyediaan obat atau perbekalan farmasi juga sangat beragam. RSUP dr. Hasan Sadikin dipimpin oleh seorang direktur utama dan dibantu oleh 4 direktur yang mengepalai direktorat masing-masing. Peran apoteker di RSUP. Dr. Hasan Sadikin sangatlah luas diantaranya ikut berperan serta pada Sub Komite Farmasi dan Terapi SKFT, program pengendali resistensi antibiotik PPRA, tim kanker, tim tarif, panitia pengadaan, panitia penerimaan dan panitia-panitia lain yang ada di rumah sakit. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA RSUP. Dr. Hasan Sadikin telah menerbitkan formularium pada tahun 1995, kemudian formularium ini direvisi pada tahun 2002. Formularium ini berguna sebagai pedoman pemberian obat oleh para dokter dalam pemberian pelayanan kepada pasien, sehingga tercapai penggunaan obat yang aman, rasional, efektif dan efisien. Formularium digunakan sebagai pedoman pengobatan untuk pasien yang ada di rumah sakit, pedoman pelaksanaan Manlak digunakan sebagai pedoman pengobatan untuk pasien jamkesmas dan pelaksanaannya sudah mengacu pada INA-DRG dan daftar plafon harga obat DPHO digunakan sebagai pedoman pengobatan untuk pasien askes. INA-DRG didefinisikan sebagai suatu sistem klasifikasi kombinasi beberapa jenis penyakit dan prosedurtindakan pelayanan disuatu rumah sakit dengan pembiayaan yang dikaitkan dengan mutu dan efektivitas pelayanan terhadap pasien. Apoteker sebagai sekretaris di Panitia Farmasi dan Terapi PFT berperan sangat penting karena semua kebijakan dan peraturan dalam mengelola dan menggunakan obat di seluruh unit di rumah sakit ditentukan dalam panitia ini, sehingga dengan keberadaan apoteker di PFT dapat turut serta dalam menetapkan kebijakan-kebijakan mengenai pemilihan obat, penggunaan obat serta evaluasinya dalam bentuk formularium.

4.2 Peran Apoteker di Instalasi Farmasi Rumah Sakit