i. Pemantauan kadar obat dalam darah
Pemantauan kadar obat didalam darah tidak dilakukan karena obat-obat yang memerlukan pemantauan indeks terapi sempit jarang dipakai oleh pasien,
sehinggan pemantauan kadar obat dalam darah tidak dilakukan.
j. dispensing sediaan khusus
Dispensing sediaan khusus yang sudah dilakukan oleh farrmasi klinik adalah penanganan sediaan sitotoksik obat kemoterapi, pencampuran obat suntik
dan penyiapan nutrisi parenteral belum dilakukan karena terbatasnya jumlah tenaga yang terlatih dan kurang memadainya sarana dan prasarana di RSUP dr.
Hasan Sadikin. Menurut standar pelayanan kefarmasian, obat kemoterapi harus ditangani oleh apoteker. Pencampuran obat kemoterapi dilakukan didalam sebuah
ruangan khusus yang letaknya terpisah dari ruangan lain dan pencampuran obat kemoterapi dipimpin langsung oleh apoteker yang bekerja di farmasi klinis.
4.2.3 Cytotoxic Handling
Cytotoxic Handling penanganan obat kanker langsung ditangani apoteker.. Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan No.
1197MenKesSKX2004, tugas dari farmasi adalah menangani obat kanker secara aseptis dalam kemasan siap pakai sesuai kebutuhan pasien oleh tenaga
farmasi yang terlatih dan telah dibekali pengetahuan tentang cara menanggulangi kecelakaan kerja.
A. Alur Pelayanan
Alur pelayanan yang diberikan bagi pasien baru adalah pasien datang membawa surat pengantar dan resep regimen terapi untuk pasien yang
bersangkutan, berikut diagnosa dan data lengkap pasien dari dokter lalu diberikan
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
kepada perawat. Lalu perawat akan mengklasifikasikan pasien pada kategori Umum, kontraktor atau ASKES jika pasien umum dikonfirmasikan pembayaran
dan tagihan sebelum dilakukan tindakan kemoterapi sedangkan jika pasien ASKES dikonfirmasikan persyaratan apakah sudah siap dan dilihat hasil
laboratorium sebelum dilakukan tindakan kemoterapi. Lalu perawat membawa resep tersebut ke depo melalui pass box yang menghubungkan antara ruang
kemoterapi dan depo, selanjutnya petugas depo menerima resep tersebut dan dicatat di Form Pencatatan Pemakaian BMHP dan dimasukkan ke dalam lembar
kendali regimen kemoterapi pasien sebagai data untuk proses terapinya. Pada lembar kendali regimen kemoterapi tersebut terdapat rencana regimen kemoterapi
pasien dan dosis obat-obatan yang dibutuhkan. Untuk pasien lama, saat datang kembali pasien tinggal melanjutkan terapi regimen yang sudah ada dan telah
dilakukan, kecuali ada perubahan dari dokter. Selanjutnya obat tersebut disiapkan oleh asisten apoteker dan dilakukan pengecekan oleh apoteker terlebih dahulu
sebelum diserahkan kepada perawat melalui pass box untuk digunakan dalam tindakan kemoterapi terhadap pasien.
B. Petugas di ruang handling sitostatika
Petugas yang ada di ruang handling berjumlah 7 orang, terdiri dari 1 orang apoteker penanggungjawab dan 6 orang asisten apoteker, semua petugas memiliki
sertifikasi Handling cytotoxic dari Rumah Sakit Dharmais. Shift kerja hanya 1 kali mulai pukul 07.30-15.30 dari hari senin-jumat.. Pengerjaan obat kemoterapi
dikerjakan oleh 3 profesi kesehatan, dokter, farmasi dan perawat. Ketiganya sangat berperan penting dalam pelaksanaan peracikan obat kemoterapi, dokter
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
yang menulis resep, perawat yang membawa kepada farmasi, kemudian perawat memberikannya kepada pasien.
C. Sarana dan prasarana di ruang handling sitostatika
Ruangan Kemoterapi terbagi menjadi tiga 3 ruangan yaitu: 1.
Ruang Perawatan Tempat dilakukan proses kemoterapi pasien dengan kapasitas 5 bed, terdapat
tempat perawat dan administrasi. 2.
Depo Farmasi Selain terdapat ruang obat dan alat kesehatan, ada juga ruang pencampuran
khusus obat-obat kemoterapi yang dilengkapi dengan tabung berkaca untuk mengoplos dan melarutkan obat, berikut tempat pembuangan sampah khusus
untuk sampah vial dan alat-alat kesehatan yang dipakai dalam proses pencampuran obat-obat kemoterapi.
3. Ruang Konsultasi Obat Kemoterapi
Ruang Konsultasi Obat Kemoterapi menjadi satu dengan ruang apoteker penanggungjawab depo farmasi kemoterapi. Tugas apoteker kemoterapi
adalah memberikan konsultasi dan informasi pada pasien yang berhubungan dengan obat-obat kemoterapi yang digunakan pasien, mengatur dan
mengawasi jalannya proses pelayanan pengobatan dan bertindak sebagai operator dalam melakukan pencampuran atau pengoplosan obat-obat
kemoterapi.
D. Sistem Distribusi dan Alur Sistem Distribusi
Alur pelayanan di depo ini mulai dari pasien membawa surat pengantar dari dokter lalu diberikan kepada perawat kemudian perawat akan melihat
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
diagnosa penyakit pasien dan mengkonfirmasikan ke depo apakah pasien tersebut termasuk pasien umum atau Askes, jika pasien umum, maka pasien terlebih
dahulu dikonfirmasikan mengenai pembayaran dan tagihan sebelum dilakukan tindakan, sedangkan jika pasien Askes, sebelumnya pasien dikonfirmasikan
mengenai kelengkapan persyaratan dan melihat hasil laboratorium setelah persyaratan ini dilengkapi maka dilakukan tindakan kemoterapi. Tahap berikutnya
adalah perawat menuliskan surat pengantar ataupun diagnosis dokter dan regimen terapi pasien pada formulir BMHP, setelah itu pasien membawa formulir BMHP
tersebut ke depo. Bagian depo akan segera mengkaji dan menyiapkan regimen sesuai dengan formulir BMHP dan menyerahkannya kepada perawat.
Sistem distribusi yang dilakukan adalah Unit Dose Dispensing UDD, dimana obat disediakan dalam satuan unit dosis, sudah terjadwal dan berkala. Obat-obat
kemoterapi di depo ini hanya diperuntukkan bagi pasien umum reguler, Askes dan kontraktor, tidak untuk Gakin. Pemilihan antara kemoterapi dan radioterapi
ditentukan berdasarkan stadium dan keadaan umum pasien riwayat penyakit lainnya.
E. Pelayanan farmasi Klinis yang Dilakukan Oleh Apoteker
Pelayanan Farmasi Klinik yang dilakukan Apoteker diantaranya: 1.
Pengkajian instruksi dokter tentang regimen terapi obat pasien 2.
Diskusi dengan dokter dan perawat 3.
Tata laksana efek samping obat mual muntah, hemoglobin Hb menurun, nafsu makan turun, rambut rontok, dan keringnya kelenjar ludah
4. Visite mandiri saat pasien menjalani proses kemoterapi
5. Konsultasi obat-obat kemoterapi bagi pasien dan keluarga pasien
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
F. Penanganan Limbah
Limbah kemasan dari obat-obat kemoterapi ditampung dan simpan pada suatu wadah khusus, kemudian limbah ini diserahkan ke bagian kesehatan
lingkungan Kesling untuk segera diproses agar tidak mencemari lingkungan.
4.3 Depo Farmasi RSUP Dr. Hasam Sadikin