Gambaran Umum Responden Tingkat Motivasi Kerja Pada Guru SD Negeri Kuta Tuha Blangpidie Aceh Barat Daya.

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Gambaran Umum Responden

Dari data yang diperoleh rata-rata guru PNS yang mengajar di SD Negeri Kuta Tuha Blangpidie sebagian besar berusia 48-53 tahun yaitu sebanyak 5 orang 45,5. Usia 54-59 tahun sebanyak 3 orang 27,2, usia 42-47 tahun sebanyak 2 orang 18,2 dan usia 36-41 tahun sebanyak 1 orang 9,1. Masa kerja sebagian besar guru PNS adalah 26-31 tahun sebanyak 7 orang 31,8, masa kerja 20-25 tahun sebanyak 2 orang 9,1, masa kerja 8-13 tahun dan masa kerja 32-37 tahun masing-masing sebanyak 1 orang 4,5. Tingkat motivasi kerja dan kinerja guru PNS mayoritas berada pada kategori sedang yaitu berada pada usia 48-53 tahun sebanyak 3 orang 50 dari 6 orang guru PNS. Guru PNS lebih banyak berjenis kelamin perempuan yaitu 10 orang 90,9 dan laki-laki sebanyak 1 orang 9,1. Mengenai latar belakang pendidikan guru PNS sebagian besar adalah Diploma sebanyak 6 orang 54,5 dan Sarjana sebanyak 5 orang 45,5. Sedangkan rata-rata guru honor yang mengajar di SD Negeri Kuta Tuha Blangpidie sebagian besar berusia 30-35 tahun yaitu sebanyak 5 orang 45,5. Usia 24-29 tahun sebanyak 4 orang 36,4, usia 36-41 tahun dan usia 48-53 tahun masing-masing sebanyak 1 orang 9,1. Semua guru honor mempunyai masa kerja antara 2-7 tahun sebanyak 11 orang 50,0. Tingkat motivasi kerja dan kinerja guru honor mayoritas juga berada pada kategori sedang yaitu berada pada usia 30-35 tahun sebanyak 4 orang 57,1. Guru honor lebih banyak berjenis kelamin perempuan yaitu 7 orang 63,6 dan laki-laki sebanyak 4 orang 36,4. 31 Universitas Sumatera Utara Latar belakang pendidikan guru honor sebagian besar adalah Diploma sebanyak 10 orang 90,9 dan Sarjana sebanyak 1 orang 9,1.

5.2. Tingkat Motivasi Kerja Pada Guru SD Negeri Kuta Tuha Blangpidie Aceh Barat Daya.

Berdasarkan jawaban responden pada kuesioner penelitian, didapatkan bahwa mayoritas responden pada guru PNS memiliki motivasi kerja dengan kategori sedang, yaitu sebanyak 6 orang 54,5. Sedangkan responden dengan tingkat motivasi kerja yang berkategori baik hanya sebanyak 5 orang 45,5 dan tidak terdapat responden yang motivasi kerjanya berkategori kurang. Guru PNS yang memiliki motivasi kerja baik diasumsikan karena mereka memiliki tanggung jawab yang penuh atas pekerjaannya dan memperoleh gaji serta merasa nyaman dengan tempat mereka bekerja. Selain itu, mereka memperoleh pengakuan dari teman-teman sesama guru. Kepala Sekolah juga selalu memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengeluarkan pendapat demi kemajuan sekolah. Hal ini sesuai dengan penelitian Nisun NR 2005 tentang hubungan antara stres kerja dan motivasi kerja dengan kinerja guru SMK Negeri di Kota Samarinda, yang mengatakan bahwa keberhasilan guru dalam mengajar karena motivasi kerja yang baik adalah sebagai pertanda dari apa yang telah dilakukan oleh guru tersebut telah menyentuh kebutuhannya baik kebutuhan rohani maupun kebutuhan jasmani. Kebutuhan tersebut misalnya memperoleh gaji dari hasil kerjanya, memperoleh penghargaan dari kepala sekolah, memperoleh pengakuan dari teman-teman sesama guru, mendapat rasa nyaman dan aman dalam bertugas, memperoleh kesempatan untuk mengeluarkan pendapat dan sebagainya. Jika kebutuhan guru tersebut Universitas Sumatera Utara terpenuhi berarti guru memperoleh dorongan dan daya gerak untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik. 22 Sedangkan guru PNS yang memiliki motivasi kerja sedang diasumsikan karena mereka tidak mempunyai tanggung jawab yang penuh atas pekerjaannya yang disebabkan mereka selalu dibantu oleh guru honor dalam mengajar. Mereka juga merasa kurang puas dengan gaji yang mereka terima karena kurang dapat memenuhi kebutuhan mereka yang semakin hari semakin meningkat. Sedangkan insentif atau tunjangan yang diberikan juga tidak dapat memenuhi kebutuhan mereka, karena insentif atau tunjangan tersebut tidak semuanya diberikan setiap bulan. Insentif atau tunjangan yang diberikan setiap bulan hanya uang makan dan uang tunjangan khusus, tetapi apabila mereka tidak hadir maka uang makan tidak diberikan kepada mereka. Insentif atau tunjangan lainnya diberikan setahun sekali, seperti uang NAD dan gaji 13. Menurut A.H. Maslow pada umumnya terdapat lima hirarki kebutuhan manusia, salah satunya kebutuhan fisiologis, misalnya makan, minuman, istirahattidur. Kebutuhan inilah yang merupakan kebutuhan pertama dan utama yang wajib dipenuhi oleh individu, karena dengan terpenuhinya kebutuhan ini, orang dapat mempertahankan hidup dan mendorong setiap individu untuk melakukan pekerjaan apa saja, karena ia akan memperoleh imbalan, baik berupa uang ataupun barang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan utama ini. 19 Selain itu, tidak adanya pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh Kepala Sekolah terhadap guru. Menurut Frederick Herzberg, bahwa dengan adanya pelatihan karyawan diharapkan motivasi kerja karyawan meningkat. Universitas Sumatera Utara Hal ini, dengan asumsi bahwa SDM yang telah mengikuti pelatihan sesuai dengan tugasnya sehari-hari akan bekerja lebih terarah fokus, lebih lancar dalam melakukan tugasnya dan tidak membuang waktu dalam menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan kepadanya. 20 Sedangkan mayoritas responden pada guru Honor juga memiliki motivasi kerja dengan kategori sedang, yaitu sebanyak 7 orang 63,6 dan responden dengan tingkat motivasi kerja yang berkategori baik hanya sebanyak 4 orang 36,4 serta tidak terdapat responden yang motivasi kerjanya berkategori kurang. Sama halnya dengan guru PNS, guru honor yang memiliki motivasi kerja baik diasumsikan karena mereka memiliki tanggung jawab yang penuh atas pekerjaannya dan merasa nyaman dengan tempat mereka bekerja. Selain itu, mereka memperoleh pengakuan dari teman-teman sesama guru. Kepala Sekolah juga selalu memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengeluarkan pendapat demi kemajuan sekolah. Hal ini sesuai dengan penelitian Nisun NR 2005 tentang hubungan antara stres kerja dan motivasi kerja dengan kinerja guru SMK Negeri di Kota Samarinda, yang mengatakan bahwa keberhasilan guru dalam mengajar karena motivasi kerja yang baik adalah sebagai pertanda dari apa yang telah dilakukan oleh guru tersebut telah menyentuh kebutuhannya baik kebutuhan rohani maupun kebutuhan jasmani. Kebutuhan tersebut misalnya memperoleh gaji dari hasil kerjanya, memperoleh penghargaan dari kepala sekolah, memperoleh pengakuan dari teman-teman sesama guru, mendapat rasa nyaman dan aman dalam bertugas, memperoleh kesempatan untuk mengeluarkan pendapat dan sebagainya. Jika kebutuhan guru tersebut Universitas Sumatera Utara terpenuhi berarti guru memperoleh dorongan dan daya gerak untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik. 22 Sedangkan guru honor yang memiliki motivasi kerja sedang diasumsikan karena mereka tidak menerima upah dan insentif seperti guru PNS. Mereka menerima upah apabila ada guru PNS yang dengan ikhlas memberikan upah kepada mereka. Biasanya upah yang diberikan sekitar sepuluh ribu rupiah. Selain itu, mereka juga mendapat upah apabila ada guru PNS yang tidak hadir maka uang makan guru PNS tersebut tidak diberikan kepadanya melainkan diberikan kepada guru honor. Sedangkan mereka harus melaksanakan kewajibannya mengajar di kelas. Absensi kehadiran dan jadwal piket harian juga berlaku bagi guru honor dan mereka harus mentaati semua peraturan-peraturan di sekolah. Untuk kelas 1 sampai dengan kelas 3, guru honor mendampingi guru PNS untuk mengajar. Untuk kelas 4 sampai dengan kelas 6, guru honor mengajar apabila ada guru PNS yang tidak datang. Walaupun demikian, mereka harus tetap mengajar dengan baik. Guru honor yang sudah bekerja selama 5-6 tahun akan diangkat menjadi pegawai negeri. Menurut Mc Cleland dalam Nisun, 2005 ada tiga kebutuhan manusia yang dapat memotivasi semangat bekerja, salah satunya Achievement, yang berarti yaitu kebutuhan akan prestasi dan merupakan daya penggerak yang dapat memotivasi semangat bekerja seseorang. Dengan demikian akan mendorong seseorang untuk mengembangkan kreatifitas dan mengarahkan semua kemampuan serta energi yang dimilikinya demi mencapai prestasi kerja yang maksimal. Karyawan akan antusias untuk berprestasi tinggi, asalkan mereka diberi kesempatan untuk melakukannya. Mc Cleland juga mengatakan bahwa hanya dengan mencapai prestasi kerja yang tinggi maka Universitas Sumatera Utara seseorang akan memperoleh pendapatan yang lebih besar. Dengan pendapatan yang besar akhirnya seseorang dapat memiliki serta memenuhi segala kebutuhan- kebutuhannya. 22 Selain itu, tidak adanya pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh Kepala Sekolah terhadap guru. Menurut Frederick Herzberg, bahwa dengan adanya pelatihan karyawan diharapkan motivasi kerja karyawan meningkat. Hal ini, dengan asumsi bahwa SDM yang telah mengikuti pelatihan sesuai dengan tugasnya sehari-hari akan bekerja lebih terarah fokus, lebih lancar dalam melakukan tugasnya dan tidak membuang waktu dalam menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan kepadanya. 20

5.3. Tingkat Kinerja Pada Guru SD Negeri Kuta Tuha Blangpidie Aceh Barat Daya.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH, BUDAYA KERJA, DAN KOMITMEN KERJA DENGAN KINERJA GURU SD NEGERI DI KECAMATAN KOTA KISARAN BARAT.

0 5 37

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGELOLA STRES DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU SD NEGERI KECAMATAN PANTAI LABU.

0 2 30

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI, MOTIVASI KERJA, DAN KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA GURU SD NEGERI KECAMATAN DARUL MAKMUR KABUPATEN NAGAN RAYA.

0 2 36

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KINERJA GURU Hubungan antara Motivasi Berprestasi dengan Kinerja Guru.

1 3 16

PERSEPSI GURU TERHADAP HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA GURU SD GUGUS I KECAMATAN BINJAI BARAT KOTA BINJAI.

0 0 34

HUBUNGAN PENGETAHUAN KEPEMIMPINAN PEDAGOGIS DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU SMA DI KABUPATEN ACEH SINGKIL.

0 1 33

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI KECAMATAN JUWANGI Hubungan Antara Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Motivasi Kerja Dengan Kinerja Guru SMP Negeri Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Tahun 2011.

0 1 18

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI KECAMATAN JUWANGI Hubungan Antara Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Motivasi Kerja Dengan Kinerja Guru SMP Negeri Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Tahun 2011.

0 1 15

HUBUNGAN IKLIM SEKOLAH, BEBAN TUGAS, MOTIVASI BERPRESTASI, DAN KEPUASAN KERJA GURU DENGAN KINERJA GURU SD ipi7024

0 0 18

Pengumuman Pemenang Jalan Kuta Tuha

0 1 1