10. Sebagai bahan umpan balik bagi manajemen sumber daya manusia,
bagi para atasan langsung, dan bagi para karyawan sendiri.
E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Kerja
Menurut Steers dalam Sutrisno 2009 : 165 mengemukakan umumnya prestasi kerja individu merupakan fungsi gabungan dari tiga faktor yaitu:
1. Kemampuan, perangai, dan minat seorang pekerja;
2. Kejelasan dan penerimaan atas penjelasan peranan seorang pekerja;
3. Tingkat motivasi kerja.
Sutrisno 2009 : 167 sendiri membagi faktor-faktor bidang prestasi ke dalam enam bagian yang antara lain:
1. Hasil kerja: Tingkat kuantitas maupun kualitas yang telah dihasilkan dan
sejauh mana pengawasan dilakukan. 2.
Pengetahuan pekerjaan: Tingkat pengetahuan yang terkait dengan tugas pekerjaan yang akan berpengaruh langsung terhadap kuantitas dan kualitas
dari hasil kerja. 3.
Inisiatif: Tingkat inisiatif selama melaksanakan tugas pekerjaan khususnya dalam hal penanganan masalah-masalah yang timbul.
4. Kecekatan mental: Tingkat kemampuan dan kecepatan dalam menerima
instruksi kerja dan menyesuaikan dengan cara kerja serta situasi kerja yang ada.
5. Sikap: Tingkat semangat kerja serta sikap positif dalam melaksanakan tugas
pekerjaan. 6.
Disiplin waktu dan absensi: Tingkat ketepatan waktu dan tingkat kehadiran.
Soeprihanto 2000 : 25 memperinci faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi kerja menjadi kualitas pekerjaan, kuantitas pekerjaan, kemampuan
bekerja sendiri, pemahaman dan pengenalan pekerjaan dan kemampuan memecahkan persoalan yang dicapai oleh seorang karyawan. Mangkunegara
2009 : 16 menyimpulkan bahwa faktor-faktor penentu prestasi kerja individu dalam organisasi adalah sebagai berikut:
1. Faktor individu
Secara psikologis, individu normal adalah individu yang memiliki integritas yang tinggi antara fungsi psikis rohani dan fisiknya jasmaniah. Dengan
adanya integritas yang tinggi antara fungsi psikis dan fisik, maka individu tersebut memiliki konsentrasi diri yang baik. Konsentrasi ini sangat
dipengaruhi oleh kemampuan potensi yaitu kecerdasan pikiranIQ dan kecerdasan emosiEQ. Pada umumnya individu mampu bekerja dengan penuh
konsentrasi apabila memiliki tingkat inteligensi minimal normal dengan tingkat kecerdasan emosi baik, tidak mudah marah, tidak benci, tidak iri hati
tidak sombong, tidak minder, tidak cemas, tidak dendam, memiliki pandangan dan pedoman hidup yang jelas.
2. Faktor lingkungan kerja organisasi
Faktor lingkungan kerja organisasi yang dimaksud antara lain uraian jabatan yang jelas, autoritas memadai, target kerja menantang, pola komunikasi kerja
efektif, hubungan kerja harmonis, iklim kerja respek dan dinamis, peluang berkarier dan fasilitas kerja yang relatif memadai. Bagi individu, lingkungan
kerja organisasi dapat diciptakan bahkan diubah sekaligus merupakan pemicu pemotivator, tantangan bagi dirinya dalam berprestasi di organisasinya.
F. Unsur-Unsur yang Dinilai