PERKEMBANGAN KONSUMSI SUMATERA UTARA

Antoni Sianturi : Pengaruh Investasi Dan Konsumsi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pada Sektor Industri Di Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 1. Minimnya insentif, misalnya fasilitas pengurangan atau keringan pajak yang diberikan oleh pemerintah. Para investor PMA selalu bertanya apa fasilitas yang akan mereka terima jika menanamkan modalnya disuatu negara jika dibandingkan dengan negara pesaing Indonesia seperti RRC, Vietnam, Myanmar. Insentif yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia termasuk minim. 2. Masalah penerbitan izin, para calon investor merasa terbebani dengan proses administrasi perizinan yang berbelit-belit. Misalnya pengurusan izin HO, izin bangunan di kabupatenkota. 3. Terbatasnya dukungan infrastruktur seperti listrik, gas, air bersih, telekomunikasi dan transportasi. 4. Kondisi keamanan dan ketertiban yang belum kondusif misalnya persoalan tanah, perburuhan, premanisme, pungli dll. 5. Koordinasi antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Propinsi, KabupatenKota dalam pelimpahan kewenangan pemberian izin penanaman modal belum efektif.

4.5 PERKEMBANGAN KONSUMSI SUMATERA UTARA

Antoni Sianturi : Pengaruh Investasi Dan Konsumsi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pada Sektor Industri Di Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 Dalam kenyataannya konsumsi adalah suatu kegiatan yang harus dan pasti dilakukan oleh manusia. Besar kecilnya konsumsi itu jika faktor faktor yang mempengaruhi konsumsi itu meningkat. Tabel 4.12 Konsumsi Total pada Sektor Industri di Sumatera Utara Milyar Rp. TAHUN KONSUMSI MILYAR RP 1982 2103.49 1983 2511.74 1984 2957.75 1985 3423.35 1986 3694.3 1987 4221.51 1988 4888.02 1989 5446.55 1990 6162.5 1991 6764.28 1992 8706.46 1993 10861.36 1994 13193.97 1995 30466.29 1996 16130.11 1997 21383.99 1998 27334.65 1999 35630.68 2000 44869.48 2001 53463.28 2002 57480.14 2003 64365.11 2004 73844.67 2005 86902.17 2006 102375.8 Sumber : BPS Sumatera Utara Berdasarkan data yang bersumber dari BPS Badan Pusat Statistik Sumatera Utara menyebutkan bahwa jumlah konsumsi pada tahun 2005 tercatat sebesar Rp Antoni Sianturi : Pengaruh Investasi Dan Konsumsi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pada Sektor Industri Di Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 86902,17 milyar. Jumlah ini menunjukkan peningkatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya 2004 sebesar Rp 73844,67 milyar. Konsumsi ini mencakup konsumsi yang dilakukan oleh Pemerintah, Swasta lembaga-lembaga dan yang terbesar adalah konsumsi yang dilakukan oleh Rumah Tangga. Sepanjang tahun 2006 merupakan pengeluaran konsumsi yang paling besar yang pernah dilakukan oleh ketiga pihak yang melakukan konsumsi, diantaranya adalah pemerintah, lembaga-lembaga swasta dan rumah tangga. Pada saat seperti ini memungkinkan permintaan akan barang-barang industri meningkat sehingga industri akan meningkatkan produktifitasnya yang pada gilirannya akan menyerap banyak tenaga kerja. Konsumsi ini dapat dilihat dari PDRB berdasarkan penggunaannya dimana dalam konsep penggunaannya ada rincian tiap sektor industri. Konsumsi pada sektor industri ini merupakan pos yang sangat besar dibandingkan dengan pos sektor lainnya yang pada umumnya masih jauh di bawah sektor industri. Krisis yang melanda Indonesia dan tentunya Sumatera Utara membuat konsumsi sektor perindustrian Sumatera Utara terpuruk hingga mengalami penurunan. Memang konsumsi sektor industri sangat signifikan dalam memacu pertumbuhan ekonomi, baik lokal wilayah Sumatera Sendiri maupun Indonesia secara umum. Konsumsi Sektor Industri sangat erat kaitannya dalam pembentukan PDRB Sumatera Utara. Akan tetapi, pertumbuhan ekonomi yang lebih banyak dibentuk oleh Antoni Sianturi : Pengaruh Investasi Dan Konsumsi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pada Sektor Industri Di Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 konsumsi kurang baik. Namun sejauh konsumsi itu masih wajar maka hal itu tidak akan mengganggu pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara.

4.8 ANALISA DATA