juga telah popular disebagaian besar organisasi berukuran besar dan menengah sebagai alat utama untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas Turban, 2005.
Konsep dasar dari sistem pakar mencakup beberapa persoalan mendasar, antara lain apa yang dimaksud dengan keahlian, siapa yang disebut pakar,
bagaimana keahlian dapat ditransfer, dan bagaimana sistem bekerja Turban, 2005. Berikut adalah deskripsi inti dari bagian-bagian tersebut.
1. Pakar
Pakar adalah orang yang memiliki pengetahuan, penilaian, pengalaman dan metodologi khusus, serta kemampuan untuk menerapakan bakat ini
dalam dalam memberi nasihat dan memecahkan persoalan Turban, 2005. Tugas dari pakar adalah menyediakan pengetahuan tentang bagaimana
melaksanakan tugas yang akan dijalankan oleh sistem berbasis pengetahuan.
2. Kepakaran
Kepakaran adalah pengetahuan ekstensif yang spesifik terhadap tugas yang dimiliki pakar Turban, 2005. Tingkat kepakaran menentukan
performa dari suatu keputusan. Kepakaran sering dicapai dari pelatihan, membaca dan mempraktikkannya.
2.2.4 Komponen Sistem Pakar
Sistem pakar memiliki komponen-komponen sebagai berikut Sri Hartati Dan Sari Iswanti, 2008:
1. Antarmuka Pengguna User Interface
Sistem pakar menggantikan seorang pakar dalam suatu situasi tertentu, maka sistem harus menyediakan pendukung yang diperlukan oleh pemakai
yang tidak memahami masalah teknis. Sistem pakar juga menyediakan komunikasi antara sistem dan pemakainya, yang disebut sebagai antar
muka. Antar muka yang efektif dan ramah pengguna user-friendly penting sekali terutama bagi pemakai yang tidak ahli dalam bidang yang
diterapkan pada sistem pakar. 2.
Basis Pengetahuan Knowledge Base Basis pengetahuan merupakan kumpulan pengetahuan bidang tertentu
pada tingkatan pakar dalam format tertentu. Pengetahuan ini diperoleh dari akumulasi pengetahuan pakar dan sumber-sumber pengetahuan lainnya.
Basis pengetahuan bersifat dinamis, bisa berkembang dari waktu ke waktu.
3. Memori Kerja
Merupakan bagian dari sistem pakar yang menyimpan fakta-fakta yang diperoleh saat dilakukan proses konsultasi. Fakta-fakta inilah yang
nantinya akan diolah oleh mesin inferensi berdasarkan pengetahuan yang disimpan dalam basis pengetahuan untuk menentukan suatu keputusan
pemecahan masalah.
4. Fasilitas Penjelasan
Proses menentukan keputusan yang dilakukan oleh mesin inferensi selama sesi konsultasi mencerminkan proses penalaran seorang pakar. Karena
pemakai terkadang bukanlah ahli dalam bidang tersebut, maka dibuatlah fasilitas penjelasan.
5. Fasilitas Akusisi Pengetahuan
Pengetahuan pada sistem pakar dapat ditambahkan kapan saja pengetahuan baru diperoleh atau saat pengetahuan yang sudah ada tidak
berlaku lagi. Hal ini dilakukan sehingga pemakai akan menggunakan sistem pakar yang komplit dan sesuai dengan perkembangan.
6. Mesin Inferensi
Mesin inferensi merupakan otak dari sistem pakar, berupa perangkat lunak yang melakukan tugas inferensi penalaran sistem pakar, biasa dikatakan
sebagai mesin pemikir thinking machine. Pada prinsipnya mesin inferensi inilah yang akan mencari solusi dari suatu permasalahan. Mesin
inferensi memulai pelacakan dengan mencocokan kaidah dalam basis pengetahuan dengan fakta yang ada dalam basis pengetahuan. Ada dua
teknik pelacakan, yaitu Turban, 1995: a
Forward Chaining Merupakan proses data yang mulai berjalan ketika informasi
tertentu diletakan oleh pengguna. Tanda-tanda atau kunci-kunci keberhasilan akan terkumpul dengan sendirinya ketika mengarah
ke kesimpulan.