Komitmen Organisasi TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Komitmen Organisasi

Suatu keberhasilan pengelolaan organisasi sangatlah ditentukan oleh keberhasilan dalam mengelola SDM. Seberapa jauh komitmen karyawan terhadap organisasi tempat mereka bekerja, sangatlah menentukan organisasi itu dalam mencapai tujuannya Sardjito, 2005 dalam Nurhayati, 2005. Porter dalam Mowday, et.al 1998 dalam Nurhayati 2005 mendefinisikan komitmen organisasi sebagai kekuatan yang bersifat relatif dari karyawan dalam mengidentifikasi keterlibatan dirinya ke dalam bagian organisasi. Hal ini ditandai dengan tiga hal, yaitu: 1. Penerimaan terhadap nilai-nilai dan tujuan organisasi. 2. Kesiapan dan kesediaan untuk berusaha sungguh-sungguh atas nama organisasi. 3. Keinginan untuk mempertahankan keanggotaan di dalam organisasi menjadi bagian dari organisasi. Steers 1985 dalam Nurhayati 2005 mendefinisikan komitmen organisasi sebagai rasa identifikasi kepercayaan terhadap nilai-nilai organisasi, keterlibatan kesediaan untuk berusaha sebaik mungkin demi kepentingan organisasi dan loyalitas keinginan untuk tetap menjadi anggota organisasi yang bersangkutan yang dinyatakan oleh pegawai terhadap organisasinya. Steers berpendapat bahwa komitmen organisasi merupakan kondisi dimana pegawai sangat tertarik terhadap tujuan, nilai-nilai, dan sasaran organisasinya. Komitmen terhadap organisasi artinya lebih dari sekedar keanggotaan formal, karena meliputi sikap menyukai organisasi dan kesediaan untuk mengusahakan tingkat upaya yang tinggi bagi kepentingan organisasi demi pencapaian tujuan. Gibson 1996 dalam Nurhayati 2005 memberikan pengertian bahwa komitmen karyawan merupakan suatu bentuk identifikasi, loyalitas dan keterlibatan yang diekspresikan oleh karyawan terhadap organisasi atau unit. Sedangkan Mathis dan Jackson 2001 dalam Nurhayati 2005 memberikan pengertian bahwa komitmen organisasional merupakan tingkat kepercayaan dan penerimaan tenaga kerja terhadap tujuan organisasi dan mempunyai keinginan untuk tetap ada di dalam organisasi tersebut. Bisa dilihat dari pengertian-pengertian di atas bahwa komitmen karyawan organisasi memiliki peran penting sebagai upaya menciptakan iklim kerja yang positif bagi manajemen organisasi, seperti yang diungkapkan Steers 1985 dalam Nurhayati 2005 sebagai berikut: 1. Para pekerja yang benar-benar komitmen terhadap tujuan dan nilai-nilai organisasi mempunyai kemungkinan jauh lebih besar untuk berpartisipasi yang tinggi dalam organisasi. Ketidakhadiran mereka hanya karena sakit sehingga kemangkiran yang disengaja lebih rendah jika dibandingkan pekerja yang ikatannya lebih rendah. 2. Para pekerja dengan komitmen yang tinggi memiliki keinginan yang kuat untuk tetap bekerja pada majikannya agar dapat memberikan sumbangan bagi pencapaian tujuan yang mereka ingini. 3. Karena peningkatan identifikasi dan kepercayaan terhadap organisasi, sehingga individu yang kuat komitmennya sepenuhnya melibatkan diri pada pekerjaan karena merupakan saluran untuk memberikan sumbangan bagi pencapaian tujuan organisasi. 4. Para pekerja dengan komitmen tinggi akan mengerahkan banyak usaha demi kepentingan organisasi. Komitmen menunjukkan keyakinan dan dukungan yang kuat terhadap nilai dan sasaran goal yang ingin dicapai oleh organisasi Mowday et.al, 1979 dalam Rahman dan Supomo, 2003 yang dikutip oleh Wongso 2007. Komitmen organisasi bisa tumbuh karena individu memiliki ikatan emosional terhadap organisasi yang meliputi dukungan moral dan menerima nilai yang ada serta tekad dari dalam diri untuk mengabdi kepada organisasi Porter et.al, 1974 dalam Wongso, 2007. Allen dan Meyer 1990 dalam Nurhayati 2005 mengemukakan bahwa komitmen organisasi terdiri dari tiga komponen, yaitu affective commitment, continuance commitment, dan normative commitment . Affective commitment yaitu komponen afektif yang didefinisikan sebagai tingkat seberapa jauh seseorang secara emosional terikat, mengenal dan terlibat dalam sebuah organisasi. Affective commitment didasarkan pada konsep individual organizational goal congruence. Affective commitment mencerminkan kekuatan kecenderungan seseorang untuk tetap bekerja di suatu organisasi karena orang tersebut setuju dengan organisasi dan senang bekerja di organisasi tersebut. Allen dan Meyer, 1984 dalam Mariana, 2005. Continuance commitment berkaitan dengan teori side bets dari Becker 1960 dalam Mariana 2005. Continuance commitment merujuk pada kekuatan kecenderungan seseorang untuk tetap bekerja di suatu organisasi karena tidak ada alternatif pekerjaan lain. Dengan kata lain individu yang tetap bekerja dalam organisasi karena mereka mengakumulasikan manfaat yang lebih atau memberi beban yang lain jika keluar yang akan mencegah mereka mencari pekerjaan lain, sedangkan normative commitment yaitu komponen normative yang merujuk kepada tingkat seberapa jauh seseorang secara psikologis merasakan adanya kewajiban untuk tetap tinggal dalam suatu organisasi tertentu Allen dan Meyer, 1990 dalam Nurhayati, 2005. Menurut Ferris dan Aranya 1983 dalam Nurhayati 2005, komitmen organisasi sebagai perpaduan antara sikap dan perilaku dimana komitmen ini menyangkut pada tiga sikap, yaitu: 1. Rasa mengidentifikasi dengan tujuan organisasi. 2. Rasa keterlibatan dengan tugas organisasi. 3. Rasa kesetiaan kepada organisasi. Menurut Aranya et.al 1981 dalam Nurhayati 2005 komitmen organisasi merupakan: 1. Kepercayaan pada dan penerimaan terhadap tujuan dan nilai organisasi. 2. Kemauan untuk menggunakan usaha yang sungguh-sungguh guna kepentingan organisasi. 3. Keinginan untuk memelihara keanggotaan dalam organisasi. Sedangkan menurut Dongoran 2001 dalam Nurhayati 2005 memberikan pengertian komitmen organisasi yang menyangkut kedua belah pihak yaitu organisasi dan anggota, untuk bersikap dan berperilaku sesuai sesuai dengan sistem nilai organisasi, yang menguntungkan bagi perkembangan dan kesejahteraan dua belah pihak dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi.

B. Motivasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan

7 117 95

Pengaruh Iklim Organisasi Dan Motivasi Kerja Serta Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Dosen Akademi Pariwisata Medan

2 35 153

Pengaruh pendidikan pelatihan pembinaan pengalaman kerja dan komitmen organisasi terhadap prestasi kerja konsultan pajak : studi empiris pada kantor kunsultan pajak dan kantor akuntan publik devisi pajak di jakarta

0 11 130

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, MOTIVASI DANPENGALAMAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN Pengaruh Komitmen Organisasi, Motivasi, dan Pengalaman Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan (Studi pada PT. Kusuma Hadi Santosa, Karanganyar).

0 2 13

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, MOTIVASI, DAN PENGALAMAN KERJA TERHLADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN Pengaruh Komitmen Organisasi, Motivasi, dan Pengalaman Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan (Studi pada PT. Kusuma Hadi Santosa, Karanganyar).

0 1 14

PENDAHULUAN Pengaruh Komitmen Organisasi, Motivasi, dan Pengalaman Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan (Studi pada PT. Kusuma Hadi Santosa, Karanganyar).

0 1 6

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Komitmen Organisasi, Motivasi, dan Pengalaman Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan (Studi pada PT. Kusuma Hadi Santosa, Karanganyar).

0 3 4

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA DAN KOMITMEN KARYAWAN TERHADAP PRESTASI Analisis Pengaruh Motivasi, Disiplin Kerja Dan Komitmen Karyawan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan (Study Kasus Rsud Karanganyar).

0 2 19

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA

0 3 9

Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan

0 0 9