agama, sosial, dan masyarakat, memberikan kegiatan diskusi dalam seminggu sekali, melakukan pembagian tugas ulama yang akan melakukan siraman rohani di setiap
masjid, melakukan pengawasan dalam peredaran makanan dan obat-obatan dalam kapasitas kehalalan suatu produk, serta melakukan pengawasan setiap tindakan
masyarakat.
1.2 .Rumusan Masalah
Rumusan masalah adalah penjelasan mengenai alasan mengapa masalah yang dikemukakan dalam penelitian itu menarik, penting dan perlu untuk diteliti. Rumusan
masalah biasanya berisi pertanyaan-pertanyaan yang perlu di jawab dan untuk mencari jalan pemecahannya. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di
paparkan, maka penulis mencoba menarik suatu permasalahan yang lebih mengarah pada fokus penelitian yang akan dilakukan. Maka yang menjadi perumusan masalah
pada penelitian ini adalah: Bagaimana peran Majelis Ulama Indonesia sebagai pengendali sosial masyarakat muslim Medan, terutama dalam memberikan fatwa dan
himbauan?
1.3 .Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ialah merupakan rumusan kalimat yang mengajukan adanya suatu hal yang diperoleh setelah penelitian selesai. Pada dasarnya tujuan penelitian
memberikan informasi mengenai apa yang akan diperoleh setelah selesai penelitian. Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran
Universitas Sumatera Utara
Majelis Ulama Indonesia sebagai pengendali sosial masyarakat muslim Medan, terutama dalam memberikan fatwa dan himbauan.
1.4 .Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Manfaat teoritis : Agar penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang berupa informasi mengenai studi yang terkait mengenai tindakan
pengendalian sosial dalam masyarakat muslim khususnya mengenai dengan sosiologi agama.
2. Manfaat praktis : hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan
masukan bagi institusi agama dan pemerintah departemen agama dalam melakukan pengendalian terhadap moral masyarakat yang beragama. Dan
dapat menambah wawasan penulis dalam melihat suatu realitas yang terjadi dan akan menjadi referensi yang sangat bermanfaat bagi penulis.
1.5. Definisi konsep
Defenisi konsep dalam sebuah penelitian ilmiah sangat dibutuhkan agar dapat mempermudah dan untuk memfokuskan penelitian. Agar tidak menimbulkan
kesalahpahaman konsep yang dipakai dalam penelitian ini, maka akan diberikan batasan.
1. Peran Peran role merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan, yang artinya
seseorang telah menjalankan hak-hak dan kewajibannya sesuai dengan
Universitas Sumatera Utara
kedudukannya, maka orang tersebut telah melaksanakan peran. Peran menentukan apa yang diperbuat seseorang bagi masyarakat serta kesempatan-kesempatan apa
yang diberikan masyarakat kepadanya. Peran mencakup tiga hal: Pertama peran meliput i norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam
masyarakat. Kedua peran adalah suatu konsep ikhwal apa yang dapat dilakukan individu dalam masyarakat. Ketiga peran dapat dikatakan sebagai perilaku individu
yang penting bagi struktur sosial masyarakat. Fungsi dari peran adalah: memberikan arah pada proses sosialisasi, pewarisan
tradisi, kepercayaan, nilai-nilai, norma-norma, pengetahuan, dapat mempersatukan kelompok atau masyarakat, dan menghidupkan kembali sistem pengendalian,
sehingga dapat melestarikan kehidupan masyarakat Suyanto,2004:160. Mengenai peran dalam penelitian ini “peran lembaga Majelis Ulama Indonesia dalam
pengendalian sosial masyarakat muslim” ialah berkenaan dengan fatwa dan himbauan yang dikeluarkan lembaga keagamaan ini kepada masyarakat muslim sebagai
pengendalian sosial yang dimana merupakan tugas utama lembaga ini sebagai penyampai risalah atau ajaran agama Islam kepada ummat. Mengenai fatwa yang
dikeluarkan oleh lembaga ini merupakan suatu himbauan atau informasi yang disampaikan untuk masyarakat muslim agar untuk ditaati, yang sebelumnya fatwa
tersebut telah disepakati oleh ulama-ulama yang bersepakat yang memiliki dasar dan dapat dipertanggungjawabkan
2. Pranata Sosial Pranata sosial atau juga dikenal dengan lembaga sosial adalah suatu sistem
hubungan sosial yang terorganisir yang mengentahjawahkan nilai-nilai serta prosedur
Universitas Sumatera Utara
umum yang mengatur dan memenuhi kegiatan pokok warga masyarakat. didalam pranata sosial ada tiga kata kunci yang dibahas: 1 nilai dan norma, 2 pola dan
perilaku yang dibakukan atau yang disebut dengan prosedur umum dan, 3 sistem hubungan, yaitu jaringan peran serta status yang menjadi sarana untuk melaksanakan
prilaku sesuai dengan prosedur umum yang berlaku. Sedangkan menurut Koentjaraningrat pranata sosial adalah sistem yang menjadi wahana yang
memungkinkan warga masyarakat itu untuk berinteraksi menurut pola-pola resmi atau suatu system tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktivitas-
aktivitas untuk memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat.
Pembagian pranata sosial ada 5 macam, yaitu: pranata agama, pranata keluarga, pranata ekonomi, pranata pendidikan, dan pranata politik. Tujuan diciptakannya
pranata sosial adalah untuk mengatur kebutuhan kehidupan manusia agar dapat terpenuhi secara memadai, juga untuk mengatur kehidupan masyarakat agar tidak
terjadi kekacauan didalam masyarakat itu sendiri. Pranata sosial memiliki fungsi sebagai memberikan pedoman pada anggota masyarakat tentang cara bersikap dan
bertingkah laku untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, serta menjaga keutuhan masyarakat dari perpecahan, dan sebagai pengendalian sosial di masyarakat.
3. Pranata agama Pranata agama adalah suatu sistem hubungan sosial yang terdiri atas norma-
norma dan nilai-nilai yang berhubungan mengenai agama yang dibakukan oleh para anggota masyarakat kedalam suatu lembaga agama atau pranata agama. Dimensi
sosiologi melihat agama sebagai salah satu institusi agama, yang merupakan
Universitas Sumatera Utara
subsistem dari sistem sosial yang lain. Mengenai aspek sosiologinya agama tidak dipandang mengenai ajaran dan isi yang dibawa suatu agama, akan tetapi bagaimana
ajaran dan keyakinan agama yang dilakukan tersebut mempengaruhi perilaku pemeluknya dalam kehidupan sehari-hari. Mengenai doktrin yang diajarkan suatu
agama sebenarnya berkenaan dengan bagaimana ajaran agama yang dibawa memiliki suatu pengaruh yang sangat besar yang disampaikan secara berangsur-angsur,
terutama orang yang menyampaikan ajaran agama tersebut memiliki suatu karisma, sehingga secara perlahan-lahan masyarakat disekitar dapat menerima keberadaan
ajaran agama tersebut dan mengikutinya. 4. Majelis Ulama Indonesia
Majelis Ulama Indonesia adalah lembaga yang mewadahi ulama, dan cendekiawan Islam di Indonesia, yang berfungsi untuk membimbing, membina, dan
mengayomi kaum muslimin di seluruh Indonesia. Majelis Ulama Indonesia atau yang disingkat MUI berdiri pada tanggal 7 yang bertepatan pada tanggal 26 Juli 1975 di
Jakarta. Dalam perjalanannya Majelis Ulama Indonesia melakukan tugas sebagai suatu lembaga yang berusaha untuk membimbing umat muslimin didalam kehidupan
sehari-hari. Majelis Ulama Indonesia juga mengajarkan bagaimana hidup dalam kerukunan antara umat beragama tanpa harus terjadi perselisihan yang pada akhirnya
akan menjerumus pada konflik antara umat beragama, sebagai contohnya agama mengajarkan untuk menghormati orang berbeda agama hal ini pula yang dibina oleh
Majelis Ulama Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
1.6. Operasionalisasi Variabel