Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, kesimpulan sebagai jawaban atas permasalahan yang telah dinyatakan pada Bab I tesis ini adalah sebagai berikut: 1. UUPT telah menempatkan peran dan fungsi Notaris yang cukup penting dalam menciptakan Akta Notaris sebagai syarat mutlak dalam pendirian Perseroan, perubahan Anggaran Dasar dan perbuatan hukum lain. Ketiadaan Akta Notaris, khususnya pada pendirian dan perubahan Anggaran Dasar, mengakibatkan perbuatan hukum tersebut menjadi tidak sah, atau tidak dapat dimintakan pengesahan atau tidak dapat diberitahukan kepada Menteri Hukum dan HAM. 2. Korelasi Akta Notaris dengan Perseroan ditunjukan dengan adanya titel kekuatan pembuktian yang sempurna dan mengikat melalui kekuatan pembuktian lahiriah formal dan materil yang berfungsi agar Direksi, Dewan Komisaris dan pemegang saham sebagai organ Perseroan mematuhi dan tidak memungkiri hak dan kewajiban yang telah disepakati didalam Anggaran Dasar untuk menciptakan perlindungan kepada organ-organ Perseroan itu ataupun perlindungan terhadap pihak ketiga lainnya. Dengan demikian, secara teori dan praktek, terdapat perjanjian antara Direksi dan Perseroan sesuai dengan Anggaran Dasar, perjanjian antara Direksi dan para pemegang p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara saham berdasarkan perjanjian kerja profesionalisme, juga ada perbuatan hukum antara Perseroan dengan pihak ketiga berdasarkan perjanjian yang dibuat berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan. Dalam hal Direksi lalai dalam menjalankan ketentuan Anggaran Dasar dan UUPT mengenai pemenuhan persyaratan formal untuk memuat perbuatan hukum korporasi tertentu dalam Akta Notaris, maka dapat dikatakan bahwa perbuatan melawan hukum telah terjadi. Perbuatan tersebut harus terlebih dahulu dianalisa apakah a masuk kategori pelanggaran pidana factum delictum, b pelanggaran perdata law of tort, atau c bertindih sekaligus pelanggaran pidana dan perdata. Mekanisme pertanggungjawaban Direksi secara perdata dapat dilakukan dengan cara mengajukan gugatan perdata dengan tuntutan ganti rugi berdasarkan Pasal 1365 KUHPerdata. Sedangkan meminta pertanggungjawaban Direksi secara pidana dapat dilakukan dengan cara melaporkan kepada penyidik berdasarkan Pasal 396 sampai dengan Pasal 405 KUHPidana. 3. Akta Notaris terdiri dari a akta yang dibuat dihadapan Notaris yang disebut ” akta partij”, yang memuat apa yang diterangkan penghadap kepada Notaris dan oleh Notaris dikonstatir dalam Akta Notaris tersebut; dan b akta yang dibuat oleh Notaris yang disebut dengan ”akta pejabat” yang memuat uraian secara otentik dari apa yang disaksikan, dilihat dan didengar oleh Notaris dalam menjalankan jabatannya terhadap tindakan-tindakan pihak lain. Keterkaitan pertanggungjawaban Notaris dengan kebatalan Akta Notaris dapat p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara ditinjau dari aspek fungsional Akta Notaris berhubungan dengan pendirian dan perubahan Anggaran Dasar. Batal dan kebatalan Akta Notaris dapat menimbulkan akibat yang bervariasi kepada pihak yang ada didalamnya, yaitu: i Akta Notaris batal dan hilang otentisitas akta sehingga tindakan hukum yang tertuang didalamnya ikut batal, misalnya perbuatan hukum yang wajib dituangkan dalam suatu akta otentik seperti akta pendirian Perseroan, akta perubahan Anggaran Dasar, akta Penggabungan; ii Akta Notaris batal dan hilangnya otentisitas akta, akan tetapi perbuatan hukum yang tertuang dalam akta tidak ikut batal, sebagai contoh pada perbuatan hukum yang tidak diwajibkan untuk dituangkan didalam suatu akta otentik, tetapi pihak-pihak yang berkepentingan menghendaki agar perbuatan hukum mereka dapat dibuktikan dengan suatu akta otentik, misalnya perjanjian jual beli; dan iii Akta Notaris tidak batal dan tetap otentik, namun demikian tindakan hukum didalamnya batal akibat dari syarat-syarat perjanjian tidak dipenuhi atau terjadinya cacat pada dasar hak yang menjadi obyek perjanjian.

B. Saran