d. Bangkitan pergerakan
Digunakan untuk suatu pergerakan berbasis rumah yang mempunyai tempat asal dan tujuan adalah rumah atau pergerakan yang dibangkitkan oleh pergerakan berbasis bukan
rumah.
e. Tarikan pergerakan
Digunakan untuk suatu pergerakan berbasis rumah yang mempunyai tempat asal dan tujuan bukan rumah atau pergerakan yang tertarik oleh pergerkan berbasis bukan rumah.
f. Tahapan bangkitan pergerakan
Sering digunakan untuk menetapkan besarnya bangkitan pergerakan yang dihasilkan oleh rumah tangga baik untuk pergerakan berbasis rumah maupun berbasis bukan
rumah pada selang waktu tertentu per jam atau per hari. Model bangkitan pergerakan bisa didapatkan dengan memodelkan secara terpisah
pergerakan yang mempunyai tujuan yang berbeda. Untu lebih jelasnya jenis pergerakan dapat dibagi dua yaitu pergerakan berbasis rumah dan pergerakan berbasis bukan rumah dapat dilihat
pada gambar II.1 di bawah ini.
Bangkitan Tarikan Bangkitan Tarikan
Bangkitan Tarikan Tarikan Bangkitan
Gambar II.1 Bangkitan dan tarikan Tamin, 2000 Tempat Kerja
Rumah
Tempat Belanja
Tempat Kerja
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan asal dan akhir pergerakan, terdapat dua macam pergerakan yaitu home based dan non home based, berdasar sebab pergerakan diklasifikasikan sebagai produksi pergerakan
dan tarikan pergerakan. Bangkitan pergerakan adalah total pergerakan yang dibangkitkan rumah tangga pada
suatu zona baik home based maupun non home based.
II.4 Klasifikasi Pergerakan
Klasifikasi pergerakan terdiri dari tujuan pergerakan, waktu melakukan pergerakan, sarana atau angkutan yang digunakan serta atribut sosio-ekonomi yang terdiri dari tingkat
pendapatan, kepemilikan kendaraan dan ukuran rumah tangga. Data-data klasifikasi pergerakan pada suatu zona merupakan data-data primer yang diperlukan untuk menghitung bangkitan
pergerakan pada zona tersebut. Adapun data-data klasifikasi yang diperlukan adalah :
II.4.1 Berdasarkan tujuan pergerakan Menurut Tamin, 2000, dalam kasus pergerakan berbasis rumah ada empat kategori
yang sering digunakan adalah: 1.
Pergerakan ke tempat kerja 2.
Pergerakan ke sekolah atau universitas pergerakan dengan tujuan pendidikan
3. Pergerakan ketempat belanja
4. Pergerakan untuk kepentingan sosial dan rekreasi, dan Lain-lain.
Dua tujuan pergerakan pertama bekerja dan pendidikan disebut tujuan pergerakan utama yang merupakan keharusan untuk dilakukan oleh setiap orang setiap hari, sedangkan
tujuan pergerakan lain sifatnya hanya pilihan dan tidak rutin dilakukan. Untuk lebih jelasnya dapat dilahat pada tabel di bawah ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel II.1 Klasifikasi pergerakan orang di tinjau berdasarkan maksud pergerakan
Aktivitas Klasifikasi Perjalanan
Keterangan
I. Ekonomi a.
Mencari nafkah b.
Mendapatkan barang dan pelayanan
1. Ke dan dari tempat kerja 2. Yang berkaitan dengan bekerja
3. Ke dan dari toko dan keluar untuk keperluan pribadi
Yang berkaitan dengan belanja atau bisnis pribadi
Jumlah orang yang bekerja tidak tinggi, sekitar 40 - 50 penduduk.
Perjalanan yang berkaitan dengan pekerja termasuk:
a. Pulang ke rumah
b. Mengangkut barang
c. Ke dan dari rapat
Pelayanan hiburan dan rekreasi diklasifikasikan secara terpisah, tetapi
pelayanan medis, hukum, dan kesejahteraan termasuk disini.
II. Sosial Menciptakan, menjaga
hubungan pribadi 1. Ke dan dari rumah teman
2. Ke dan dari tempat pertemuan bukan di rumah
Kebanyakan fasilitas terdapat dalam lingkungan keluarga dan tidak
menghasilkan banyak perjalanan. Butir 2 juga terkombinasi dengan perjalanan
dengan maksud hiburan III. Pendidikan
1. Ke dan dari sekolah, kampus dan lain-lain.
Hal ini terjadi pada sebagian besar penduduk yang berusia 5 – 12 tahun. Di
negara sedang berkembang jumlahnya sekitar 85 penduduk.
IV. Rekreasi Dan Hiburan
1. Ke dan dari tempat rekreasi 2. Yang berkaitan dengan
perjalanan dan berkendaraan untuk rekreasi
Mengunjungi restoran, kunjungan sosial, termasuk perjalanan pada hari
libur. V. Kebudayaan
1. Ke dan dari tempat ibadah 2. Perjalanan bukan hiburan ke dan
dari daerah budaya serta pertemuan politik.
Perjalanan kebudayaan dan hiburan sangat sulit dibedakan.
Sumber : Ofyar Z Tamin, dikutip dari Black, 1981
Universitas Sumatera Utara
II.4.2 Berdasarkan Waktu
Pergerakan dikelompokan menjadi pergerakan pada jam sibuk dan pada jam tidak sibuk. Proporsi pergerakan yang dilakukan oleh setiap tujuan pergerakan sangat berfluktuatif atau
bervariasi sepanjang hari. Kebanyakan pergerakan pada jam sibuk pagi merupakan pergerakan utama yang dilakukan setiap hari untuk bekerja dan pendidikan yang tidak terjadi pada jam
sibuk.
II.4.3 Berdasarkan jenis orang
Perilaku pergerakan individu sangat di pengaruhi oleh atribut sosial ekonomi, atribut yang dimaksud adalah :
a. Tingkat pendapatan : biasanya terdapat tiga tingkat pendapatan di Indonesia yaitu : - Rendah : 0 – 500.00 rupiah bulan
- Menengah : 500.00 – 1.000.000 rupiah bulan - Tinggi : lebih dari 1.000.000 rupiah bulan
b. Tingkat pemilikan kendaraan : biasanya terdapat empat tingkat yaitu : 0, 1, 2, atau lebih dari dua kendaraan per rumah tangga.
c. Ukuran dan struktur rumah tangga 1-3 orang ; 4 orang atau lebih . Hal penting yang harus diamati adalah bahwa jumlah tingkat dapat meningkat pesat dan ini
berimplikasi cukup besar bagi kebutuhan akan data, kalibrasi model, dan penggunaannya.
II.5 Faktor yang mempengaruhi Pergerakan Menurut Warpani 1990 beberapa penentu bangkitan pergerakan yang diterapkan di
indonesia adalah:
Universitas Sumatera Utara
1. Penghasilan keluarga 2. Jumlah pemilikan kendaraan
3. Jarak dari pusat kegiatan 4. Moda perjalanan
5. Penggunaan kendaraan 6. Saat waktu perjalanan
Beberapa atribut sosial ekonomi lainnya yang mempengaruhi bangkitran pergerakan adalah jumlah penduduk, pendapatan perkapita, hasil hutan, tambang, perikanan, peternakan,
perkebunan, dan pertanian.
II.5.1 Faktor Penghasilan Keluarga
Yang termasuk faktor sosial ekonomi dari penduduk yang berpengaruh dalam pengadaan terjadinya pergerakan adalah faktor-faktor yang merupakan kondisi kehidupan ekonomi
penduduk, pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga yang bekerja. Penduduk dari suatu kawasan pemukiman akan menghasilkan pergerakan yang berbeda dengan kawasan lain.
Jumlah anggota keluarga yang banyak misalnya akan menghasilkan frekuensi pergerakan yang jumlahnya lebih banyak daripada keluarga yang jumlah anggotanya lebih sedikit.
Sementara bagi pedagang semakin besar uang yang dikeluarkan untuk sewa rumah atau modal usaha, maka akan semakin besar pula sumber-sumber yang harus diusahakan untuk pengeluaran
biaya pergerakan, yang mengakibatkan jumlah pergerakan semakin besar. Kemampuan untuk membayar suatu pergerakan akan mempengaruhi jumlah pergerakan
yang dihasilkan oleh suatu rumah tangga. Begitu pula dengan keluarga yang memiliki pendapatan yang tinggi umumnya dapat memenuhi kebutuhan biaya pergerakannya dari pada
Universitas Sumatera Utara
keluarga yang berpendapatan rendah. Pekerjaan dari kepala keluarga dapat dijadikan sebagai indikator yang mencerminkan tingkat pendapatan keluarga tersebut.
Kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pergerakan dipengaruhi oleh tersedianya alat angkut dan sistem jalan yang baik. Kepemilikan kendaraan bermotor, atau jumlah kendaraan
yang tersedia untuk dipakai setiap anggota keluarga memberikan pengaruh yang penting terhadap terjadinya pergerakan, dimana keluarga yang memiliki kendaraan lebih dari satu
kendaraan bermotor cenderung memberikan lebih banyak pergerakan dibandingkan dengan keluarga yang hanya memiliki satu kendaraan bermotor atau tidak memiliki. Namun keluarga
yang hanya memiliki satu kendaraan bermotor akan menggunakan cara yang lebih efektif. Secara teoritis, semakin besar tingkat pendapatan keluarga akan semakin besar pula
produksi pergerakan yang dilakukannya. Demikian pula pendapatan keluarga ini cenderung berbanding lurus dengan tingkat kepemilikan kendaraan bermotor.
II.5.2 Jumlah Kepemilikan Kendaraan
Dalam memenuhi kebutuhan dalam melakukan perjalanan, dipengaruhi juga oleh tersedianya fasilitas atau sarana untuk itu. Kepemilikan kendaraan bermotor atau jumlah
kendaraan yang tersedia untuk digunakan anggota keluarga menjadi faktor pendorong dalam pengadaan pergerakan.
Keluarga yang memiliki lebih dari satu kendaraan bermotor cenderung lebih banyak mengadakan pergerakan daripada keluarga yang hanya memiliki kendaraan bermotor saja.
Kendaraan bermotor merupakan suatu sarana yang mudah, maka satu keluarga yang memiliki fasilitas ini akan meningkatkan lebih banyak pergerakan daripada suatu keluarga yang tidak
Universitas Sumatera Utara
memilikinya. Dengan alasan yang sama maka diasumsikan bahwa banyak jumlah kendaraan bermotor dalam satu keluarga akan meningkatkan pergerakan.
Faktor jaringan transportasi umum juga terkait dengan faktor kepemilikan kendaraan bermotor ini, dalam pengertian bahwa kekurangan dalam faktor kepemilikan kendaraan bermotor
dalam keluarga umumnya ditanggulangi dengan menggunakan transportasi umum. Masalahnya dalam karakteristik pergerakan adalah jangkauan dalam hal ini jarak dan waktu terhadap
lintasan transportasi umum tersebut dari rumah.
II.6 Sistem Transportasi